#37 Cinta Dan Benci

5 2 0
                                    

*Tafsir Cinta*

*

*

Farhan tidak percaya, ucapan Atifa seolah mengulangi apa yang Farhan ucapkan. Sudah lama sekali terakhir mereka berdua beradu argumen, terlebih lagi setelah mereka menikah. Hanya ada momen manis yang tercipta, dari pada keributan yang tiada guna. Kesabaran Farhan memang tidak diragukan lagi, tapi saat melihat Atifa yang seolah berubah kembali ke dirinya yang dahulu membuat Farhan sedikit menelan seliva kasar.

"Emangnya apa yang udah lakuin ke kamu, sampai aku bisa mengganggu pikiran kamu?" tanya Farhan lembut, berusaha menahan amarah.

"Sikap kamu," jawab Atifa datar.

Ucapan Atifa yang setengah-setengah membuat Farhan tidak tahan. Karena terkadang, Farhan langsung menelan mentah-mentah apa yang barusan diucapkan Atifa.

"Katakan lebih jelas, jangan buat aku salah paham," pinta Farhan.

"Aku emang mau jelasin lebih spesifik, jadi kamu jangan menyela terus," kata Atifa kesal.

Farhan langsung terdiam, setelah Atifa mengeluarkan mode seriusnya. Untuk menghindari masalah, Farhan memilih diam lalu membiarkan Atifa yang berbicara.

"Kenapa kamu kaya gini?" kata Atifa tiba-tiba sedih.

"Kamu itu sadar gak si, kalo kamu itu sangat baik. Aku sampai takut," jedanya.

"Aku juga gak tau kenapa akhir-akhir ini aku semakin jadi penakut, aku bahkan takut kalo lagi di tempat ramai," kata Atifa bingung.

Ketakutan yang Atifa rasakan adalah salah satu peristiwa yang sangat Farhan takutkan, karena hingga saat ini Atifa sama sekali tidak mengetahui jika dirinya mempunyai Panik Attack. Farhan terlalu takut untuk memberitahunya dan bahkan lebih takut untuk memberitahu orang tua Atifa. Farhan menyimpannya tidak seorang diri, karena ibunya juga membantu Farhan itu menyembunyikan penyakit Atifa.

Mungkin memang tidak ada pilihan yang terbaik, hanya saja ini yang bisa mereka lakukan untuk saat ini. Sejauh ini Farhan melihat perkembangan Atifa yang sudah mulai membaik, tidak menunjukan tanda-tanda apapun walau terkadang menyerang tiba-tiba tapi tidak separah sebelumnya. Perlahan Atifa mulai pulih, begitu Farhan mengartikannya.

Tidak ada alasan bagi Farhan untuk memberitahu Atifa, karena lebih baik Atifa tidak tahu. Siapa sangka rahasia Farhan tidak bertahan lama, karena Atifa sudah mulai menyadarinya.

"Tapi setelah liat kamu, seketika semua ketakutan aku hilang. Dan ini malah buat aku bingung," katanya.

"Tapi aku sangat bersyukur, karena kamu selalu ada di samping aku," Atifa tampak bahagia.

"Apa kamu bahagia?" tanya Farhan memastikan.

"Sangat," kata Atifa semangat.

"Syukurlah," lega Farhan.

"Gimana dengan kamu?" tanya balik Atifa.

Pertanyaan balik Atifa membuat Farhan terkejut, hingga Farhan menarik nafas pelan sebelum mengutarakan perasaannya.

"Kamu telah membuat aku belajar banyak hal, kamu adalah salah satu anugerah yang amat aku syukuri," kata Farhan tulus.

Ya, Atifa banyak memberi perubahan bagi Farhan. Farhan yang bak es yang dinginnya melebihi kutub Utara, namun perlahan mencair dengan hadirnya Atifa yang seperti mentari. Semua itu berkat kehadiran Atifa, yang amat Farhan syukuri. Ucapan Farhan membuat Atifa tertegun, namun pipinya seketika merah merona. Ungkapan sederhana dari seorang Farhan, langsung meluluhkan hati Atifa.

"Bener begitu?" tanya Atifa tidak percaya dan langsung di jawab Farhan dengan anggukan pelan.

"Lalu, apa arti cinta menurut kamu?" tanya Atifa tiba-tiba mengubah topik.

Tafsir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang