~Wolu~

358 7 3
                                    

(Beberapa hari sebelum Ryan ditelpon untuk pulang)

"Halo, kenapa?"

"Ras, lu bisa bantu gua nggak?"

"bantu apaan Di?"

"Lu suka sama Akbar kan? Nah sekarang bantuin gua jodohin gua sama Ryan, ntar Akbar lu ambil dah"

"nggak, gua nggak mau bantuin lu"

"lah kenapa?"

"gua tau perjuangan Ryan ketika dia pengen dapetin Akbar, dia pernah cerita ama gua. Jadi sebagai kakak yang baik, gua nggak mau ngecewain Ryan"

"ah nggak asik lu Ras, lu pikir gua nggak berjuang gitu demi dapetin Ryan, malahan ketikung cowok lain"

"ya...kalo itu sih gua bodo amat ya Di, gua nggak peduli kalo lu udah berjuang demi dapetin si Ryan sampe jungkir balik gitu, nggak ada untungnya dihidup gue"

"Tai lu Ras"

"gua manusia bukan tai ya bangsat"

tut

Telpon ditutup sepihak oleh Saras.

"setan lu ya Di, gua itu sukanya sama lo. Bukan sama Akbar"

(beberapa hari kemudian saat Ryan ditelpon untuk pulang)

"Ada acara ape nih ampe si Bagas pulang segala bu?"

"Lu mau dijodohin Yan"

"hah? Aku? mau dijodohin? ahahahah, serius lu Ras?!"

"Tanya aja mama"

"beneran mah?! ini-ini bukan april mop lho bu"

"April mop kemaren kali Yan"

"hush diem lu bocil"

Ayunda hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua anaknya yang saling adu debat. Benar kata ibunya dulu, habis ngelahirin Ryan langsung KB aja. Saking tak tahannya Ayunda dengan perdebatan tak berfaedah antara Bagas dan Ryan, ia sampai memukul meja

BRRAK!

"BISA DIEM NGGAK KALIAN! KALIAN MAU SAYA PECAT DARI KK?!"

keduannya terdiam dan saling menatap ibu mereka

"monggo bu Ayunda"

Ayunda menghela nafas

"hah, benar kata Saras. Ryan memang akan dijodohkan oleh Aldi Mertokusumo. Agar perusahaan dapat bergabung dan menjadi lebih besar lagi"

"bohong, mama pasti bohong. Mama taukan kalo aku udah punya Akbar dan sekarang aku harus rela gitu ninggalin Akbar?"

"iya, harus"

Ryan masih belum bisa percaya dengan hal ini, mana mungkin Ayunda tidak tau kalau dia sudah memiliki Akbar. Ryan menatap Saras mencari pembelaan, tapi Saras malah memalingkan wajahnya.

"Aku nggak mau"

"Mama, saya mohon sekali lagi, jangan jodohkan saya dengan laki-laki yang tidak saya inginkan!" Ryan berdiri sambil menahan emosinya.

"Jodohkan Saras saja ma, jangan saya! Saras lebih berhak daripada saya ma. Saras sudah lama menyukai Aldi, sedangkan saya, kenal saja baru kemarin! Saras jauh lebih tau tentang Aldi, baik buruknya semua Saras tau!"

Tangis Saras semakin deras mendengar pernyataan adiknya.

"tidak bisa, saya sudah kadung janji sama ayah Aldi, pernikahan akan dilaksanakan setelah kamu lulus sekolah"

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang