MAS DOSEN | 21

9.7K 236 0
                                    

... HAPPY READING ...

"Jika aku masih dapat menggantikan kepergian kamu, biarkan aku saja yang pergi. Karena aku tak mampu untuk kehilangan."

- Mas Dosen -
@rnxyss

🕊🕊🕊

Pintu kamar terbuka, terlihat Arga dengan wajah yang penuh amarah. Langkah kakinya menuju istrinya yang sedang duduk di depan cermin. Ia langsung memeluk Arlettha dari belakang, menaru kepalanya pada bahu kanan Arlettha.

Arlettha yang melihat suaminya seperti itu pun bingung, ia menatap dari cermin dan bertanya apa yang terjadi pada suaminya ini.

"Ada apa, mas?" tanya Arlettha dengan lembut, tangannya mengusap pipi Arga.

Arga tak menjawab, ia tetap fokus dengan posisi nyaman ini. "Biarkan aku seperti ini, sebentar saja."

Setelah cukup lama Arga meredahkan emosi apa yang ia alami barusan pun mengajak istrinya duduk di ranjang.

"Kamu kenapa? Dari tadi aku lihat murung terus, ada masalah? Cerita sama aku," curah Arlettha sambil mengelus tangan Arga.

Arga tersenyum dan menidurkan tubuhnya, paha Arlettha di jadikan bantalan oleh Arga. Mata Arlettha tertuju pada noda merah di baju Arga, ia bingung noda apa itu?

"Mas, baju kamu noda? Kenapa kok bisa?" tanyanya penuh khawatir.

Arga masih terdiam sebelum menceritakan apa yang terjadi.

"Kalo kamu belum mau cerita sama aku, gak papa mas. Jangan di paksa," ujar Arlettha yang paham akan kondisi suaminya saat ini.

Arga pun menatap istrinya yang sedang memainkan rambut hitam milik dirinya itu. "Kamu gak marah?"

Arlettha semakin bingung apa maksud suaminya itu. "Hal apa yang harus membuat ku marah, mas?"

Arga langsung menunjuk bajunya itu. "Ini. Baju ini kan pemberian kamu di hari aku selesai mengajar. Dan aku sudah menodakan dengan... lip tint wanita yang tidak sengaja tumpah di baju," jelas Arga dengan kalimat akhir yang di kecilkan.

Arlettha paham sekarang kenapa suaminya ini murung. "Gak masalah. Yang penting kamu gak papa. Gak ada luka kan?" walaupun Arlettha sedikit kecewa dengan suaminya, tapi ia tidak boleh seperti kekanak-kanakan lagi pula baju bisa di beli.

Arga menggeleng. "Kamu beneran gak marah?"

Arlettha terkekeh kecil dan menyuruh suaminya itu bangun. Tangannya menggenggam erat tangan kekar suaminya. "Masalah itu kecil. Lagian baju bisa di beli lagi, yang penting hati kamu gak pernah hilang karena wanita yang milik lip tint ini."

Arga tersenyum dan memeluk Arlettha. Ia sangat bersyukur setelah beberapa tahun ia kehilangan dan Tuhan mengirimkan sosok Arlettha untuk dirinya.

"Terimakasih. Terimakasih sudah mempercayai aku Arlettha, aku berjanji akan mempertaruhkan nyawa aku demi kamu dan anak kita nanti."

"Kamu lebih berharga dari diriku sendiri. Kamu adalah penyemangat hidup aku, jangan pernah pergi, jika masih bisa aku yang menggantikan posisi kamu pergi, biarkan aku saja."

Arlettha terdiam, menyimak ucapan Arga yang baru saja ia lontarkan. Matanya berkaca-kaca, perasaannya tidak enak apakah akan hal buruk yang terjadi dengan rumah tangganya.

"Kamu kenapa? Ada yang salah?"

Arlettha menggeleng dan memeluk Arga begitu saja. "Jangan pernah tinggalkan aku, mas. Karena aku tidak akan pernah sanggup."

MAS DOSEN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang