Shohoku

158 9 2
                                    

Holaaaaa.... Moon maap melipir sebentar ke fandom lain. Heheheh... Tiba-tiba dapet ide, jadi langsung aja ku buat.

Seperti biasa, karena aku sangat sangat kesulitan nyari fandom Slam dunk apalagi yang bahasa Indonesia, akhirnya aku buat aja sendiri. Hehehehe... Tapi seperti biasa, bukan couple mainstream kaya hanamichixrukawa, tapi.... Baca aja deh sendiri.

Jangan lupa vote and commentnya jika kalian suka!

Enjoy!!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Behind The Slam Dunk
©By : nihilismisme

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

___________________________________________

Hari ini adalah pertama kalinya Ryota Miyagi hadir kembali di sekolah.

Padahal, baru dua bulan tahun ajaran baru dimulai. Namun, ia terpaksa absen selama 1 bulan berikutnya lantaran masuk rumah sakit akibat berkelahi dengan ketua geng preman sekolah, si Hisashi Mitsui.

Ya, walaupun Ryota kini masih di tingkat 2 sementara Mitsui dan teman-teman di gengnya telah memasuki tingkat 3. Namun hal itu tak membuat pemuda bertubuh mungil ini ciut.

Sebagai anak yang memiliki tubuh kecil, nyali Ryota memang cukup besar. Ia bahkan tak gentar menghadapi Mitsui yang terkenal nakal dan suka berkelahi.

Namun, setelah beberapa kali terlibat perkelahian dengannya, Ryota sadar jika Mitsui tidak ada apa-apanya jika sendirian.

Itulah sebabnya ia tidak pernah takut jika orang itu mengajaknya berduel satu lawan satu.

Yang ia takutkan hanya jika orang itu melibatkan tim basket yang sangat ia cintai. Terlebih jika sampai menyentuh pujaan hatinya, sang manajer tim, aya-chan.

"Hoy Miyagi! Urusan kita masih belum selesai! Jangan berpikir kau bisa kabur dariku!" Ujar mitsui keluar dari gang yang memisahkan gedung sekolah A dan gedung sekolah B.

Saat ini mereka sedang berada di sisi samping gedung. Jalan yang jarang sekali dilewati oleh siswa pada umumnya.

Ryota memang lebih sering lewat 'jalan samping' karena lebih dekat dengan gedung lapangan basket, meski harus lewat pintu belakang.

Namun, ia tidak menyangka jika orang itu akan menunggunya disana.

Bersama teman-teman gengnya.

"Ya ampun, apa kau masih belum puas juga Mitsui-san? Kita berdua sudah sama-sama masuk rumah sakit kan?"

"Saat itu kau hanya beruntung! Gara-gara kau, aku harus kehilangan 2 gigiku!! Aku akan membalas perbuatanmu! Aku tidak akan tinggal diam!! Ayo kita selesaikan sekarang juga!"

"Sigh, merepotkan. Maaf, aku tidak punya waktu untuk meladenimu. Aku harus pergi sekarang."

"Hoy, sialan! Kau mau kabur ya?! Dasar pengecut!"

Ryota menghentikan langkahnya dan melirik tajam.

Jangan pernah mengatakan Ryota adalah seorang pengecut, karena ia akan melakukan apapun untuk membuktikan bahwa satu kata itu tidak cocok disematkan padanya.

Ia membalikkan tubuhnya menghadap Mitsui.

"Kau ingin memukulku hingga gigi-gigiku copot sepertimu, baru kau puas? Sayangnya kau tidak akan bisa, karena kau lemah."

Behind The Slam Dunk Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz