Doyoung

91 28 0
                                    

"Yedam, lo bukannya ada kelas pagi hari ini? Kok masih disini?"

"Astaga gue lupa anjir, Bang! Untung lo ingetin. Yaudah gue ke kamar dulu siap siap"

Doyoung kadang capek lihat Yedam. Otak sih boleh jenius, tapi kadang lola. Mana suka pikun gak tau waktu. Kaya tadi

Pembahasan mengenai Jihoon-Mashiho masih berlanjut. Doyoung yang duduk di pojokan lebih banyak nyimak. Sesekali melirik jam, soalnya bentar lagi dia juga ada kelas

"Kata Bang Jihoon tadi kan Bang Mashiho sempat ke rumah Bang Guanlin. Kenapa gak tanya dia aja? Siapa tau Bang Mashi nginep disana tapi lupa ngabarin kita"

Jihoon ngangguk, menyetujui usul Junghwan, "Nah bener tuh. Coba tanya Guanlin. Siapa yang punya kontak dia? Jae lo punya gak, seangkatan kan lo?"

"Gue punya, Bang" bukan Jaehyuk, tapi Asahi, "Gue chat dulu"

Doyoung yang duduk disebelah Asahi nengok ke roomchat itu. Bisa dia lihat Asahi yang ngirim chat ke Guanlin

"Nah dia lagi typing" kata Asahi. Beberapa saat kemudian balasan dari Guanlin masuk, "Kata Guanlin, Mashiho gak ada nginep dirumah dia. Mashiho sempat kerumah, terus sekitar jam 9an udah pulang katanya"

"Gue khawatir. Soalnya kita terbilang masih baru disini. Belum lagi mamaknya Mashiho nitipin anaknya ke gue" Yoshi buka suara selaku tetangga Mashiho di kampung

"Bukan Mashiho banget main keluar sampe selama ini" timpal Junkyu

"Gue kenal sama beberapa teman Bang Mashi dari kampus sebelah sih. Coba deh ntar gue tanya mereka" sahut Doyoung sambil berdiri, "Gue ada kelas jam 10. Mau siap siap dulu. Bang Ji gue pinjam motor lo ya? Motor gue abis bensin"

.
.

Doyoung udah siap. Cuma dia masih di kamar, balesin chat dari Sunoo yang katanya udah nunggu dia di kantin kampus

Dirasa udah beres semua, Doyoung masukin hp nya kedalam saku. Jalan santai keluar kamar, gak lupa nutup pintu

Pas baru aja nutup pintu, Doyoung dengar suara dari kamar disebelahnya— kamar Yedam-Junghwan

"Siapa yang nyalain musik? Junghwan kah?" gumam Doyoung lalu jalan mendekat ke kamar mereka

Pintunya tertutup. Jadi Doyoung cuma naruh kupingnya di daun pintu. Benar kok, ada suara musik dari dalam

"Lah iya suara musik" gumam Doyoung lagi, "Buang buang listrik aja si Junghwan, nyalain musik tapi ditinggal kumpul dibawah. Pasti lupa matiin lagi tuh anak"

Fyi, kamar Yedam-Junghwan, Doyoung-Mashiho, Haruto-Jaehyuk ada dilantai 2. Sisanya dilantai bawah

"Hwan, musik lo gue matiin ya?" ucap Doyoung sedikit teriak. Dia sekarang berdiri di pagar pembatas. Natap kebawah— kearah Junghwan yang sok serius dengerin yang lainnya ngobrol. Padahal Doyoung yakin banget Junghwan mana paham sama pembahasan mereka

Gak salah kok. Junghwan itu agak pelupa anaknya. Sering banget dia nyalain musik berujung Yedam atau Doyoung yang matiin. Entah itu dia tinggal keluar atau ditinggal tidur

Kaya sekarang, karena udah biasa sama kelakuan Junghwan akhirnya Doyoung berinisiatif matiin musik dikamar si bontot itu

Pas pintu terbuka, musik makin kedengeran. Demi apapun, pas Doyoung buka pintu hawa dikamar itu jadi beda. Doyoung merinding aja bawaannya

Tapi satu hal yang baru Doyoung sadari. Musik yang berputar di kamar Junghwan sekarang bukanlah musik yang sering anak itu dengarkan, "Sejak kapan Junghwan suka musik gamelan?"

"—Ada praktek kali ya? Eh tapi kan Junghwan bukan dari jurusan musik" lanjutnya

Doyoung makin merinding. Dia usap tengkuknya sendiri. Kakinya melangkah menuju meja di pojok— tempat biasa Junghwan meletakkan speaker kecil nya.

Tapi pas sampe sana, Doyoung mendapati speaker itu dalam keadaan mati. Disana ada dua speaker, speaker biasa yang biasanya pake listrik, dan speaker yang pake bluetooth. Dan keduanya dalam keadaan mati

Perasaan Doyoung makin gak enak. Tapi bukannya menjauh, dia malah makin masuk ke kamar Junghwan. Dia takut tapi penasaran juga. Makin kedalam, suara musik makin kedengeran

Brak!!

Doyoung menoleh cepat waktu bunyi pintu yang dibanting. Dia bisa lihat pintu kamar Junghwan menutup sendiri. Padahal gak ada angin yang menggerakkannya

Karena udah takut banget, Doyoung menuju pintu itu dan membukanya. Tapi gak bisa, pintu itu gak bisa dibuka. Seakan ada yang menahan dari luar

"Bukain woi! Jangan bercanda lah, gak lucu!" Doyoung sedikit teriak. Dia kesal. Doyoung gedor gedor pintunya, "Bukain elah! Jangan bercanda sekarang, gue mau ke kampus!!"

Doyoung makin merinding. Dia merasakan tengkuknya kaya ditiup sesuatu dari belakang. Musik gamelan yang tadi sempat berhenti sebentar sekarang kedengeran lagi

Mata Doyoung memerah, saking takutnya dia sekarang sampe nangis. Dia coba buka pintu kamar itu dengan cara menaikturunkan kenop pintu

Tapi tetap aja gak bisa. Tangan Doyoung sampe gemetar hebat. Belum lagi dia baru sadar kalo ini udah gak wajar. Dia baru ingat, hp Junghwan tadi dipegang sama anak itu, speaker dalam keadaan mati— selain itu gak ada lagi media yang bikin musik bisa nyala dikamar ini

Apalagi ini musik gamelan. Semacam bukan diputar dari hp, tapi kaya dimainkan secara langsung. Sayup sayup Doyoung juga dengar suara sinden yang mengiringi musik itu

"Please buka.. Jangan bercanda sama gue please. Ya Allah hamba takut banget Ya Allah.."

Doyoung terus berusaha buka pintu itu, hingga beberapa menit kemudian pintu berhasil dibuka

Anehnya, baru aja Doyoung menarik pintu itu buat dia buka lebih lebar, musik yang tadi dia dengar mendadak berhenti. Hilang, seakan akan gak ada musik sama sekali

Gak mau berlama lama disana, Doyoung buru buru turun kebawah. Berlari menuju garasi samping rumah tempat dia nyimpan motornya

"Tumben tuh anak gak pamit dulu" kata Hyunsuk waktu lihat Doyoung cuma melengos gitu aja

"Telat berangkat kali, Bang. Buru buru gitu kelihatannya. Udah mau jam 10 juga" jawab Haruto yang tumben banget waras jawabannya

"Iya kali ya?" gumam Hyunsuk

Ssstt! They're here! ✓Where stories live. Discover now