3. Sisa Rasa

26.6K 2.2K 127
                                    

7 Doctors Life

7 Doctors Life

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Good morning everybody," sapa Revan dengan senyuman cerah sambil mengangkat tangan kanan nya melambai.

"Pagi Dokter."

Kebetulan yang luar biasa pagi ini, semua yang berada di dalam lift itu adalah bagian anak. Beberapa koas dan juga perawat. Revan pun juga segera melangkah masuk ke dalam lift bergabung dengan mereka.

Berdiri di barisan paling depan, membuat Revan dapat melihat pantulan bayangan nya dari lift. Dengan mendrama, dia bertanya, "Lift ajaib, katakan pada ku siapa yang paling tampan di rumah sakit ini?"

Seketika seisi lift tertawa di buat nya, kemudian ada yang menjawab. Tak kalah mendrama.

"Tentu saja, Dokter anak yang di cintai seluruh anak-anak Dokter Revan Al Malik." Brayen si Dokter magang menunjuk Revan dengan kedua tangan.

Revan langsung berbalik dan dengan berbinar menatap Brayen yang ikut bermain peran dengan nya. "Iyap, seratus untuk anda. Tepuk tangan."

Semua pun menepuk tangan, lalu kemudian tertawa kembali.

Revan memang dekat dengan mereka.

"Coba tanya lagi Dokter," pintah Arin seorang perawat.

"Lift ajaib, katakan pada ku siapa yang paling tampan di rumah sakit ini?" Ulang Revan dengan tangan yang di taruh di belakang telinga, siap mendengar jawaban.

"Tentu saja, Dokter Ken Arsenio idaman seluruh kaum wanita."

Revan langsung berdecak, karna jawaban kali ini tak sesuai ekspetasi. "Sekte Ken lovers nggak di ajak." Ucap nya dengan nada merajuk, kembali membuat mereka tertawa.

Ting

Seketika semua mata tertuju pada pada seorang wanita cantik yang mengakibatkan lift terbuka, tapi bukan pada tujuan mereka. Pun seketika juga mereka yang tadi nya tertawa langsung terdiam mengenali wanita itu.

Dengan tanpa mengatakan apa-apa, wanita cantik bersurai coklat panjang itu melangkah masuk ke dalam lift.

Suasana yang tadi nya hangat itu, tiba-tiba saja menjadi dingin. Apalagi wanita itu mengambil tempat berdiri berdampingan dengan Revan.

"Pagi Dokter Wulan." Tidak ada lagi sennyuman di wajah Revan, bahkan pandangan nya lurus ke depan.

"Pagi." Balas Wulan juga sama melihat ke depan.

Mereka yang berada di dalam lift itu, hanya bisa melirik satu sama lain. Tak ada lagi yang berani bersuara, bahkan ada yang sampai menahan nafas.

Sampai beberapa bulan lalu ketika dua Dokter anak ini bertemu, rasa nya seperti musim semi. Kedua nya tak malu menunjukan cinta mereka, bahkan sering membuat iri yang lain.

7 Doctors Life [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang