Siuman

979 153 4
                                    

Sudah seminggu Chandi belum sadarkan diri. Walaupun belum sadar, akan tetapi berita tentang siapa Chandi sebenarnya telah menyebar ke seluruh negeri Alrancus dan Chaulus. Sungguh berita ini sangat mengejutkan terutama bagi para petinggi kerajaan Chaulus dan rakyatnya. Mereka sulit percaya bahwa tuan putri mereka dari Permaisuri Hera masih hidup.

Sementara menunggu Chandi siuman, Raja Elton dan Kaisar Ariga terus mengurus masalah-masalah yang ada. Terutama tentang hukuman untuk Selir Vannes dan Yufari. Kini bahkan Yufari tak lagi dipanggil dengan gelar 'putri' karena gelar itu telah dicopot secara resmi oleh Raja Elton.

Untuk saat ini Yufari dan Selir Vannes telah dikirim kembali ke Chaulus dan dipenjarakan di sana. Selain pemenjaraan Yufari dan Selir Vannes, istana serta rakyat Chaulus sibuk mempersiapkan penyambutan Putri Chaulus sesungguhnya. Tentunya mereka harus menunggu Chandi siuman terlebih dahulu.

Sedangkan untuk Dalior, dia dipenjarakan di penjara bawah tanah, di samping penjara isolasi Thanu. Tak cukup dengan ruang isolasi, Pangeran Xiendra juga telah mengelilingi penjara dengan kekuatannya. Dengan begitu Dalior yang sudah lemah tidak akan bisa menembus dan kabur.

"Permaisuri Hera, lebih baik Anda beristirahat dulu." Permaisuri Sharma masuk ke dalam kamar Chandi di istana Pangeran.

Chandi telah dipindahkan ke istana Pangeran tiga hari yang lalu. Semua barang-barang milik Putri Yufari telah disingkirkan dan diganti dengan barang-barang Chandi yang baru. Raja Elton yang secara langsung mendekorasi kamar untuk Chandi. Mulai dari guci, lemari, meja rias, tempat tidur, bahkan sampai gaun-gaun pun Raja Elton yang memilihkan.

Permaisuri Hera menoleh lalu tersenyum. "Tidak apa, Permaisuri."

Permaisuri Sharma kini berdiri di samping Permaisuri Hera. "Anda sudah menunggu Chandi semalaman, Anda harus beristirahat lebih dulu. Bagaimana jika nanti Chandi siuman malah Anda yang sakit?"

Pembicaraan dua wanita itu berhenti karena mendengar suara langkah kaki mendekat. Tak lama kemudian pintu dibuka dan masuklah Pangeran Xiendra. Pangeran Xiendra langsung menghampiri ranjang Chandi.

"Biar aku yang menjaganya, Bibi."

'Bibi' begitulah panggilan Pangeran Xiendra untuk Permaisuri Hera jika tidak berada di depan umum. Hubungan keluarga Arnold dan keluarga Shavis sangat dekat bak saudara, oleh sebab itu Kaisar dan Raja Elton sempat menjodohkan Pangeran Xiendra dengan Yufari.

Permaisuri Sharma mengangguk. "Benar. Xiendra telah kembali, Anda bisa beristirahat."

Karena Pangeran Xiendra yang akan kembali menjaga Chandi, maka Permaisuri Hera pun setuju untuk beristirahat.

Akan tetapi belum sempat berdiri, jemari Chandi tampak bergerak. Permaisuri Hera urung untuk bergerak dan langsung menggenggam tangan Chandi. "Chandi? Kau sadar, nak?"

Pangeran Xiendra langsung menyentuh leher Chandi dengan dua jari guna memeriksa denyut nadi. "Ibu, tolong panggilkan tabib istana."

Tanpa membuang waktu, Permaisuri Sharma langsung pergi dengan cepat. Mengapa Pangeran Xiendra meminta Permaisuri Sharma yang memanggil tabib dan bukannya pergi sendiri? Alasannya adalah karena lari ibunya itu masih sama cepatnya dengan dulu. Jangan lupakan kisah Permaisuri Sharma dahulu. Permaisuri Sharma gemar melarikan diri dari Kaisar Ariga setelah membuat ulah. (Sekali lagi Sely ingatkan, siapa yang belum baca cerita Kaisar dan Sang Amora silahkan baca ya)

* * * *

Semua berkumpul di kamar Chandi. Tahu apa yang menyebabkan semuanya datang? Bukan karena sengaja diberitahu oleh Pangeran Xiendra ataupun Permaisuri Sharma, mereka datang karena melihat di luar istana Pangeran Xiendra gaduh dan panik. Bagaimana semua penjaga dan pelayan tidak panik saat mereka melihat Permaisuri Alrancus berlari secepat citah sambil berteriak 'tabib! Toloooong! Ceppaaat!'.

Amora Gadungan Dan PawangnyaWhere stories live. Discover now