57. Harapan

12.2K 1.5K 1K
                                    


7 Doctors Life.

7 Doctors Life

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Revan yang bersemangat ketika mendengar suara pintu di buka, langsung melemaskan bahu nya ketika melihat sosok yang muncul tidak sesuai harapan.

Di kira Wulan yang datang, tapi ternyata Sefa dan Aldi.

"Keliatan nya ada yang nggak harapin kedatangain kita, Mas," ujar Aldi menyadari perubahan wajah Revan.

"Ya udah, kita pergi aja." Sahut Sefa.

"Eh! Jangan, Mas! Jangan, Di! Bukan kayak gitu," cegah Revan yang hampir saja mau turun dari ranjang nya kalau tidak melihat Sefa dan Aldi yang berbalik kembali.

"Tadi Wulan bilang mau kesini, jadi gue kira dia yan datang. Bukan gue nggak seneng sama kedatangan kalian, ya." Jelas Revan.

Sefa dan Aldi pun hanya mengangguk, kemudian kedua nya datang mengambil tempat duduk di sofa yang berada di samping kanan ranjang Revan.

"Udah makan, Bang?" Tanya Aldi.

"Iya, tadi pas ada Arka. Sebenar nya hari ini gue juga udah bisa pulang, udah sehat banget ini." Revan sudah mengubah posisi dari berbaring jadi duduk sambil mengangkat satu tangan nya, menunjukan kekuatan.

"Dengerin kata Dokter aja. Besok, kan keluar nya?" Balas Sefa yang di angguki kepala oleh Revan.

"Kata nya Ko Ridel udah dari sini, Bang?" Tanya Aldi lagi.

"Iya, Koko dulu baru Arka. Tinggal Ken sama Julian yang belum nengokin gue." Revan berdecak di akhir kalimat nya.

"Maklum aja, mereka akhir nya saling bicara lagi. Kita biarin aja dulu mereka." Timpal Sefa.

"Tapi gue beneran salut deh sama si Ken, bener-bener cuma dia yang bisa tanganin Julian. Gue liat Dokter David aja nggak mampu," ucap Revan sambil mengacungkan jempol nya.

Aldi pun mengangguk setuju. "Di luar persoalan Bang Julian ya, gue pribadi juga jadiin Mas Ken panutan buat gue. Sampe gue mikir, kalau punya anak nanti semoga bisa jadi kayak dia."

"Nggak mau punya anak kayak gue, Di?" Revan menunjuk diri nya sendiri.

"Bisa, tapi gue mati, Bang." Jawab Aldi membuat Revan yang awal nya tersenyum ganti berdecak sementara Sefa tertawa.

"Masalah nya gue nggak sanggup kayak nya kalo anak gue modelan lo, Bang. Cukup satu aja modelan Bang Revan di dunia ini." Tambah Aldi kali ini Revan memutar bola mata nya malas.

"Gimana perasaan nya mau nikah, Van?" Tanya Sefa.

Seketika wajah Revan langsung berseri kembali. "Nggak tau, Mas. Jujur aja gue juga masih antara percaya sama enggak. Ini serius gue beneran mau nikah, nih?"

7 Doctors Life [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang