PART 20

893 50 0
                                    

HI SEMUA JANGAN LUPA VOTE YAH
SELAMAT MEMBACA!
____________________




Lima hari berlalu, hari ini Starla sudah di perbolehkan pulang. Gadis itu merasa sangat senang karena akhirnya dia terlepas dari makanan rumah sakit keramat itu.

"Kenapa om Devan bisa berubah?" Gumam Starla menatap langit dari jendela kamar.

Pikiran gadis itu di isi oleh banyak pertanyaan seperti, apakah Devan sudah mencintainya? kenapa sikapnya berubah drastis saat dirinya bangun, dan apakah laki laki itu hanya kasihan padanya karena baru saja terkena musibah.

"Iya! Starla bodoh, pasti dia cuman kasian sama lo! Hmm tapi gapapa deh gue nikmatin aja hari ini, kalaupun semuanya palsu gue tetep seneng." Gumam Starla lalu perlahan mulai berdiri dan turun dari ranjang.

Bosan menunggu Devan yang tak kunjung kembali, Starla memilih untuk keluar dari ruangan dengan infus yang masih setia di tangannya.

Saat ia keluar dirinya merasa tidak asing dengan interior rumah sakit ini. Ia akan berkeliling guna memastikan kalau dugaannya benar. "Oh bener ya, gue kangen sama Bara. Apa gue ke tempat dia sekarang aja kali ya?" Gumam gadis itu bingung. Ia takut Devan mencarinya dan menemukan dirinya dan Bara.

Starla memutuskan untuk berjalan melewati ruangan Bara agar hatinya tenang. dan saat akan berbalik tiba tiba dirinya menabrak seseorang dan membuatnya hampir saja mencium lantai.

"Aduh aduh!"

"Maaf maaf, kamu gapapa?" Ujar seorang laki laki yang menabraknya. Starla mengerutkan keningnya saat merasa suara yang ia dengar tidak terlalu asing. dan saat mendongak, dugaannya benar orang itu adalah pria yang sempat menemuinya beberapa hari lalu di kampus.

Laki laki itu sama terkejutnya, ia lalu tersenyum. "Starla ya?" Tanyanya basa basi.

Iya, laki laki yang menabrak Starla adalah orang yang sama dengan pengusaha yang datang kemarin. Ia terus berusaha mengingat nama pria di hadapannya dan akhirnya Starla mengingatnya. "Bara!" Teriak gadis itu.

"Kamu memanggil saya?"

Gadis itu hanya tersenyum kikuk, ia sedikit merasa tidak enak karena waktu itu pernah bersikap tidak sopan kepada laki laki itu. "E-eu iya, eum bapak ngapain disini?" Astaga! Pertanyaan macam apa itu. Jelas jelas ini adalah rumah sakit, sudah pasti dirinya sakit atau datang menjenguk orang sakit.

"Haha panggil Bara aja, saya baru 26."

"Eh? maaf pak e-eum maksudnya Bara!"

Starla merutuki dirinya saat seperti ini, ia takut di cap buruk oleh laki laki ini. Namun di luar prediksinya pria itu malah tertawa.

"Oh iya, Saya dokter bedah disini." Ujar Bara seraya menunjuk nametag yang tertera di jas putihnya. Gadis itu terkejut dan terpukau dalam waktu yang bersamaan.

"Bukannya kemaren jadi pengusaha ya" Gumam Starla pelan.

Bara tersenyum gemas melihat wajah terkejut dari gadis yang selalu mengganggu pikirannya beberapa hari ini. "Saya memang dokter tapi saya juga pengusaha." Jelasnya.

Lagi lagi Starla di buat terkejut dan sekaligus terpukau mendengar itu. Alangkah bahagianya gadis yang akan menjadi istri laki laki itu kelak. "Sekarang saya yang bertanya, kamu sakit apa? Kenapa bisa di infus?" Tanya laki laki itu.

 GET MARRIED SUDDENLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang