20

7.9K 587 16
                                    

12:34 -

"Waduh! Apanih kusut-kusut?! Muka Mark gak enak banget, Tuhan!" ledek Jaemin.

"Gak usah cari gara-gara, Jaem," malas Mark.

Jaemin terkekeh.

"Lo kenapa dah, Mark? Biasanya itu muka gak sekusam itu. Ada masalah?" tanya Renjun penasaran.

"Not your business," jawab Mark malas.

"Yooo!"

"Nah! Pemberontak datang nih!" keluh Chenle saat Lysander baru datang.

"Gue sosor juga mulut lu ye! Ini kita udah gak berontak asu!" kesal Lucas.

"Keren lo ngomong gitu?" tanya Jisung malas.

"Halah kontol! Sok suci Anjing! Malam tadi, kalian coli. Bohong kalo enggak!" ledek Yangyang.

"Asu! Mulut dijaga dong!" sinis Winwin.

"Elu pelaku utamanya Saparuddin! Elu sama si Haechan yang main tebak-tebakan gak jelas di grup! Apaan itu! Ck!" kesal Ten.

"Kontol kalian mah yang baperan," jawab Haechan santai.

"Sini, Chan," panggil Jeno.

Haechan tersenyum lebar, lalu duduk di kursi kosong yang ada disamping Jeno.

Jeno tersenyum tipis, lalu mendorong kecil mangkok baksonya ke depan Haechan.

"Gak pake sawi," ucap Jeno.

"Wetssss! Apenih?!" pekik Jaemin.

"Lo nikung Mark ya?!" tebak Jaemin sambil menunjuk Jeno.

"Lah! Apa hubungannya?" heran Haechan.

"Lo lupa kalau lo crush Mark?" tanya Renjun memperingati.

Haechan menatap ke arah Mark.

"Dih! Orang dia ada masa lalu yang belum selesai, kan? Lagi pula, dia gak ngasih afeksi ke gue kalau gue pepet!" jawab Haechan dengan mata menatap Mark serius.

"Wah! Demen nih gue kalo kayak gini!" seru Kun antusias.

"Cinta segitiga!" lanjut Xiaojun.

"Gimana, Cas?!" tanya Yangyang.

Dengan segera Lucas mengambil garpu yang ada di depannya, menggunakan garpu itu layaknya mic.

"Saya Lucas Wong akan mewakili harapan geng Lysander untuk hubungan cinta segitiga kalian!" seru Lucas.

"Harapan kami! Kami akan semakin gatal! Semakin nakal! Semakin brutal! Semakin banyak rumah tangga yang hancur! Kami semakin bersyukur!"

Lucas berteriak kencang dan langsung mendapat tepuk tangan keras oleh Lysander kecuali Haechan.

"Jaga mulut, Su! Gue boti sederhana! Satu cowok cukup. Tapi, kalau datang dua, ya udah terima," ucap Haechan.

"Udah deh! Itu wajah Bang Mark udah asem banget!" peringat Chenle.

Benar ... Cuma Chenle yang bisa Mark harap jadi kubunya.

"Bahas lain elah. Kasihan Bang Mark," pinta Chenle.

"Ck! Le?" kesal Mark dan Chenle hanya tersenyum sebagai jawaban.

"Gimana latihan lo sama Bang Jeno?" tanya Chenle sambil melirik Haechan.

"Lah! Kita mah udah klop!" jawab Haechan sambil merangkul Jeno.

Lagi dan lagi, hati Mark diuji akan kedekatan Haechan dan Jeno.

Pawang OSIS | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang