1

245 28 20
                                    

"Bang, ini jadi beneran?" tanya Junghwan sambil melihat para temannya menyiapkan barang bawaan.

"Ya lo pikir. Lagian tu dosen seneng banget bikin orang repot" balas Jihoon sembari membenarkan gendongan tasnya.

"Ya gimana ya, gw juga agak ragu dikit sih bang. Apalagi setelah denger kata bang Yedam kemaren" ucap Junghwan sedikit ragu.

"Udahlah gak papa. Kita punya dukun disini, ntar kalo ada apa apa tinggal minta tolong aja dia" Balas Junkyu yang tiba tiba nimbrung lalu menunjuk Yoshi yang tengah mempersiapkan barangnya.

Junghwan menghelas nafas. Ia sedikit lega karna Yoshi dapat melakukan sesuatu yang tidak semua manusia bisa. Namun, ia juga khawatir dan ragu untuk pergi ke tempat yang akan mereka datangi.

Terlihat tempat itu sedikit angker kan? Bahkan jika Junghwan terawang, mana ada manusia satu pun yang mau tinggal di daerah tersebut. Walaupun sebenarnya ada sih.

"Oke, udah siap semua? Gak ada yang ketinggalan?" Tanya Hyunsuk mengecek semua temannya.

"Keknya gak ada bang, udah aman terkendali semua" jawab Jeongwoo.

"Oke deh. Karna gak mungkin untuk kita satu mobil, jadi gw bawa dua mobil nanti satu ngikut gw satu ngikut Jihoon" ujar Hyunsuk.

"Jadi siapa yang mau sama gw?"

Yoshi, Asahi, Yedam, Doyoung, dan Junghwan mengangkat tangannya. Dalam hati Hyunsuk bersorak senang dan bersyukur, karena tidak satu mobil dengan manusia manusia sejenis Jaehyuk, Jeongwoo, dan Haruto.

"Berarti Junkyu, Mashiho, Jaehyuk, Haruto sama Jeongwoo bareng Jihoon ya. Oke sip" ujar Hyunsuk.

Setelah acara absen, akhirnya mereka pun berangkat menuju tempat yang akan menjadi tempat observasi mereka.

Di Perjalanan...

Mari kita lihat kondisi mobil yang dikemudikan oleh Hyunsuk terlebih dahulu.

Senyap.

Satu kata yang tepat untuk mendeskripsikan suasana mobil yang satu ini.

Terlihat Asahi tengah melihat sekeliling -karna duduknya dekat dengan jendela-, lalu disebelah Asahi ada Yoshi yang sedang mendengarkan lagu, di sebelahnya lagi ada Junghwan yang lagi tidur.

Lalu Yedam dan Doyoung mana? Mereka berdua asik sendiri dikursi penumpang bagian belakang. Entahlah mereka ngapain, mungkin gosipin yang ada di kampus atau orang random yang mereka lihat di jalan.

"Eh eh, liat tuh. Masa dia gak malu sih, pake helm bentuknya gas ijo?" Tunjuk Doyoung.

"Mana mana. Ih iya ya, mungkin urat malunya dah putus" sahut Yedam.

Sedangkan kursi penumpang di sebelah Hyunsuk sengaja kosong. Entah motivasi dari mana Hyunsuk mengosongkan kursi tersebut. Tapi juga keisi sih tuh kursi, buat naruh tas.

Disisi lain Hyunsuk juga bersyukur dengan suasana mobilnya. Tenang dan damai...

'Syukur deh, tenang dan damai' batin Hyunsuk senang.

Disaat mobil Hyunsuk sangat tenang dan damai, berbanding terbalik dengan mobil Jihoon.

Ya jangan salah, jika Jaehyuk, Jeongwoo, Haruto disatukan maka hancur dunia. Sebenarnya sih masih ada Asahi, namun Asahi sepertinya ingin suasana yang tenang dan damai terlebih dahulu.

"OYY, SEMUA!!!"

"SAMBALA SAMBALA BALA SAMBALADO"

"TERASA PEDAS, TERASA PANAS"

"SAMBALA SAMBALA BALA SAMBALADO"

"MULUT BERGETAR, LIDAH BERGOYANG"

'Ya Tuhan, kenapa gw gak angkat tangan aja sih tadi. Nyesel gw ngikut mobilnya bang Jihoon" batin Mashiho tertekan.

Alas Pati • TREASURE Where stories live. Discover now