↳ SEVEN: 𝙀𝙖𝙨𝙮 𝙍𝙚𝙫𝙚𝙣𝙜𝙚

736 156 18
                                    

TANGAN yang berurat ditumpukan, matanya hanya melirik kaca mobil sembari menghitung banyaknya kendaraan yang berlalu-lalang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TANGAN yang berurat ditumpukan, matanya hanya melirik kaca mobil sembari menghitung banyaknya kendaraan yang berlalu-lalang. Kini kau memakai kemeja hitam berlengan panjang yang digulung setengah dan bukan jas hitam, celana panjang yang hitam malah membuatnya terlihat seperti ingin melayat.

"Apa yang kau pikirkan sedari tadi?"

Pertanyaan basa-basi Makima membuatmu menoleh pelan, kemudian menatap kaca mobil lagi.

"Menghitung kendaraan." Jawabmu dingin.

"Astaga~ apa kau terlalu banyak bergaul dengan Aki-kun sampai dingin begitu?" Kekehan kecil terdengar jelas dari bibir Makima.

"Sudah begini sejak lahir."

"Ha'i ha'i."

"Mending bareng Aki-senpai daripada sama Makima, kenapa aku ditemplok mulu sih sama Makima?" Ucap batinmu.

Rem diinjak ketika mereka sudah mencapai tujuan mereka, kau segera membereskan barangmu, lalu meraih gagang untuk membuka pintu.

"[Name]-chan."

Panggilan itu membuatmu kini menoleh lagi, menatap mata spiral Makima dan senyum merekah di wajahnya.

"Jadilah manusia, jangan menjadi iblis."

Brak.

"Kenapa aku dijadikan manusia oleh Makima?"

Tatapan datar terlukis padamu, namun pikiranmu tidak datar-datar saja.

Sedari dulu, mengapa Makima menyuruhmu menjadi manusia?

Apakah kau memang manusia?

"Tidak ada rencana."

Suara berat itu membuatmu tersadar, kau mendapati seorang pria tua dengan jahitan di sudut bibirnya.

"Pokoknya jejalkan semua yang dari divisi spesial dalam bangunan ini."

"Oh, Kishibe-san." Panggilmu, Kishibe menoleh, menatapmu datar.

"[Name], kau ditugaskan juga?" Panggilnya. Kau mengangguk, menunjuk keris panjang yang kau bawa.

"Kalau tidak tugas, apalagi." Jawabmu.

Kau mengangkat satu tangan, tidak sampai melambaikannya, namun tangan itu ingin menunjukkan salam.

"Aku pamit, Kishibe-san." Ucapmu, menaikkan kedua alis.

Kishibe hanya menatapmu yang masuk ke dalam gedung.

Sring!

Tanpa melihat ke belakang, kau melepaskan keris itu dari sarungnya dengan cepat, saking cepatnya, angin terasa terpotong. Matamu mendelik tajam ke arah ruangan penuh mayat hidup yang menunggu.

 Matamu mendelik tajam ke arah ruangan penuh mayat hidup yang menunggu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
☼𝐒𝐨𝐥 𝐀𝐥𝐭𝐚𝐥𝐮𝐧𝐞 ☽ | Chainsaw man x reader |Where stories live. Discover now