28. Undangan

20.9K 2.4K 182
                                    




Kaki kecil berbalut sepatu woll berlari mengitari Mansion, ditangan kanannya memegang botol susu, tangan kirinya memegang tas berisikan kertas-kertas kecil, sementara didalam baju sleepsuit nya terdapat benda bergerak-gerak yang sudah bisa dipastikan itu apa.

"Janang gelak gelak mpucc, celmetal lagi campai." Kaki kecil itu berlari kearah danau. Sesampainya dipinggir danau kaki kecil itu berhenti kemudian meletakkan tas dan botol susu diatas rumput lalu membuka sedikit kancing sleepsuit sehingga makhluk didalam bisa keluar.

"Mpucc, mpucc cakit? Napa tidul tanah?" Anjing kecil berwarna putih terbaring lemah ditanah, mungkin beberapa detik lagi berada didalam sleepsuit Rui, anjing kecil itu hanya akan tinggal nama.

"Wofftt~~" Mendengar suara kecil yang merintih kecemasan Rui hilang, mpus nya baik-baik saja.

Rui kemudian membuka tas pinguinnya, mengeluarkan amplop berwarna biru dan melemparkannya kedalam air.
"Moctel danau, malam nanti datang lumah Lui, ya. Malam Lui lang taun," ucap Rui dengan gembira, anak itu berteriak-teriak di pinggir danau agar monster danau mendengar suaranya.
"Ada kue becal, Lui cuka mamam kue. Nanti Lui kaci cekidit kue na." Anak itu bertepuk tangan sebelum mengambil kembali mpus yang ada di tanah dan memasukkan kembali kedalam sleepsuit nya.

"Da da moctel, malam nanti datang na!" Rui kembali berlari ke tujuan selanjutnya, dia harus mengundang semua penghuni Mansion untuk datang dipesta ulangtahunnya.

"Cemagat mpucc, cikit lagi undang na." Sambil berlari anak itu menyemangati mpus yang sudah pasrah dengan nasib didalam sleepsuit Rui.

"Kakek, nenek. Lui datang!" Kali ini tujuan Rui adalah vila kecil di samping Mansion Dominic. Vila kecil tapi elegant tempat kakek, neneknya tinggal sekarang.

Takayuki dan Yagura yang mendengar suara lucu itu hanya bisa tersenyum, mereka sudah tau tujuan Rui datang kevilanya.
"Disamping, sayang." Mendengar suara Takayuki dari samping vila, Rui segera berlari kearah itu.

"Ada apa, hmm ...." Takayuki mencubit sedikit pipi tembam Rui yang sudah memerah karena terus berlari, kemudian Yagura mengangkat anak itu kepangkuan nya.
"Tunggu cikijap." Rui meletakkan tas pinguinnya diatas meja teh, kemudian meminum susu yang sedari tadi dibawa.
Sambil mengatur rasa lelah dalam sekejap susu di dibotol kecil itu tidak tersisa.

"Nenek, mau lagi." Rui menyerahkan botol susu yang sudah kosong kepada Takayuki. Mengingat botol susu besarnya dirumah, Rui menyesal saat hanya membawa yang kecil untuk perbekalan.

"Kenapa kau berlarian? Lihat kau berkeringat." Yagura membuka tudung sleepsuit anak itu sehingga memperlihatkan surai biru halusnya. Kemudian membuka sedikit resleting sleepsuit nya agar Rui tidak terlalu kepanasan.

"Apa itu." Takayuki yang hendak pergi mengambil susu mengurungkan niatnya saat melihat sesuatu berwarna putih didalam baju Rui.
Sontak saja Yagura membuka seluruh resleting hingga terlihatlah anjing putih kecil yang sudah pingsan.

"Napa mpuc na tidul lagi?" Rui mengangkat mpus, berniat menggoncang badannya sebelum dihentikan Yagura.

"Kenapa kau suka sekali memasukkan anak anjing ini kedalam bajumu?" Yagura meletakkan mpus diatas meja, kemudian menatap Takayuki. Takayuki bergegas kedapur untuk mengambil susu Rui dan juga susu untuk mpus Rui.

"Mpuc ndak gelak, mpuc na cakit?" Anak itu menatap bingung mpus yang kepalanya terkulai lemah diatas meja.

"Dia tidak bisa kau bawa pergi kemanapun, kalau kau memasukkannya kedalam baju." Yagura mengusap anjing putih itu dan memastikan sedikit kalau anak anjing itu baik-baik saja.

Rui Untuk Dominicحيث تعيش القصص. اكتشف الآن