part 9

35 6 2
                                    

Kantor Shandy

Faela dan Shandy pun sudah sampai
di kantor. Mereka pun masuk ke dalam kantor tersebut, setelah sampai di ambang pintu ruangannya Shandy
Faela hanya diam saja tidak beranjak masuk seperti Shandy.

"Ngapain di situ? Ayok masuk!" ucap Shandy sambil mengeluarkan leptop
di dalam tasnya.

"I-iya Pak." gugup Faela

Akhirnya Faela pun mulai melangkah masuk secara perlahan-lahan, ia menutup pintu depan dengan hati-hati dan menghampiri Shandy di sana.

"Duduk! Mau berdiri aja di situ."
perintah Shandy  dengan suara lirih

Jantung Faela makin berdetak tak karuan, ia menarik kursi dan duduk di hadapan Shandy.

"Kenapa jantung gue malah dang dig dug sih kalau dekat Pak Shandy, apa
gue jatuh cinta sama Pak Shandy."
batin Faela
"Eh kok gue malah bilang jatuh cinta sama Pak Shandy si, iyuh gak level dia jadi pacar gue."

"Oh iya saya akan ajarkan kamu cara mengerjakan ini." ucap Shandy menunjuk ke leptopnya dan Faela pun mendengarkan apa yang Shandy jelaskan
"Kamu paham kan apa yang saya jelaskan." tany Shandy

"Paham kok Pak." jawab Faela
seadanya

"Ok, kalau gitu kamu kerjain. Saya
mau keluar dulu." ucap Shandy berlalu pergi dan Faela pun hanya tersenyum

Setelah beres mengerjakan apa yang
di suruh Pak Shandy Faela pun keluar dari ruangan Pak Shandy untuk menghilangkan lelah sejenak.

"Hai." sapa Faela kepada karyawan kantor dengan ramah

Semua karyawan kantor pun heran
dan berbisik-bisik dengan teman
lainnya "Siapa wanita itu bisa-bisanya masuk tanpa izin bos." semua
karyawan bertanya-tanya, ada yang menyangka Faela ingin melamar pekerjaan, penyusup ingin merusak kantornya Pak Shandy, dan masih banyak lagi.

Setelah Faela sampai di lift Faela pun tidak sengaja melihat Papahnya
dengan Pak Shandy yang sedang berbincang.

"Itu kan Papah, ngapain Papa ke kantornya Pak Shandy." batin Faela
dan Faela pun menyamperin mereka

"Papa." panggil Faela

"Eh Faela gimana kerjanya?" ucap
Papa tiba-tiba menanyakan soal pekerjaan.

"Is Papah, bukannya tanya Anaknya kenapa ada di kantornya Pak Shandy,
ini malah tanya gimana kerjanya." ucap Faela kesal

"Santai dong Anak Papah
marah-marah mulu."

"Sekarang aku mau tanya sama Papah, Papah ngapain ke sini?" tanya Faela mengalih membicarakan Papanya

"Ya kan Papah emang selalu ke sini, gimana sih kamu ini."

"Ah, maksud Papah." ucap Faela kaget

"Oke oke, Papah akan jelaskan
semuanya. Papa itu bekerjasama
sama kantornya Shandy sejak lama.
Dan Papa sudah tau kalau kamu di suruh ikut ke kantor Shandy karna
kamu kena hukuman."
"Papah setuju apa yang Shandy bilang kalau kamu harus ikut ke kantornya Shandy, karna apa orang tuanya
Shandy adalah sahabat Papah. Itung-itung kamu belajar juga, jangan bisanya rebahan mulu." ucap Papah panjang lebar

"Kok Papah gak ngasih tau sih kalau orang tuanya Pak Shandy sahabat Papah."

"Kenapa Papah harus ngasih tau
ke kamu, nanti juga kamu bakal tau sendiri. Buktinya kamu sudah tau kan dari Papah."

"Pah boleh ya Faela gak harus
ke kantor Pak Shandy." ucapnya memeles

"Itu bukan urusan Papah, kamu bilang saja ke Shandy. Kamu baik-baik di sini Papah mau pulang."
"Ih kok gitu sih Pah." ucapnya Fela
tetapi tidak di dengar oleh Papanya

"Yaudah Shandy Om pamit dulu, titip Faela ya kalau sudah waktunya
pulang suruh pulang jangan
keluyuran." ucap Papah kepada Shandy

"Iya Om." jawab Shandy
"Kerjain apa yang saya suruh sudah beres?" tanya Shandy.

"Sudah Pak."

"Kalau gitu ikut saya, saya mau
kenalkan kamu sama karyawan yang ada di sini." ucap Shandy kepada
Faela

"Tapi Pak."

"Udah kamu gak usah takut atau malu, mereka pasti nerima kamu di kantor saya." ucap Shandy, dan Shandy pun menarik tangan Faela untuk memperkenalkan Faela kepada karyawannya

"Perhatian semuanya,.kerjaan kalian
di tunda dulu sebentar."

"Baik bos." ucap semua karyawan

"Saya mau memperkenalkan dia ke kalian semua, dia adalah Anaknya Pak Abraham sekaligus calon istri saya." ucap Shandy

"Eh Pak kok." batin Faela kaget
"Sumpah ini orang bisa-bisanya bilang ke karyawannya gue calon istrinya,
najis gue jadi istrinya dia." kesal Faela ingin rasanya Faela mencabik-cabik mukannya

"Ayok Faela perkenalan nama kamu
ke mereka." kata Pak Shandy

"Hai semuanya, perkenalkan nama
saya Faela kalian kalau panggil saya pake nama aja karna umur saya masih 19 tahun." ucap Faela memperkenalkan kepada karyawan Shandy

"Baik kalau gitu, kalian lanjutkan pekerjaan kalian." ucap Shandy
kepada karyawannya
"Oh iya satu lagi untuk kalian semua kalau ada yang sakiti dia apa bully dia kalian semua habis sama saya dan kalau dia minta bantuan kalian kalian harus membantunya camkan itu." perintah Shandy

"Baik Bos." jawab semua karyawan

〰️〰️〰️

by : MawarSalsabila8

JANGAN LUPA

VOTE

&

KOMEN

YA 🤗

⏸️

Dosen Tampan Pemikat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang