°15

813 74 4
                                    

Ku gas motorku secepat mungkin menuju gerbang dan seketika ku tarik remku mendadak saat ku lihat gerbang sekolah ternyata sudah dikunci. Aku berdecak kesal, ckk terlambat lagi terlambat lagi! Mau lewat belakang tapi ada guru BK lagi patroli. Mana tuh guru bawa rotan panjang lagi, makin sulit untuk dilewati.

Aku berada tak jauh dari gerbang sekolah, memasang pose berfikir bagaimana caranya agar pak satpam mau membukakan gerbang untukku. Beberapa saat kemudian, aku menghela nafas, dahlah gak ada cara lain hanya ini cara satu-satunya.

Aku kini berdiri di samping motorku depan gerbang, dengan ekspresi memelasku aku berusaha membujuk pak satpam yang menatapku tajam. "Pak, bukain dong.... ayo dong pak bukain gerbangnya,"

Aku sontak tersenyum senang karena pak satpam akhirnya membukakan gerbang setelah aku berusaha sekuat tenaga membujuknya. "Makasih pak!" ucapku pada pak satpam setelah memarkirkan motorku kemudian aku berlalu pergi.

"Eh mau kemana!"

Aku berbalik dan menatap bingung pak satpam yang memanggilku. "Kenapa pak? Saya kan mau masuk ke kelas, udah telat ini pak,"

"Enak aja. Kamu beberapa hari ini telat terus datangnya, dan sekarang telat lagi? Oh tidak bisa!"

Ku garuk kepalaku yang tak gatal, "Tidak bisa apanya ya pak?"

"Push up 30 kali, sekarang!"

Mataku sontak membulat sempurna, "Lho pak aku kok dihukum sih?"

"Karena kamu terlambat mulu. Wali kelas kamu memberitahu saya untuk menghukummu jika terlambat sekali lagi," Aku hanya diam menunggu dengan bingung pak satpam yang menjeda ucapannya. "Kamu beberapa hari ini telat terus dan kamu di diemin malah ngelunjak makin telat."

"Tapi pak, saya perempuan lemah gemulai mana kuat push up 30 kali,"

"Pokoknya lakukan aja!"

"Duh lari aja ya pak..." pintaku memelas berharap bapak satpam mau mengasihani diriku.

"Jangan! Takutnya ntar kamu lari dari masalah,"

Aku sontak menatap datar pak satpam, haishh ada-ada saja beliau satu ini

Aku memutar mata malas, "Lari keliling lapangan aja aku dah capek pak, apa lagi lari dari masalah."

"Tidak usah alasan! Cepat lakukan saja."

"Jangan begitu lah pak, lari aja ya... boleh ya.... kita kan ce'es." pintaku sekali lagi disertai senyum lebar namun senyumku seketika dipatahkan karena pak satpam kini memaksaku melakukan hukuman squad jump.

Aku mendengus kesal, dengan lesu ku lakukan squad jump 30 kali. Hufft gak papa lah yang penting hukumannya diganti gak jadi push up.

Tin tin

Aku yang sedang melakukan squad jump berhenti sebentar kemudian menoleh saat ku dengar suara klakson mobil. Ku lirik sekilas pak satpam yang sepertiku dimana ikut menoleh ke arah mobil hitam

Siapa sih pemilik mobil itu? Kalo mau masuk ya masuk aja kagak usah klakson berkali-kali

"Maaf pak satpam, saya telat."

Deg

Jantungku berdebar cepat ketika ku lihat Aulia yang keluar dari mobil hitam tersebut sembari menenteng tas sekolah dipundaknya. Aku berdehem. Ku palingkan muka ku ke arah lain saat tatapan ku bertemu dengan Aulia.

Betewe Aulia biasanya gak pernah terlambat kayak gini. Dan... kenapa mobil Aulia gonta-ganti mulu bjirr? Oh ya aku lupa! Aulia kan anak holang kaya. Jadi biasalah...

Ku lirik pelan Aulia yang berjalan menuju pak satpam sedangkan aku hanya diam memperhatikan mereka berdua tengah berbicara tak jauh dariku namun pembicaraannya bisa ditangkap baik olehku.

Why Did You Choose It?Where stories live. Discover now