4

143 18 7
                                    

Setelah mereka memasuki kamar mereka masing masing, tidak terasa waktu sekarang sudah menunjukkan pukul 23.50 dan disaat itu juga, Junghwan merasakan cacing cacing diperutnya harus segera diisi.

Karena tidak ingin membangunkan Jihoon atau Mashiho yang satu kamar dengannya, ia berjalan sendirian menuju dapur.

Tidak jauh juga sih, mungkin karena sudah tengah malam Junghwan merasa ada yang mengikutinya. Junghwan mencoba berbalik badan dan menelisik sekitar.

"Gak ada apa apa" gumamnya.

Junghwan melanjutkan lagi tujuannya ke dapur sampai sebelum...























































































































































"Baaaa!!!"

(Maap, lagi pengen gak serius

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Maap, lagi pengen gak serius. Soalnya pengen diseriusin sama Jihoon🙏)

"AAAAAAAAAA SETAN!"

'emang iya hihihi'

"Ganteng ganteng gini dipanggil setan. Noh itu, samping lu setannya" ucap seseorang menunjuk sesuatu disamping Junghwan.

Saat Junghwan ingin teriak lagi, orang itu langsung membekap mulut Junghwan. "Sstt gak usah teriak. Omongan dia kok dipercaya" ucapnya melepas bekapannya.

Mata Junghwan menyipit untuk melihat lebih jelas dua orang yang sedang berada didepannya. "Eumm, loh bang Jihoon, bang Junkyu. Ngapain kesini?" Tanya Junghwan.

"Ya makanlah Hwan, ya kali mulung" jawab Junkyu.

Junghwan pun hanya mengangguk, namun sedetik kemudian, Junghwan menyerit heran.

"Bukannya bang Jihoon tadi dah tidur di kamar sama bang Mashi ya? Kok tiba tiba ada disini?" Tanya Junghwan.

"Hah? Iyakah? Orang gw masih di ruang tamu nonton tv sama si Junkyu" jawab Jihoon.

Tunggu dulu. Perasaan di ruang tamu gak ada tv deh, tapi kenapa mereka bilang lagi nonton tv? Pikir Junghwan.

Deg deg deg...

Okey, rasanya detak jantung Junghwan berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia tidak salah kan? Jihoon sudah tidur di kamar bersama Mashiho, lalu yang didepannya ini siapa?

Jika ditanya Junkyu seharusnya laki laki itu sudah tertidur sejak mereka sampai disini. Atau jangan jangan...

"Yaahh, ketahuan deh hihi"

"Kita laper nih, mau kita makan gak?" Ucap Junkyu -ah, sepertinya tiruannya- dengan seringai kecilnya.

Ouh noo! Suasananya sudah berbeda sejak tadi. Gelap dan mencekam. Jika dua manusia -lebih tepatnya setan- ini mendekat kearahnya, Junghwan akan teriak lalu pergi meninggalkan makhluk beda dimensi tersebut.

"Lihat, dia seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Sudah kubilang bukan, mereka ini sangat menyenangkan"

"Hihi benar. Mari bermain dengan anak ayam ini, sudah 50 tahun tidak mendapatkan 'mainan' seperti ini"

Baiklah, tubuh Junghwan sudah bergetar dari ujung kepala sampai ujung kaki. Ia memundurkan langkahnya secara perlahan. Sampai akhirnya, ia tidak sengaja menyenggol panci yang berada di dekat meja.

'Pabo, goblok, baka, sial, tolol' batin Junghwan memberi makian kepada panci sialan itu.

"Heiii, mencoba kabur? Tidak bisa"

Dua setan tersebut langsung mendekati Junghwan yang sudah terperangkap sebagai 'tumbalnya'.

Namun sebelum hal itu terjadi, terdapat dua kartu melayang dan menempel dikedua makhluk tersebut yang membuatnya hilang bagaikan serbuk marimas.

Junghwan yang posisinya menutup mukanya dengan kedua tangan, mengintip dicelah jarinya. "Eh, dah pergi nih?" Monolognya.

Junghwan melihat sekeliling untuk mencari keberadaan setan tersebut. Barangkali setannya masih ada di sekelilingnya. Namun ia melihat bayangan seseorang yang mendekat kearahnya. Panik? Tentu saja.

Dalam hati Junghwan sudah banyak sekali merapalkan semua doa yang ia tau. Doa makan aja ia tak sengaja ia baca. Lalu kemudian...

"So Junghwan?"

Junghwan terkejut dan hampir teriak jika yang didepannya ini bukan salah satu dari temannya. Raut wajah datar dan sikap terlihat kalem ini menatap Junghwan sedikit heran.

"Ngapain di dapur malem malem gini?" Tanyanya.

"Astaga bang Asa. Ngagetin aja. Niatnya mau makan sih bang, tapi karna abis ketemu 'penghuni' ni rumah udah gak selera makan lagi deh" jawab Junghwan.

Yap, dia adalah Asahi. Setelah mendengar jawaban dari Junghwan, ia hanya mengangguk singkat lalu pergi dari dapur.

"Hwan, disini banyak 'orang' yang tinggal disini. Disekitar kita juga ada. Tetep hati hati dan waspada" katanya sebelum kembali ke kamarnya.

Mendengar perkataan Asahi, Junghwan dengan cepat langsung pergi ke kamarnya dan kembali tidur.

Semoga esok hari, mereka dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen ngeselin -kata Jeongwoo- dengan tenang, baik dan aman.

Ya semoga saja.

Jika 'mereka' tidak merasa terganggu...

---------------✧✧✧---------------
To Be Continued
---------------✧✧✧---------------

Hai hai gaissss-!!!!

Bagaimana dengan hari ini? Seperti biasanya atau ada sesuatu yang menarik?

Seperti biasa, author up malem lagi yeayyy!
Niatnya nggak mau up sih, tapi mumpung ada ide lewat yaudin, ketik aja lah.

Oh ya, mungkin author juga akan jarang update karena bentar lagi ujian. Tapi tetep author sempetin buat update ni cerita, okey?

Sekian basa basi yang basi dari author-nim, sampai ketemu di lain waktu. Maaf jika ada typo atau kesalahan penulisan.

Bye byeee<⁠(⁠ ̄⁠︶⁠ ̄⁠)>



17-Mei-2023
©Cayaaa_Za

Alas Pati • TREASURE Where stories live. Discover now