Hari Keempat Ramadhan

183 21 4
                                    

"Buka Bareng"

Kini para Boboiboy bersaudara tengah berada di halaman Mesjid yang memang cukup luas. Mereka semua sedang membagi tugas bersama warga lain untuk menyiapkan menu buka hari ini.

"Jadi sudah deal kan bagi tugasnya? Gak ada protes kan?" Pak Rt desa mereka berujar, di angguki oleh semua warga yang hadir.

"Deal pak!" jawab mereka serempak.

Pak Rt mengangguk lalu mempersilahkan mereka untuk kembali ke tugas mereka masing-masing. Seperti bagian memasak, angkat-angkat barang, bikin minum, bikin kue, dan lain-lain.

Mari kita lihat tugas apa yang diberikan untuk para Boboiboy Elemental. Halilintar menatap barang-barang didepannya, ia menarik nafasnya lebih dulu lalu segera menggulung lengan bajunya hingga siku. Ia segera melirik kesamping, dimana Taufan melakukan hal yang sama sepertinya.

"Ngapain ikut-ikutan?" tanya Halilintar. Hal itu sontak membuat Taufan menoleh.

"Dih ge'er, Upan gak ngikutin abang tau," jawabnya seraya menjulurkan lidahnya.

Taufan beranjak, menuju kearah barang-barang yang akan mereka angkat untuk menyiapkan tempat yang akan diperuntukkan sebagai tempat buka bersama.

"Udah ah bang, bantuin Upan ngangkat ini," ajak Taufan seraya mengangkat ujung alas duduk.

Halilintar berdehem, lalu menghampiri Taufan. Ia segera mengangkat ujung satunya.

"Ringan gini aja gak kuat," ledek Halilintar membuat Taufan mendengus kesal.

"Cih, abang juga gak kuat kali. Udah ah, ayo bawa kedalam Mesjid."

Halilintar dan Taufan segera beranjak dengan pelan menuju pintu Mesjid. Berbeda dengan Gempa yang ditugaskan di bagian masak-memasak. Ia kini bersama ibu-ibu serta bapak-bapak sibuk menakar-nakar bumbu agar rasa masakannya pas.

"Ini garamnya tambah lagi?" tanya salah satu ibu-ibu yang sedang menjaga masakan mereka agar tidak gosong.

"Tadi udah berapa bungkus?" Pertanyaan kembali terlontar, tapi kali ini yang bertanya adalah Gempa.

"Um.. 3 kayaknya," jawab ibu tadi.

Gempa nampak berpikir, ia tidak pernah memasak untuk banyak orang, namun ia bisa mengira-ngira takaran bumbu yang akan digunakan.

"Tambah 5 lagi aja," sahut bapak-bapak yang berada tak jauh dari mereka

"Gak keasinan atuh pa?" tanya sang istri seraya memotong beberapa sayuran

"Ya kalo keasinan maklumin aja, kan gak bisa ngerasain. Puasa," jawab beliau

Gempa terkekeh. "Tambah dua aja dulu bu," ucap nya yang langsung dibalas dengan angukkan.

"Bapak-bapak teh ngapain disini? Bantuin aja gak, malah duduk-duduk santai," seru seorang ibu yang tengah menghaluskan cabe.

"Tau tuh bapak, bantuin anak-anak ngangkat barang-barang gih, kasian atuh mereka," sahut ibu-ibu yang lain.

"Iya-iya, aduh ibu-ibu disini kayak gak suka aja ada kami," jawab pak rw.

"Ngomong-ngomong ada berapa orang yang ngangkat barang?" tanya beliau seraya menatap kearah bapak disebelahnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 01, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ramadhan Bersama Boboiboy ElementalWhere stories live. Discover now