Sekolah

806 34 0
                                    

Lima mobil Alphart memasuki gerbang sekolah. Kehadiran mereka selalu menarik perhatian para penghuni sekolah. Siapa yang gak kenal mereka. Si maknae dari geng mereka itu adalah anak kepala sekolah Neo.

Mobil pertama keluar 4 orang remaja berwajah manis dan cantik. Mereka keturunan Nakamoto. Mobil kedua turun 3 orang remaja berwajah tampan, mereka keturunan Jung. Mobil ketiga turun 3 orang remaja, 1 berwajah tampan dan 2 berwajah imut. Mereka keturunan Seo. Mobil keempat muncul 1 remaja manis keturunan Moon dan yang terakhir Mobil kelima keluar seorang remaja tampan keturunan Wong dan juga anak kepala sekolah disana.

"Semuanya langsung masuk kelas masing2, jangan ada yang keluar sendirian. Paham?"

"Nee Mark hyung"

Mark adalah pimpinan mereka jika disekolah. Semua harus mengikuti aturan yang dibuat jika tak ingin celaka. Jika tak ingin bersama salah satu dari mereka, mereka bisa menghubungi uncle kun ataupun uncle alin selaku keamanan yang ditugaskan menjaga mereka.

Setelah mendengar perintah Mark, mereka langsung membubarkan diri menuju kelas masing2. Tersisa Mark, Hendery dan xiaojun.

"Kira2 mereka bakal aman gak ya di kelas? Aku khawatir hyung"

Xiaojun menggigiti kukunya untuk menghilangkan rasa takutnya. Hendery mendekat untuk menenangkannya.

"Kalian tenang aja, semua dalam pantauan uncle. Kalian bisa lihat disini"

Kun menunjukkan tablet yang ternyata berisi pantauan semua kamera cctv yang ada disekolah. Jadi sebelum mereka dipindahkan kesekolah Neo, semua fasilitas disini sudah diperbaharui oleh jungwoo. Jadi disemua sudut ada kamera tersembunyi yang sengaja dia pasang untuk memantau keselamatan anak2nya.

"Nah kamu udah bisa tenang kan Jun? Ntar ada pertandingan para maknae. Jangan sampe mereka gak fokus tanding karna liat gege manisnya ini"

Mark berusaha mengalihkan kekhawatiran xiaojun. Hendery menggandeng tangan xiaojun berjalan ke kelas mereka. Mark sudah maklum dengan kemesraan mereka karna memang mereka ber12 sudah memiliki tambatan hati masing2.

Disisi lain, khususnya kelas XI. Renjun dan ekornya sedang berkumpul. Entah apa yang mereka bahas. Canda tawa terdengar dari sana. Hingga sebuah gebrakan dimeja jaemin mengagetkan mereka ber6. Seorang siswi berseragam kekecilan menurut haechan sedang menatap nyalang kearah jaemin.

"Eh cowok gatel. Bisa gak lo gak usah deket2 sama jeno. Yang normal lah, lo itu ganteng sebenarnya tapi kok belok. Sayang banget tu muka, mending kasih anjing pinggir jalan aja deh"

Renjun yang duduk disebelah jaemin sudah mengepalkan tangannya siap untuk marah2. Dia sangat marah ketika salah satu adiknya dihina seperti itu. Yang lain juga sudah siap untuk melampiaskan amarah terutama haechan dan jeno. Tapi melihat tatapan yang diberikan oleh jaemin untuk mereka, mereka langsung mengurungkan niat mereka.

"Ada yang ingin disampaikan lagi? Jika tidak ada, silahkan anda pergi dari hadapan kami. Dan untuk perkataan anda tadi, maaf saya tidak bisa menurutinya karna itu urusan anda dan jeno bukan saya. Silahkan pergi. Jika jeno menginginkan saya pergi, maka saya akan pergi. Tapi jika tidak, maka silahkan anda yang pergi dari hadapan saya sekarang juga" ucap jaemin tenang dan terkesan dingin sambil menatap tajam penuh aura membunuh, namun gadis itu tak menyadarinya karna sudah dikuasai amarah.

"Dasar jalang gak tau malu.."

Plak...

Bukan pipi jaemin yang tertampar. Tapi pipi gadis yang hampir menampar jaemin itu yang ditampar oleh haechan.

"Mau lo apa sih? Jalang teriak jalang gitu hah, habis udah kesabaran gue denger lo hina adik gue. Shotaro mana cermin"

"Ni hyung cerminnya"

Si Manis Yang KejamWhere stories live. Discover now