MAS DOSEN | 05

12.5K 357 4
                                    

... HAPPY READING ...

" Kadang-kadang, hanya satu orang yang hilang, dan seluruh dunia tampak kosong."

- Alphonse De Lamartine -
@rnxyss

🕊🕊🕊






Setelah tiga hari Arlettha terkena demam, kini ia kembali ke kampus dengan wajah yang masih kurang sehat. Padahal Buna Daisy dan Papa Yudha sudah melarangnya untuk ke kampus, tapi Arlettha tetap-lah Arlettha.

Waktu menunjukkan pukul 11 : 20 WIB, dua puluh menit yang lalu—kelas Arlettha telah usai. Ia sedang menunggu jemputan abangnya karena tidak membawa mobil.

"Letth, lu balik ama siapa? Mau bareng gue aja?"

Arlettha menggeleng. "Enggak. Gue di jemput Bang Arhan, dia lagi di jalan kok," balas Lettha di akhiri senyum.

Bella memangguk paham. "Gue temenin sampai Bang Ar datang," ujar Bella to the point. Arlettha memangguk setuju, ia benar-benar beruntung memiliki sosok sahabat seperti Bella.

Tak lama kemudian, mobil hitam milik Arhan masuk ke area kampus Arlettha. Cukup lama, mungkin karena siang hari makanya macet.

Pintu mobil terbuka. Terlihat pria muda yang memakai kacamata hitam berjalan ke arah Arlettha dan Bella yang duduk di bawah pohon rindang.

"Arlettha," panggil pria muda tersebut, Arhan Putra Chandra adalah kaka laki-laki satu-satunya yang Arlettha punya.

Arlettha bangun dari tempat duduknya dan mencium punggung tangan Arhan begitupun dengan Bella.

"Lama banget."

"Macet dek." Mata Arhan beralih pada Bella yang sedang memainkan batu kerikil di tanah, "kamu pulang sama siapa, Bella?"

Bella segera mendonggakan wajahnya dan menatap lawan bicara, "aku bawa mobil, bang."

Arhan memangguk paham dan mengajak Arlettha pulang, karena nanti malam mereka akan dinner di salah satu restoran terbaik di Jakarta.

"Bye Bell!"

"Bye!! Jagain sahabat Bella ya, bang!!" ungkap Bella sedikit berteriak.

***

Bukannya segera pulang, Arhan malah membawanya ke salah satu mall di Jakarta. Ia melihat gedung yang cukup tinggi itu kemudian beralih pada Arhan. "Kita ngapain bang ke—mall?"

"Lunch. Kamu belum makan siang kan? Nanti maag-nya kambuh abang yang di omelin buna."

Arlettha tertawa kecil. "Oke bos!"

Arhan pun mencari tempat kosong untuk memarkirkan mobil hitam tersebut. Setelah bertemu ia pun turun dan segera ke sebuah restoran yang ada pada mall ini.

"Kak Naura ikut?"

"Iya," balas Arhan apa adanya. Ya, bisa di biang Arhan ini tipe cowok yang dingin dan hanya bicara seperlunya saja.

Arlettha memangguk paham dan terus melangkahkan kaki hingga tiba di restoran mall tersebut.

"Aunty!!"

Arlettha mencari sumber suara yang ia kenali itu, tapi dimana asal sumber suara tersebut.

"Aunty!!"

Mata Arlettha tertuju pada anak perempuan yang berkuncir dua sambil melambaikan tamgan. Arlettha tersenyum dan berjalan menuju meja dimana tempat kaka ipar dan keponakannya berada.

"Kak," panggi Arlettha dengan ramah.

"Duduk dek. Mau pesen makanan apa?"

Arlettha pun duduk di samping keponakan pertamanya, Arsylla. "Nanti dulu kak."

Naura memangguk paham dan melanjuti menyuapini anak ke duanya, Naufal.

"Gimana kampusnya? Katanya ada dosen baru, galak gak?"

Arlettha yang sedang sibuk bermain dengan Arsylla kini menoleh pada Naura. "Alhamdulillah baik, kak. Alhamdulillah enggak, orangnya juga asik dan—"

"Sayang, aku ke toilet sebentar ya," tiba-tiba saja Arhan datang setelah beberapa lama menemui teman kerjanya di luar dan memotong pembicaraan Arlettha.

"Ikut, papa," rengek Arsylla.

"Nggak boleh sayang, kamu sama aunty Arlettha dulu ya. Sebentar doang kok, ya?"

"Janji?"

"Janji," balas Arhan sambil menyatukan kelingking besarnya pada kelingking kecil milik Arsylla.

Arlettha tersenyum melihat interaksi seorang Ayah dan anaknya yang tampak akrab. Rasanya ia merindukan masa kecilnya yang selalu di manja.

Arhan pun perlahan meninggalkan meja makan. Sementara Naura masih penasaran apa kelanjutan cerita adik iparnya setelah di potong oleh suaminya. "Dan apa Letth?"

"Dan—gak tau, aku lupa kak."

Naura tertawa ada-ada saja adik iparnya ini. Tak lama pelayan restoran datang sambil membawa beberapa hidangan makanan dan minuman. Tersedia minuman favorite Arlettha dan Ayam bakar di sana, ia yakin kerjaan Arhan.

"Terimakasih, mbak," ucap Arlettha kepada pelayan restoran dengan ramah.

"Sama-sama, selamat menikmati," balas pelayan tersebut tak kalah ramah.

"Dadah Aunty!"

Ucap Arsylla sambil melambaikan pada pelayan tersebut. Arsylla ini tipe anak yang gampang berbaur dengan orang baru sama seperti mamanya—Naura.

***

Waktu menunjukkan pukul 19 : 45 WIB, Arlettha sudah siap dengan dress simple berwarna biru tak lupa dengan sepatu healls yang cukup tinggi terlihat kesan anggun pada malam ini.

"Cantik sekali putri Buna, seperti princess," puji Buna Daisy sambil mengusap-usap wajah Arlettha yang tidak terpoles make up sedikit pun.

Arlettha tersenyum malu. "Buna bisa aja," ujarnya malu-malu.

Mereka pun akhirnya meninggalkan rumah dan segera pergi ke salah satu restoran bintang lima di Jakarta. Arlettha yang memasuki mobil Yudha, sementara Arhan dengan mobil pribadinya bersama keluarga kecilnya.

Mobil pun meninggalkan area rumah tingkat dua yang cukup luas itu.

Jalanan ibu kota cukup ramai malam ini, mungkin karena esok adalah hari libur beraktivitas apapun. Arlettha terus saja memandangi langit malam dan gedung-gedung yang menjulang tinggi, memori tahun lalu berputar kembali pada benaknya.

"Kita mau kemana, Ngga?"

"Jalan-jalan. Lihat langit malam yang indah sama calon istri aku," ujar Rangga dengan penuh kasih sayang.

Arlettha tertawa dan mencubit pinggang Rangga cukup keras. "Kalo ngomong suka bener."

Arlettha dan Rangga tertawa bersama di bawah langit hitam dengan penuh bintang. Arlettha mengeratkan pelukannya pada Rangga agar tidak terjatuh dari motor ninja milik Ramgga.

Perlahan air matanya mulai turun dan membasahi sebagian pipinya. Pandangan tersebut tak luput pada dua pasang bola mata yang menatapnya penuh luka.

"Rangga kamu dimana? Kamu gak rindu aku? Setelah sekian lamanya kita menjalin hubungan, Ngga?"

... BERSAMBUNG ...
Jakarta, 04 April 2023


Allo! 👋
Gimana kabar kalian hari ini?

Mon maaf kalo ada typo 🤗

Jangan lupa follow akun wattpad aku yaa, maaciw 💜

Pesan buat author Ran apa niih?

Dari tokoh yang ada—mana favorite kalian dan berikan alasannya!

Jangan lupa vote dan komen 😉👍

Spam sunflower doong 🌻🌻🌻

See you next chapter ❤

MAS DOSEN [ END ]Where stories live. Discover now