" Ian ayo kekantin, Eza laper ini! "cemberut Eza dengan mengelus perut ratanya
Melihat itu Rian terkekeh
" Ayo! "Ajak Rian sambil berdiri dan menjulurkan tangannya
Dengan semangat Eza meraih tangan besar milik Rian ta lupa dengan senyum manisnya, Eza keluar dengan menggandeng tangan Rian, sesekali dirinya melompat kecil karena senang membuat orang sekitar gemas akan tingkah pemuda mungil itu
Setiba di depan pintu masuk kantin, bisa Eza lihat banyak siswa/i berdesakan hanya untuk sekedar mengantri, melihat itu, Eza menjadi cemberut
" Penuh! "ucap sedih Eza membuat Rian terkekeh
Rian menarik Eza menuju meja yang terlihat dua orang gadis kembar sedang makan sesekali asik bercanda
Eza yang semula bingung dalam sekejam tersenyum lebar dengan mata yang berbinar!
" Yaya, Yuyu!"teriak Eza membuat nya menjadi pusat perhatian, bahkan sedari tadi Evan dkk yang baru saja masuk kantin menoleh melihat siapa yang sedang berteriak, bisa mereka lihat kini Eza tengah di peluk dua orang gadis kembar dengan sangat erat
" Huaaa Eza, kangen!"girang Twins Y
" Eza juga kangen ~"mereka berpelukan begitu erat, tak lupa berputar-putar membuat seisi kantin terpekik gemas
Sedangkan Rian hanya menggeleng pelan dengan menahan senyumnya
" Udah-udah, cepat duduk, ga malu di liatin orang?! "ucap Rian memperingati
Eza yang sadar pun melompat keluar dari pelukan mereka dan memegang ujung seragam milik Rian
" Maafin Eza yah, Eza leplek! "ucap Eza dengan cengirnya
" Refleks Cil"ucap raga yang baru datang menuju mereka dan membenarkan ucapan Eza
" Oh btw, gabung yah! penuh soal nya "lanjut raga mendudukkan dirinya di sana.
" Pesen apa nih? "tanya Raga
" Eza mau seblak, boleh?"cicit Eza
" ga! "tolak Evan
Eza langsung menatap Evan dengan bibir cemberut
" Kenapa!"ucap ta terima Eza
" Nanti Eza sakit perut, di sini seblak nya pedes, kan Eza ga bisa makan pedes-pedes, Bakso aja gimana? "tawar lembut Rian sambil mengelus rambut Eza
" Eza nurut Ian aja deh "lesu Eza meletakkan pipinya di meja
Rian tersenyum tipis lalu berdiri berniat akan memesan, namun terhenti kala Eza menarik ujung tangannya, Rian mengerti akan tatapan pemuda mungil itu
" Susu pisang Kan? Ntar Ian beliin "ucap Rian dengan mengacak kecil rambut Eza membuat Eza tertawa geli
'ck' decak batin?
Kini suasana kembali hening saat Rian pergi di susul raga dirinya akan memesan apa yang di pesan teman-temannya
" Eza masuk sekelas sama Rian yah? "tanya Twins
" Iya, Eza seneng banget bisa sama Ian lagi! "girang Eza tampa tau ada yang tengah menatapnya dengan tatapan nya sulit diartikan
" Emang Eza sama si Rian-rian itu pacaran ya? "tanya Watados Jaqi
Uhuk!
Wira tersedak ludah nya sendiri kala mendengar ucapan Jaqi, sedangkan di sisi Eza dirinya memiringkan kepala nya dan berkedip lucu
" Pacaran itu, apa?"ucap polos Eza dengan berkedip dua kali
" Eza ga tau?"tanya Jaqi dan di balasi gelengan oleh sang empu
" Oh! pacaran itu sahabat kan? Berarti Eza pacaran dong sama Ian?! "seru Eza.