10

2K 188 20
                                    

Bell istirahat berbunyi, siswa siswi mulai keluar tak terkecuali kelas junkyu. Junkyu melirik ke arah haruto yang sedang membereskan barang barangnya, ia mendengus melihat para siswi mendekati haruto.

"Junkyu, ayo ke perpustakaan" ajak hyunsuk, ia mengangguk dan mengambil beberapa buku dan alat tulisnya. Meninggalkan haruto yang tengah menatap kepergiannya.

"Yoshi sudah ada di perpustakaan?" Tanya junkyu, tangannya membuka pintu perpustakaan dan berjalan masuk "sudah, dan kau tau dia baru saja pulang dari olimpiade, dan langsung ke perpustakaan, wah aku tak mengerti otaknya terbuat dari apa" ucap hyunsuk.

Junkyu yang mendengar itu berdecak kagum, pantas saja ia di nobatkan siswa terpandai. Tak lama junkyu tersenyum ketika yoshi melambaikan tangannya. "Bagaimana olimpiade nya?" Tanya junkyu.

Yoshi tersenyum dan mengelus tengkuknya ragu, hyunsuk yang melihat gelagat aneh dari yoshi tersenyum lebar "kau dapat juara 1 lagi ya?" Tuduh hyunsuk. 

Sedangkan yoshi hanya tersenyum malu, ia kemudian menyodorkan beberapa buku "ini aku mendapatkan kisi kisi dari dara saem"

"Sepertinya memang benar, kau anak kesayangan dara saem" celetuk junkyu, karena setaunya dara saem salah satu guru yang paling di takuti dan di segani. Dan hanya yoshi yang bisa begitu dekat dengannya.

Tak lama hyunsuk membereskan barang barangnya dengan terburu buru membuat junkyu menatapnya bingung, sudah dua kali ia melihat gelagat hyunsuk yang sangat aneh. Yang pertama saat pulang sekolah jika kalian ingat.

"Mau kemana?" Seperti dejavu hyunsuk melihat junkyu canggung. Hyunsuk berdehem lalu membuat wajah memelas, seolah di minta belas kasihan.

"Aku lupa ada perlu dengan ayahku, maaf ya, aku pergi bye bye"

Junkyu berdecak kesal melihat hyunsuk yang meninggalkannya berdua dengan yoshi, mereka sama sekali tidak begitu dekat hanya sebatas tau nama dan sekarang di tinggal berdua begitu saja.

Suasana begitu canggung setelah hyunsuk meninggalkan mereka berdua, sesekali tangan keduanya bersentuhan membuat yoshi berdehem pelan lalu mendekatkan bangkunya ke arah junkyu.

"Bagaimana materinya?" Tanya yoshi mencoba memecahkan kecanggungan yang ada. Junkyu menoleh ke arah yoshi yang sedang menumpukan dagu di telapak tangan sembari menatap junkyu

"Kata katanya mudah di mengerti, sepertinya aku akan cepat untuk naik peringkat" junkyu tersenyum pipinya kembali membulat dan itu terlihat sangat imut dan cantik dalam waktu yang bersamaan.

Yoshi yang melihat itu tersenyum lembut.


"Jika aku mendekatimu apakah mudah?"


Mata junkyu mengerjap beberapa kali, bibirnya kelu untuk berbicara, yoshi yang melihat itu tertawa pelan lalu mengelus rambut omega itu lembut.

"Aku hanya bercanda" tanpa sadar junkyu menghembuskan nafas lega, ia tak dapat memikirkan bagaimana reaksi haruto jika ia di dekati pria lain.

Alpha itu mencubit pipi junkyu agak kencang "Apakah kau selalu selucu ini? Ibumu mengidam apa saat mengandung dirimu" tanya yoshi yang masih setia mencubit pipi junkyu.

Yoshi rasa pipi junkyu adalah mainan kesukaannya, tekstur pipi itu seperti squishy yang sangat lembut.

"Sakit, lepas yoshi-kun" Yoshi seketika melepas cubitannya merasa kaget dengan panggilan itu.

"Kau bilang apa?"

"Tak tau" jawab junkyu acuh tak acuh, tangannya mengusap pipi sebelah kirinya yang memerah. Yoshi yang melihat pipi itu memerah karena ulahnya segera mengambil tangan junkyu dan menggantikan dengan tangannya.

