04

14 21 12
                                    

Selamat membaca jangan lupa follow, vote and komen!!
.
.
.
~Memilikimu adalah halusinasiku, kamu merupakan objek yang nyata namun terasa fatamorgana!~

-Syifaa-

Happy reading...

Setelah malam tiba, kedua suami istri itu diajak berjalan jalan oleh jhuno sang pengurus apartement milik Arka. Yah setelah sempat berbincang-bincang tadi mereka memutuskan untuk berkeliling kota Seoul dan yah Al hasil Syifa hanya bisa berdiam diri karena tak mengerti apa yang mereka ucapkan. Apalah daya seorang Syifa yang hanya bermodal sarangbeo.

"Kenapa diam aja?" Seolah heran dengan sikap istrinya Arka pun bertanya ada apa biasanya istrinya itu selalu banyak tanya apabila diajak berjalan seperti ini.

"Emm, nggak tau mau ngomong apa? Jangankan mau ngomong ngerti aja ngak yang kalian bicarin apa?" Jawab Syifa dengan lesuh nya. Membuat Arka terkekeh mendengarnya.

"Mu sein il Isseo?" (ada masalah apa/kenapa). Tanya jhuno kepada mereka yang sedang berbisik dibelakangnya. Lantas membuat kedua insan tersebut menggelengkan kepalanya.

Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka yang hanya mengunakan kaki itu. Mereka bukan untuk berkeliling Seoul hanya saja sedang berkeliling didekat apartment untuk mencari udara segar.(hehhe' author bilek)

Jalan mereka pun terhenti ketika melihat kerumunan orang-orang sekitar satu meter dihadapan mereka.

"Ada apa?" Tanya Ara pada Arka yang kepo sangat itu. Arka mengeleng sebagai bentuk jawabannya.

"Ya udah yuk kita lihat!" Ajak Syifa sembari menarik tangan Arka padahal Arka belum sempat menjawabnya.

"Yaa.." ucap jhuno yang menyusul mereka karena ditinggalkan oleh kedua insan tersebut.

"Permisi." Ucap Syifa yang tak tau harus mengatakan apa jadi dia berbicara menggunakan bahasa Indonesia saja biar cepet. Beruntungnya mereka mengerti dan memberi jalan untuk mereka berdua disana.

Syifa terlonjak kaget ketika melihat sosok laki laki yang sedang turun dari mobil hitam itu. Bahkan ketika wajahnya sedang ditutupi oleh masker saja, Syifa masih tau siapa pemilik wajah itu.

"JAEMINNAA..." teriak Syifa sembari melambaikan tangan nya kearah jaemin didepan sana. Jaemin pun menoleh kearah Syifa dan mengangkat tangannya ramah. Sungguh diluar ekspektasi Syifa dia kira jaemin tidak akan memperdulikan teriakan nya. Tidak sia-sia dia berteriak sekuat mungkin tadi.

"JAEMINNA SARANGHAE." teriak Syifa sembari memberikan tangan yang berbentuk heart itu.

Arka yang cengo sekaligus malu melihat tingkah istrinya hanya bisa menepuk jidatnya sendiri. "Syifa ayo pergi." Ajak Arka yang sudah tak tahan lagi berada disana.

"Ngak mau mas. Aku masih mau ketemu sama jaemin." Tolak Syifa yang menarik kembali tangannya yang digengam oleh Arka sebelumnya.

"Syifa jamin nya udah masuk sekarang kita pulang yah udah malam. Cuaca juga lagi dingin." Ucap Arka yang membujuk istrinya itu untuk pulang.

Sebenarnya Syifa masih ingin ngebantah tapi, ia juga merasa kedinginan jadi mau ngak mau dia harus menuruti kemauan suaminya itu.

PERNIKAHAN SYIFA Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum