15

14 19 12
                                    

Jangan lupa follow vote and komen!!
.
.
.

~aku menjaganya untuk seseorang yang istimewa sekarang waktunya udah pas buat aku ngerelainnya untuk diambil~

-syifaa-

Happy Reading...

Sesuai permintaan vino mengantar Arka hingga depan rumahnya dan membantu mengendorkan rumahnya.

"Thanks bro." Ujar Arka dan dengan samar ia melihat vino mengangguk dan beranjak dari sana. Arka yang masih sempoyongan itupun sebisa mungkin memaksakan dirinya menuju kamar. Tapi masih dengan bantuan bik Marli yang memapahnya kedalam kamar.

Sebenarnya bukan hanya sekali dua kali saja bik Marli membantu Arka yang sedang mabuk berat itu, sudah berkali kali dan Untungnya bik marli bisa di ajak kerja sama untuk tidak melaporkan kejadian seperti ini  kepada orang tuanya.

"Makasih bik." Kata Arka sebelum masuk kamarnya.

Baru saja masuk kedalam kamar, tubuh Arka seketika merasa panas. Arka tak dapat menahan panas yang merangsang tubuhnya itu.

"Akhh... " Teriak Arka yang mampu membangun istrinya itu.

"Mas arka ngapain teriak malem malem gini, mau tes Suara lagi?" Gumam Syifa yang merasa terganggu.

Mata yang belum sempat terbuka sempurna itu langsung membelalakkan matanya sempurna ketika melihat Arka membuka bajunya.

"Akhhhhhh..." Saat ini Syifa yang berteriak dan untungnya kamar Arka ini kedap suara jadi aman.

Arka yang mendengar suara teriakan pun segera menghampiri istrinya yang sedang menutup mata dengan kedua tangannya.

"Sayang Kenapa?" Tanya Arka dengan suara serak.

Arka sadar hanya saja tubuhnya merangsang kepanasan.

Tanpa sengaja Arka melirik bagian dada milik istrinya itu membuat gairahnya memuncak saat itu juga.

"Mas ngapain buka baju malem malem gini ntar masuk angin?" Titah Syifa.

"Panas sayang." Jawab Arka dengan suara seraknya membuat jantung Syifa berdetak kencang.

Arka menarik tangan Syifa yang menutupi matanya itu lalu membisikkan sesuatu ditelinga syifa.

"Syif mas mau kamu melakukan kewajiban kamu sebagai istri untuk melayani mas!" Bisik Arka penuh goda.

Syifa tau suaminya itu tengah terpengaruh alkohol. Awalnya ia ingin menolak tapi dia tidak ingin mendapatkan dosa dan Alhasil kamar itu penuh kenangan. (Huaaa apa yang aku ketik ya Allah maafkan hamba mu satu ini.🙏🙏)

Skippp...

Besok paginya syifa masih terkapar lemah diatas ranjang, dia merasa bersalah karena tak membantu mama Silvi untuk menyiapkan sarapan pagi itu.

Tapi Arka sudah lebih dulu memberi alasan kepada mamanya itu.

"Maa Syifa lagi ngak enak badan, jadi ngak bisa nolongin mama." Ujar Arka yang membuat mama Arka panik dan pergi menemui Syifa yang masih berada didalam kamar.

PERNIKAHAN SYIFA Where stories live. Discover now