"Maaf ya, masih sakit?" Jemari yoshi yang besar dan sedikit kasar mengelus lembut pipi itu, omega itu menahan nafas, merasa wajah nya dengan yoshi begitu dekat. Apalagi hari ini alpha itu tak memakai kaca mata sehingga junkyu dapat melihat matanya secara langsung.

Tak lama junkyu segera memalingkan wajahnya, ia mengipas ngipaskan wajahnya yang terasa panas.

"Hey jawab dulu" tubuh junkyu di arahkan kembali untuk menghadap yoshi.

"Apa?!" Yoshi tersenyum ketika mendengar nada junkyu yang sedikit galak, terlihat sangat lucu apalagi dengan kedua pipi yang semakin memerah.

"Tadi kau panggil aku apa?"

"Kenapa? Bukankah itu panggilanmu jika di kelas, kau tak suka aku panggil begi-"

"Aku suka" jawab yoshi cepat.

"Aku suka apapun yang berasal darimu" lagi lagi alpha itu tersenyum lembut yang mampu membuat jiwa raga junkyu melebur.

Tuhan ingatkan junkyu bahwa ia memiliki seorang mate.








🌼🌼🌼







Jihoon membuka pintu ruangannya kasar dan menarik tangan mungil hyunsuk dan menghimpitnya ke dinding, lalu menciumnya secara terburu buru. Alpha itu sedikit mengangkat tubuh hyunsuk dan omega itupun melingkarkan lengannya ke leher sang dominan.

Ciuman itupun terlepas membuat bibir hyunsuk basah oleh saliva yang entah milik siapa, jihoon mengecup bibir hyunsuk gemas. Lalu ia mengelus perut omeganya.

"Apa kau baik baik saja?" Tanya jihoon, hyunsuk mengangguk ia menyenderkan kepalanya di pundak lebar jihoon.

"Baby baik baik saya daddy" jihoon tersenyum mendengarnya dan mengecup pelipis hyunsuk.

Cukup lama mereka saling berpelukan, hingga jihoon merasakan feromon hyunsuk yang sedikit gelisah. Kemudian jihoon membawa omeganya untuk duduk di sofa.

"Ada yang ingin kau katakan?"

"Junkyu-" belum sempat hyunsuk menyelesaikan perkataannya, jihoon sudah menghela nafas panjang.

"Kenapa? Pasti ada sesuatu dengan junkyu?"

Jihoon tak menjawab, ia hanya menatap hyunsuk dan mengelus pipi omega itu "jangan terlalu dekat dengan junkyu ya"

Hyunsuk mengerutkan keningnya bingung, perasaannya mulai tak enak, ia merasa sesuatu akan terjadi pada sahabatnya, matanya sudah berkaca kaca membayangkan hal hal buruk.

"Hey, sayang, semuanya akan baik baik saja, pikirkan kandunganmu terlebih dulu" jihoon segera memeluk hyunsuk.

Ia tak ingin kehilangan hyunsuk, satu satunya harta yang ia miliki hanya omeganya.

Maaf haruto, hyunsuk lebih penting di atas segalanya








🌼🌼🌼














Annyeong, maaf chap ini agak dikit, soalnya kek gimana yaaa, mau menuju konflik gituuuu.

Makin ngebosenin gak sih, ini cerita, chap kemarin kek agak biasa aja sih menurut aku, terus aku ngetik ini sambil denger lagu yang di rekomendasiin ruto.

Dan MENYAYAT BGT kalo di baca pas bagian paji ama sukkie, kekkk yatuhan.

Aku tuh mau menuju ke konflik cuman kek mikir masa baru chap 10 udah konflik. Takutnya pada mikir yg gak gak.

Maap ya kebiasaan mikirin pendapat orang😌

Semoga chap depan udah masuk konflik, tapi gak berat kok, semoga WKWKWKKWKW.

Soalnya ini menyangkut takdir jadi agak susah di bengkokkin.

Oh iyaaa lupaaa,

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi kalian yang menjalankan, aku bakal hold dulu kok bagian +++ nya

Cuman sikit sikit je, ingetin aja, takutnya kebablasan 🌚🌚

Yaudahhh pai paiiii

Selamat membacaaaa lop uuuu ❤️❤️❤️

Till I Met uWhere stories live. Discover now