Hari Kedua Ramadhan

184 24 41
                                    

"Ke pasar bareng"

Siang hari yang nampak panas, dikediaman keluarga Boboiboy terdapat beberapa remaja yang tengah bosan.

"Booooosaaaaaaannnnnn." Taufan mengeluh seraya memainkan jarinya dilantai.

"Gak ada game yang seru?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Blaze.

"Thorn bosaaaann:("

Gempa menggelengkan kepalanya, lalu menatap Taufan dan Halilintar yang berada disana. "Bang Hali, bang Pan, bantuin Gempa kepasar dong," pintanya membuat keduanya menoleh.

Blaze membangunkan badannya, "Kepasar? Ikut dong!!" Pekiknya senang

"Thorn juga mau ikut!!"

"Gw ikut dong bang Gem," pinta Solar yang langsung dibalas anggukan oleh Ice.

Gempa nampak bingung, "Kalian semua mau ikut nih?" Tanyanya ragu

Keempat pemuda itu menganggukkan kepalanya semangat.

"Bawa ajalah Gem, hitung-hitung bantuin lo ngangkat barang nanti," usul Halilintar seraya menutup buku yang sedari tadi ia baca.

"Haih, iya deh," jawab Gempa akhirnya membuat Blaze bersorak

•••

Sesampainya mereka di pasar tradisional, dimana pasar ini menjadi saksi bisu Gempa, Halilintar, dan Taufan berbelanja. Blaze, Solar, Thorn dan Ice membinarkan mata mereka, baru kali ini empat remaja itu melihat pasar secara langsung.

"I-ini pasar?" Tanya Solar tak percaya, ia segera mengeluarkan hp nya lalu segera memotret tempat itu untuk ia abadikan di sosial medianya.

"Udah udah, prik tau gak," seru Gempa seraya beranjak untuk melihat-lihat seluruh pasar. Hal itu tentu saja langsung diikuti oleh saudaranya yang lain.

Selama perjalanan mencari bahan makanan di pasar, tak ada hal aneh yang terjadi. Gempa membeli serta menawar seperti biasanya. Namun saat sudah dipertengahan jalan, Blaze menghentikan langkahnya kala ia melihat sebuah kotak berisi beberapa anak ayam yang sangat lucu.

Ia membulatkan matanya, lalu segera berbelok menghampiri paman penjual itu tanpa memperdulikan saudara-saudaranya yang berjalan lurus. Lain lagi dengan Ice, ia cepat bosan jika hanya melihat pasar yang isi nya jualan semua.

Matanya melirik kesana kemari, mencari tempat nyaman, aman, damai untuk tidur, setidaknya untuk beristirahat menunggu mereka selesai berbelanja. Pandangannya menangkap wilayah yang nampak luas, dengan payung besar serta pohon yang sangat nyaman untuk bersender.

Ia segera melangkahkan kakinya ke tempat paman penjual sayur itu, lalu menumpang untuk beristirahat disana. Berbeda dengan Taufan dan Solar yang sedari tadi nampak mengobrol.

"Iya loh, gw beli topi itu dipasar ini."

Solar menatap abangnya tidak percaya, mana ada topi sebagus itu dibeli dari pasar yang terlihat sangat murahan ini.

"Bercanda ya bang?"

Taufan menggelengkan kepalanya, "Astaghfirullah, puasa mana boleh bohong," jawabnya

Taufan menghela nafas, adiknya itu nampak tak percaya padanya. "Sini gw kasih tau tempat nya," seru Taufan seraya menarik tangan sang adik untuk berbalik, mencari jalan menuju toko yang sering ia datangi.

Ramadhan Bersama Boboiboy ElementalWhere stories live. Discover now