Unveiled 7

1 2 0
                                    

Desa Solandis, Kota Adarlan

*

7 tahun kemudian . . .

Tok ! Tok ! Tok !

Suara ketukan pintu di pagi hari terdengar begitu nyaring dan menggema hingga ke penjuru rumah. Ketukan itu terdengar semakin keras saat sang tamu merasa tak ada jawaban dari dalam sana.

Akhirnya pintu kayu yang menutup rumah itu pun terbuka setelah tamu yang sedari tadi mengetuk pintunya selama kurang lebih 5 menit. Wajahnya langsung tersenyum lebar saat ia melihat seseorang yang muncul di balik pintu.

"Gerhard? Kemana Ayahmu?" tanya Nico saat melihat sosok Gerhard, anak laki - laki berusia 7 tahun yang muncul di balik pintu sembari mengusap matanya.

"Ayah?" gumamnya.

"Iya, Ayahmu. Hari ini aku mau mengajaknya ke Kota karena akan ada pernikahan Raja Matthew. Katanya Raja akan membagikan makanan gratis," ucap Nico bersemangat.

Sagira pun muncul dari balik pintu untuk melihat orang yang berdiri di depan sana, "Oh Nico?" gumamnya, "William hari ini pergi bekerja, katanya atasannya meminta dia untuk mengontrol daerah baru untuk dibuka," balas Sagira.

Sejak 5 tahun yang lalu, William diangkat menjadi kepala inspektur. Dia menjadi orang yang meneliti dan memeriksa daerah baru untuk melakukan penambangan batu bara. Hingga detik ini, terkadang William dan Sagira masih merasa tidak percaya dengan beberapa keberuntungan yang mereka raih sejak Gerhard lahir 7 tahun yang lalu.

"Astaga, dia pergi kerja di hari libur?" tanya Nico.

"Iya. Aku juga sebenarnya tak suka jika William harus pergi setiap hari libur dan bahkan hanya menghabiskan sedikit waktunya bersama keluarga," balas Nico.

Nico melirik ke arah Gerhard yang masih menatapnya dengan tatapan sendu, lalu pria itu pun berjongkok dan mensejajarkan wajahnya dengan Gerhard kecil, "Kalau begitu, bagaimana kalau kita saja yang pergi ke Kota dan melihat pernikahan raja?" tanya Nico kepada Gerhard.

Gerhard melirik ke arah Ibunya, saat ia mendapatkan anggukan dari Sagira, barulah Gerhard tersenyum senang karena bisa diizinkan pergi ke Kota bersama dengan Nico.

Setelah kepergian Gerhard ke dalam rumah untuk mengganti pakaian, Sagira pun bertanya kepada Nico, "Raja benar - benar berkeliling setiap kota untuk menyapa rakyatnya?" tanya Sagira yang penasaran dengan rumor yang beredar jika Raja berkeliling ke setiap kota.

"Aku rasa begitu. Beberapa hari lalu aku dengan tetangga baru saja dari Wendlyn dan melihat Raja berkeliling bersama istrinya. Raja bahkan memberikan sekantung jamur hitam kepada warganya yang hadir menyambutnya," jawab Nico.

"Benarkah? Andai saja aku tidak mudah kelelahan, aku ingin sekali pergi ke kota lagi," keluh Sagira.

"Nanti jika aku berhasil membeli kereta kuda, aku akan mengajak kalian sering pergi ke kota," balas Nico.

Beberapa saat kemudian, Gerhard pun muncul kembali. Dan kali ini, anak itu sudah mengganti pakaian miliknya menjadi sedikit berwarna untuk bertemu dengan Raja. Nico mengulurkan tangannya dan mengajak anak itu menaiki kuda yang sudah menunggu mereka sedari tadi di depan rumah William dan Sagira.

"Kami berangkat dulu ya," pamit Nico dan langsung menghentakkan kakinya, agar kudanya pergi berjalan meninggalkan area pekarangan rumah.

Ini adalah pertama kalinya bagi Gerhard pergi ke Kota Adarlan dan bertemu dengan Raja. Selama 7 tahun hidupnya, Gerhard bahkan hanya bisa bermain sebatas depan rumahnya. Itu pun karena ia tak memiliki teman sebaya. Gerhard menghabiskan waktu masa kecilnya setiap hari dengan membantu Sagira.

UNVEILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang