23 Kejahatan Akiya

24K 2.6K 189
                                    






Ruangan redup dilapisi kaca transparan satu sisi, ruangan yang menjadi saksi bisu percintaan panas beberapa jam yang lalu.
Namun sekarang suara erangan dan gairah itu hilang digantikan raungan penuh kesakitan.


Ctasss ....


Suara cambukan mampu membuat para bodyguard yang mengelilingi ruangan itu merinding ngeri, terkecuali para anggota Ogahimura yang menatap kedepan kepada seseorang yang meraung karena kesakitan dengan tatapan datar.

"Bagaimana, Oka-san. Apa kau sudah menyayangiku sekarang!"
Akiya, orang yang dicambuk itu menatap ngeri pada putranya.
Putra yang tidak disangka-sangka akan begitu kejam dalam menganiaya nya, putra yang selalu berkelakuan baik dan selalu mengikuti apapun perintahnya, sekarang seperti pencabut nyawa yang terus menyiksa Akiya.


"Taka, kumohon. Henti ... Kan," ucap Akiya dengan suara serak. Jujur saja untuk mengucapkan kalimat singkat itu akiya merasakan sakit luar biasa dari kerongkongan yang sedaritadi menjerit minta ampun.

"Tidak, kau pantas mendapatkan ini."

Ctasss...


Sekali lagi cambuk yang terbuat dari besi elastis mendarat ditubuh Akiya yang telah penuh dengan luka, dari luka memar sampai luka menganga yang mengeluarkan banyak darah.

"Akhh ...." Akiya hanya bisa menjerit saat cambukan yang entah keberapa mengenai tubuhnya.
Mulai dari tertangkap basah bercinta, siksaan demi siksaan telah menghujani Akiya.
Dari tubuhnya disayat-sayat dengan silet, kemudian di beri siraman air garam. Setelah itu kakinya dipukuli dengan tongkat besi, disiram air panas dan puncaknya sekarang dicambuki dengan besi elastis, walaupun besi itu tipis tapi mampu membawa sedikit kulit Akiya.

Akiya hanya dapat meringkuk dengan tangan terikat mengekspos seluruh tubuhnya, Akiya kemudian menatap kepada sang suami tapi Dimitri seakan-akan tak melihat Akiya disana.
Akiya menatap anggota keluarganya berharap dapat pengampunan, tapi sekali lagi mata mereka gelap dengan dendam dan kemarahan.

Ctasssss...

"Kemana kau melihat sialan, berharap pertolongan, eh ...!!" Takashi menatap Akiya dengan kebencian yang dalam ada dimatanya, "Kau membunuh adikku dengan kejam. tidak ada pengampunan bagimu." Takashi kembali mencambuk tubuh Akiya. Kulit yang dulunya seputih porselen kini hancur ditangan Takashi, ibu yang dulu dihormatinya sekarang menjadi orang yang paling dibenci.

"APA SALAHNYA HA, DEMI AMBISI MU KAU MEMBUNUH ANAK TAK BERDOSA. DEMI AMBISI MU KAU MENIPU KAMI SELAMA INI, DEMI AMBISI MU KAU MEMBAWA PULANG JALA*G DARI JALANAN SEBAGAI GANTINYA." Takashi melempar cambuk itu kemudian menarik rambut Akiya.

"APA SALAHNYA, KATAKAN! APAKAH KAU TAK PUAS MENYIKSAKU DULU. MENGAPA HARUS ANAK YANG BAHKAN TAK MENGENAL KELUARGANYA, MENGAPA SIALAN. KATAKAN MENGAPA!!" Takashi membenturkan kepala Akiya ke lantai, menyebabkan kepala Akiya berdarah.
Takashi benar-benar kehilangan cinta kepada ibunya ini, saat mengetahui fakta tentang adiknya yang baru beberapa menit lahir didunia sudah diasingkan dan diganti dengan jala*g sialan yang ditukar oleh ibunya sendiri diruang Inkubator, lalu mengaku kepada keluarga Ogahimura kalau dia melahirkan anak perempuan.


Anak laki-laki yang seharusnya menjadi bagian dari keluarga Ogahimura itu diasingkan di pulau terpencil salah satu kepunyaan Akiya.
Anak itu hidup sampai berumur 3 tahun, dan selama itu adiknya disiksa oleh ibu kandung yang telah melahirkannya, dijadikan samsak untuk menuntaskan frustasi Akiya saat mengingat dirinya tidak bisa menjadi bagian dari keluarga Dominic.

Rui Untuk DominicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang