part 8

43 8 2
                                    

Makanan yang di pesan pun langsung
di lahap sama mereka, sementara itu Faela sedang asik memikirkan apa
yang di maksud oleh sahabatnya.

"Apa kata Aji benar ya kalau
Pak Shandy suka sama gue? Eh kok
gue mikirin itu sih, gak jangan sampai deh." batin Faeila berkata

Faela pun langsung melahap
makannya dengan cepat, Dan sahabat pun melihat tingkah laku dari Faela hanya mengelengkan kepala nya saja.

"Lo mau kemana sih makannya cepat banget, keselek baru tau rasa lo." ucap Fiki

Tak butuh waktu lama Faela pun tersedak, perkataan Fiki benar benar nyata.

Ahaa...

Huuuu..

"Eh nih minum dulu Fa." ucap Fajri menyodorkan minum kepada Faela

Faela pun langsung minum dan
menatap tajam ke arah Fiki

"Perkataan lo benar-benar nyata
ya Fik." kesal Faela

"Kan gue mah ngomong secara fakta doang, kagak ada tuh nyumpahin lo keselek." kata Fiki

"Berarti lo tadi nyumpahin gue aha,
sini lo kata Faela kesal dan melemparkan tisu ke arah Fiki."

"Eh ... eh ... udah woy, lebih baik loh berdua jangan bertengkar di sini mending di lapangan aja." ucap Rara mererai mereka

Plakkk ...

"Lo gimana sih Ra, malah di suruh berantem lagi." kesal Reva

"Ihii maaf." ucap Rara

"Udah lah yok balik ke kelas, ini kan bagian Pak Shandy." kata Zweitson

"Lah emang ia." ucap  fajri

"Ia lah." kata Zweitson yang pergi meninggalkan Sahabatnya di kantin

"Woy main tinggalin aja." kesal
sahabatnya

Skip
Bel pulang

"Faela kamu ikut saya ke kantor sekarang." ucap Pak Shandy

"Lah Pak kok sekarang sih." ucap
Faela lesu

"Oh, kamu lupa atau gimana.
Jelas-jelas kemarin saya suruh kamu
ke kantor saya besok, dan itu artinya sekarang kamu ikut ke kantor saya." ucap Shandy panjang lebar

"Tapi Pak."

"Oh, mau hukumnya saya tam ..." ucapnya terpotong

"Ia Pak saya ikut Bapak ke kantor
Bapak, seperti apa yang Bapak
omongin kemarin."

"Nah gitu doang." tetapi Faela hanya diam saja tidak mengikuti Pak Shandy untuk keluar kelas

"Ya ampun Faela kenapa kamu diam saja. Ayok." ucap Shandy menarik tangan Faela dan sahabatnya hanya diam melongo

"Eh ... eh ... Pak apa-apa sih
narik narik tangan saya, mau jadi
pusat perhatian." ucap Faela tak suka

"Sudah kamu diam saja." ucap Shandy dan membawa pergi Faela menuju kantornya

"Ya Allah Sac, gue gak salah liat kan
Pak Shandy pegang tangannya Faela." ucap Reva heboh

"Gak Re ini nyata, gue aja sampe gak berkedip ngeliat Pak Shandy pegang tangan Faale." ucap Sachiko

"Kalian ini lebay tau gak, cuma gitu doang di bikin heboh." ucap Fajri

"Ih kamu mah Fajri gak tau kita lagi seneng aja. lo tau gak Ji si Faela tuh
gak pernah tangannya di pegang
sama Cowok tau." ucap Rara

"Tul tuh." ucap Sachiko menimpali

"Eh ia ya bener juga lo Ra,
jarang-jarang kan si Faale yang anti cowok tangannya di pengang-pe gang gitu." ucap Fiki

"Kalian mau pada pulang gak?" tanya Zweitson ke sahabat

"Mau lah Son." ucap Fajri

"Ya terus kenapa pada gak pulang. Lagian ya si Faela juga udah gak ada, kalau kalian ngomongin terus
bisa-bisa telinga si Faela panas gara-gara kalian." ucap Zweitson lagi

"Yaudah guys cabut." jawab Reva
kepada sahabatnya dan sahabatny
pun pulang menuju rumah masing-masing

〰️〰️〰️

by : MawarSalsabila8

JANGAN LUPA

VOTE

&

KOMEN

YA 🤗

⏸️

Dosen Tampan Pemikat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang