Ackerman Little Sister | Shingeki No Kyojin [✔️]

Episode 38- Pendosa (S4)

Flashback

Kertas usang kembali dibaca untuk yang ketiga kalinya. Senyuman miris terukir diwajah cantik yang kini sedang menggendong anaknya yang juga ikut melihat apa yang dilihat ibunya

Mata berwarna biru cerah menatap wajah ibunya yang sendu, matanya kembali melirik kertas yang jelek menurutnya diatas meja. (Y/n) terkekeh menyadari Winter yang ikut membaca suratnya walaupun (Y/n) tau anak itu belum bisa membaca

Membiarkan anaknya memperhatikan (Y/n) kembali membaca setiap tulisan di surat itu

𝐒𝐞𝐭𝐢𝐚𝐩 𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐚𝐤𝐮 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥, 𝐚𝐤𝐮 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐫𝐢𝐤𝐮 𝐰𝐚𝐥𝐚𝐮𝐩𝐮𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐤𝐢𝐭𝐤𝐚𝐧

𝐒𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐦𝐢𝐦𝐩𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐢𝐝𝐮𝐫.. 𝐀𝐤𝐮 𝐭𝐚𝐤𝐮𝐭 𝐚𝐤𝐮 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐥𝐮𝐩𝐚𝐤𝐚𝐧𝐦𝐮 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧. 𝐒𝐚𝐚𝐭 𝐚𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐤𝐢𝐫𝐤𝐚𝐧𝐦𝐮
𝐀𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐠𝐞𝐥𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚, 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐤𝐮𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧?

𝐒𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐓𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥, 𝐚𝐤𝐮 𝐭𝐚𝐤 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐭𝐚-𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐩𝐚𝐝𝐚𝐦𝐮 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐬𝐮𝐧𝐠 , 𝐬𝐚𝐭𝐮-𝐬𝐚𝐭𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐤𝐮𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐢𝐧𝐢 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐢𝐦𝐮 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐩𝐚𝐝𝐚𝐦𝐮 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐩𝐚𝐭𝐢 𝐣𝐚𝐧𝐣𝐢

𝐀𝐤𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐚𝐤𝐮 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐦𝐮 𝐥𝐚𝐠𝐢𝐡 𝐰𝐚𝐥𝐚𝐮𝐩𝐮𝐧 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐬𝐚𝐣𝐚.... 𝐀𝐝𝐚 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐡𝐚𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐤𝐮𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢𝐦𝐮 𝐭𝐨𝐥𝐨𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐤𝐮

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥

𝐄𝐫𝐰𝐢𝐧 𝐒𝐦𝐢𝐭𝐡

" Ibu? Membaca lagih " Tanya Winter

(Y/n) tersenyum mengangkat tubuh Winter agar berhadapan dengannya
'' iyaa ibu membaca lagih, apa putri kecil ibu sudah lapar? "

Winter mengangguk semangat  rambut dengan dua ikatan ikut bergerak mengikuti gerakan kepala, (Y/n) terkekeh menggendong tubuh anak berbalut dress pink dengan jaket biru itu menuju dapur

" Waktunya putri makan! "

Flashback End

.
.
.

Suasana dalam pesawat yang menuju tempat Eren hening tidak ada pembicaraan diantara mereka setelah pengorbanan Moblit beberapa menit yang lalu, semua orang sibuk dengan fikirannya masing-masing

Termasuk kedua kakak beradik yang sama-sama diam mereka semua harus menyiapkan mental akan apa yang terjadi beberapa menit yang akan datang. (Y/n) menjatuhkan kepalanya kebahu Levi jujur saja ia sudah lelah dengan semuanya tapi seakan dunia menyuruhnya untuk terus maju