𝐘 𝐎 𝐔 𝟓

112 75 6
                                    

Taman kota.
21.25

Seorang gadis berusia 16 tahun dengan sweater oversize denim dan celana kulot hitam terlihat berjalan memasuki area taman. Rambutnya yang sebahu bergoyang-goyang indah diterpa angin malam yang terasa hangat, dengan es krim rasa matcha ditangannya gadis itu terlihat mencari-cari seseorang diantara luasnya taman kota.

Malam terlihat cerah dengan bulan purnama yang bersinar terang tanpa sedikitpun awan yang menutupinya. Angin malam yang menerpa juga terasa sedikit hangat, tidak dingin seperti hari-hari sebelumnya. Nuansa taman yang juga penuh dengan lampu-lampu memberi kesan yang menenangkan.

Aroma mawar masih dapat tercium segar bekas hujan tadi sore. Gadis dengan sweater oversize itu menghirup udara segar di taman dengan rakus, rasanya malam ini berbeda dari sebelumnya.

Disinilah Wulan. Kini dia asik duduk di salah satu kursi taman yang terletak lumayan dekat dengan tumbuhan mawar. Kakinya bergoyang-goyang mengikuti alunan musik yang ia dengarkan di handphone-nya. Hatinya merasa sedikit tenang dengan pemandangan di taman ini.

Raganya seolah berada ditempat refreshing terbaik saat ini. Wulan menutup mata dan menyandarkan kepalanya di sandaran kursi, menikmati keheningan malam.

Dari balik pohon besar yang tak jauh dari Wulan, dua insan sedang menatapnya dari sana. Yang satu menatap dengan tatapan bahagia dan yang satunya lagi menatap dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kau tau? Dia memendam banyak rasa sakit selama ini dan setelah kau datang... Dia sedikit berubah," Risma menyeka ujung matanya yang basah

"Ku harap kau tidak datang untuk menyakitinya dan membuatnya semakin rapuh" lanjut Risma

Haerul menghembuskan nafas pelan, "tidak akan. Kau bisa memegang kata-kata ku" tatapannya tak lepas dari menatap Wulan yang masih setia ditempatnya

"Ku harap begitu"

"Tapi aku ingin minta tolong padamu, bisa?" Tanya Haerul, kini pandangannya lurus menatap Risma, "minta tolong apa?"

"Apapun yang terjadi pada Wulan mau itu bersangkutan dengan hal pribadinya atau bukan, tolong beritahu aku."

"Untuk?"

Bukannya menjawab pertanyaan Risma, Haerul malah melanjutkan pidatonya.

"Sekecil apapun itu tetap sampaikan padaku. Awasi dia untukku... Maksudku bantu aku menjaganya, karena kau adalah sahabatnya dan selama ini kau yang paling tau tentang dia"

Risma tersenyum hangat kemudian mengangguk mantap. Terimakasih kau telah membantunya untuk menemukan bahagia yang dia cari. Herul.. batin Risma sambil menatap takjub kepada Haerul

Risma menepuk bahu Haerul dan sedikit mendorongnya, "Baiklah, temui dia sekarang. Aku sudah harus pulang karena ayahku mencari ku, bye!" Risma melambaikan tangannya dan pergi meninggalkan Haerul

Dengan hati-hati Haerul melangkahkan kakinya mendekati Wulan. Sesampainya disamping Wulan dia duduk dan menatap keindahan yang ada didepannya ini.

"Lan"

Samar-samar Wulan mendengar seseorang memanggilnya, namun dia tidak menggubris karena mengira ia hanya salah dengar.

"Lan"

𝐘 𝐎 𝐔 [Haerul untuk Wulan]Where stories live. Discover now