16

59.8K 5.5K 620
                                    

Selamat membaca.
Jangan lupa vote dan komentnya.

●□●□

Satu lagi kesalahan terbesar Romero adalah tidak menjawab panggilan dari Alvaro yang sangat ia harapkan. Ada banyak panggilan saat siang hari dan malam hari, tapi tak ada satu pun ia jawab. Itu karena ia sibuk dari siang hingga malam hari setelah mengetahui semua kebenaran yang mengejutkan, di hari yang sama ia harus menuntaskan semua urusannya dengan mantan kekasihnya tanpa menyentuh ponsel sama sekali. Ponsel juga mode silent jadi sama sekali tidak mengetahui ada banyak panggilan masuk dari Alvaro.

Tapi saat ia melakukan panggilan ke ponsel Alvaro setelah Dimas mengiriminya foto, nomor anaknya tak bisa dihubungi. Lagi dan lagi, nomornya diblokir oleh anaknya. Yang lebih menyakitkan lagi, saat membaca pesan yang singkat tapi sangat menusuk hatinya. 'Jaga adek aku baik-baik, Pa.'

Itu sudah sebulan berlalu. Tapi Romero masih saja merasakan sesak saat membaca ulang pesan anaknya. Tanpa Kinan dan Alvaro ketahui ia telah gagal menjaga Laura dari orang yang ia percaya lebih dari segelanya. Romero takut akan dibenci oleh Alvaro karena gagal menjaga kembarannya. Ia juga sangat takut membayangkan Kinanti menghabisinya karena gagal menjaga anak gadis kecil mereka yang ia jaga seperti berlian.

Yang ia lakukan saat ini hanya bisa memandangi foto Kinanti dan Alvaro yang menjadi wallpaper dan lock screen ponselnya. Foto tersebut memperlihatkan Kinanti tersenyum lebar hingga matanya menyipit dan Alvaro mengecup pipi chubby wanita itu. Pipi chubby yang sama persis ia lihat saat tengah berhalusinasi.

Tentu saja foto tersebut tidak begitu saja Dimas kirim, tapi ia harus membayar seratus juta rupiah untuk masuk ke ponselnya. Tapi tak masalah, nominalnya tidak masalah baginya sebab tidak sebanding dengan foto terbaru kedua orang yang ia sangat rindukan. Dua orang yang tidak ada kabar selama dua bulan satu Minggu.

Kalian boleh mengatainya bajingan, berengsek, bodoh, biadab, atau apapun itu karena dengan sangat berani merindukan mantan istrinya yang telah ia ceraikan. Bahkan sebelum perceraikan mereka diresmikan, ia meminta Kinanti untuk menjadi orang asing setelah perceraian mereka diresmikan.

Sebenarnya, ia selalu memikirkan Kinanti dan merasa bersalah saat menceraikannya. Tapi karena ada Sarah yang selalu di sisinya ia mencoba mengenyahkan pikirannya itu, walaupun pada akhirnya ia selalu memikirkannya.

Tidak ada yang tahu bahwa setelah percerainnya ia selalu mencari sosok Kinanti di setiap sudut rumahnya setelah melakukan workout selepas salat subuh. Bi Hasna dan pelayan lainnya tak ada yang menyadari itu karena ia melakukannya dengan cara alami alias ia seperti terlihat jalan biasa mengelilingi rumahnya, tapi nyatanya ia mencari keberadaan Kinanti yang sangat ia harapkan ada di rumahnya.

Soal Sarah, ntah lah. Ia tidak merasakan sesak seperti saat percerainnya dengan Kinanti diresmikan. Ia marah dan kecewa, hanya itu. Tidak merasakan sesak hingga membuat airmatanya tanpa sadar terjatuh seperti yang ia rasakan setelah percerainnya diresmikan.

Benar yang dikatakan oleh Dimas. Ia sudah mencintai Kinanti tanpa sadar. Rasa sakit saat dikhianati oleh Sarah tidak sebanding dengan rasa sakit saat Kinanti meninggalkannya di parkiran pengadilan seorang diri setelah perceraian mereka.

Tiada hari tanpa menangis mencari sosok Kinanti dan Alvaro. Laura terus merengek pada Romero untuk mencari mama dan kembarannya. Tapi yang Romero lakukan hanya diam lantaran sebulan ini ia bahkan sudah menyuruh seseorang untuk mencari keberadaan Kinanti dan Alvaro dengan harga mahal, tapi nihil. Sudah beberapa orang ia suruh mencari mereka tapi hasilnya tetap sama. Nihil, bak ditelan bumi.

Atau ... ada seseorang yang membantu Kinanti menyembunyikan ke mana ia pergi, karena tujuan pesawat mantan istri dan anaknya pun tidak diketahui. Padahal ia sangat yakin, Kinanti masih berada di Indonesia.

Forgive Me, Mom [END]Where stories live. Discover now