54

982 100 2
                                    

✨ Abe

Setelah selesai mengantar Rakai kembali pulang akhirnya aku kembali sendirian dan berencana untuk balik ke apartemen, tapi sedari kemarin ego ku menuntut penjelasan dari Wisnu, jadi aku memutuskan untuk mampir ke apartemennya lebih dulu.

Aku beberapa kali menekan tombol bel unitnya sebelum akhirnya dia membuka pintunya dan nampak sedikit terkejut.

"Ya great, sudah sewajarnya kamu tampilin ekspresi itu" aku mendorong tubuhnya sedikit kemudian masuk ke unitnya tanpa permisi.

Tubuh Wisnu masih mematung di tempatnya semula sampai aku menyuruhnya masuk kembali karena aku ingin dia menjelaskan semuanya.

Tapi sebelum semua itu terjadi, satu suara terdengar diantara kami, suara seorang wanita yang sepertinya aku kenali.

"Siapa yang?" Tanya wanita itu dan aku melihat raut wajah Wisnu yang nampak sedikit tegang menjawab kecurigaan ku, sepertinya dia berniat menyembunyikan wanita ini.

Aku akhirnya menoleh dan disana aku mendapati Nia yang sedang menggunakan hot pants yang tertutup dengan kemeja kebesaran yang aku yakin iltu adalah milik Wisnu.

"Be?" Nia meyakinkan penglihatannya.

Aku kembali melihat Wisnu dan disini aku baru tersadar kalau dia sedang bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana pendek santainya.

"Oh great bisa langsung mengintrogasi dua orang sekaligus dalam satu waktu" ujarku.

______________________

Akhirnya saat ini Wisnu dan Nia sudah duduk di sebrangku, nampak Wisnu yang sedikit kesal akan kedatanganku kali ini, mungkin karena aku berhasil memergokinya bersama Nia.

"So? Kenapa kalian diam aja selama ini? Aku punya anak sebesar itu dan aku sama sekali gak tahu"

"Oke kami salah, terutama aku Be, tapi ini keputusan Ara, aku cuma ditugaskan Papa mu untuk menjaga Ara setelah kamu memilih pergi tanpa pengawalan ku"

"Tapi kamu sudah aku anggap Abang sendiri Nu, kenapa gak pakai hati kamu?"

"Ya oke kamu anggap aku Abang, tapi dari segi profesionalitas aku tetap harus patuh sama tugasku" bantah Wisnu.

"Aku juga sudah berusaha membujuk Ara berkali kali buat kasih tahu kamu tapi dia memang punya pilihan sendiri" imbuhnya.

"Intinya Ara gak mau kamu tahu waktu itu Be" Nia bicara.

"Papa Mama kamu juga sudah berusaha, Wisnu cuma kerjain tugasnya dan gak mau buat papa kamu kecewa"

"Intinya kalau kamu mau menyalahkan orang, salahkan Ara karena ini pilihannya, kami cuma bantu jaga dia dan bukan ranah kami berdua untuk mengatur hidupnya" imbuh Nia.

Aku mengacak rambutku semakin kesal mendengar ocehan Nia ini "Sekarang kalian sudah ketemu lagi kan, menurut aku fokus aja ke anak anak, gimana kedepannya kalian berdua yang tentukan" Wisnu memberi saran.

Aku masih melirik mereka jengah ingin meluapkan segala emosiku pada mereka rasanya, sampai akhirnya aku melirik Nia, di mataku masih asing saat tahu Wisnu dan Nia berhubungan.

"Sudah berapa lama kalian?"

Nia nampak melirik Wisnu tapi sebelum aku mendapat jawaban aku kembali bersuara lagi "Naga benar benar sudah membuang mu? Atau kamu mencari yang baru yang lebih beruang darinya?" Pertanyaan itu tentu saja aku tujukan pada Nia.

Nampak Wisnu tidak suka dengan pertanyaan ku ini, terlihat dari rahangnya yang mengeras dan matanya seperti memelototi ku.

"Be!" Tegur Wisnu.

"Apa?" Tanyaku santai sementara nampak Nia yang tidak nyaman, baguslah memang itu tujuanku.

"Kamu boleh jengkel dan marah sama kami, tapi gak perlu nyakitin Nia"

"Kenapa? Toh kalian juga gak mikirin perasaanku kan?"

"Kamu lebih baik sekarang pergi dulu dari sini sebelum rahangmu aku koyak" ucap Wisnu datar diikuti dengan tangan Nia yang seakan menahannya bertindak lebih.

Abe  [END]Where stories live. Discover now