BOYS TALK

515 39 21
                                    

Kredit untuk para kreator Ejen Ali, Wau Animation.

Mohon kebijakan pembaca!

Selamat membaca :)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

E.A.F.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Blam!

Seorang pemuda menutup pintu sebuah ruangan dengan cukup keras, namun hal tersebut tidak cukup untuk membuat teman-temannya terkejut. Mereka malah masih asyik bermain PlayStation bersama.

Teman-temannya bilang mereka ingin merayakan hari ulang tahun Ali yang akan jatuh tepat pada jam dua belas nanti.

Sebenarnya bagi Ali, alasan itu hanyalah akal-akalan mereka saja untuk berkumpul di rumahnya.

"Diluar sudah mendung. Sepertinya akan hujan!" ucap Ali memberitahukan kepada teman-temannya sambil meletakkan camilan malam mereka.

Rudy yang mendengar itu, langsung tersenyum meremehkan. "Memangnya kenapa? Kau takut dengan hujan?"

"Tentu saja aku tidak takut! Maksudku kalau hujan turun dengan deras, kita tidak bisa bermain game lagi." balas Ali dengan kesal.

Khai kembali menggunakan kacamatanya yang sempat ia lepas, sebab katanya pemuda itu sudah mengantuk. "Yasudah, kita berhenti saja kalau hujan turun. Ini sudah jam berapa teman-teman? Kalian tidak mengantuk?"

"Alah, Khai. Sebentar lagi ambo berhasil mengalahkan Jet," balas Chris tidak terima waktu bermain mereka berakhir.

"Benar itu, Khai. Lagi pula ini masih jam berapa?" Jet meletakkan konsol gamenya untuk melihat jam di dinding. "Wah... sudah jam sepuluh malam saja,"

"Makanya kita harus tidur," ucap Khai sambil mengucek matanya tanpa sadar, sehingga ia malah mengucek kacamatanya.

Bulat menggeleng pelan ketika melihat Khai. "Sepertinya kau sudah mengantuk berat, Khai. Tidur saja duluan. Lihat, Zass juga sudah tidur."

"O-"

Blarr! Pats!

Listrik di rumah kontrakan Ali langsung mati tepat setelah suara petir terdengar menggelegar di telinga mereka. Bahkan Zass saja sampai terbangun karena suara petir tersebut.

Mereka terdiam cukup lama. Sebagian karena tidak tahan digigit oleh nyamuk yang datang karena gelap, ada yang ketakutan karena tidak biasa mengalami mati listrik di rumah orang lain, ada juga yang kesal karena tidak bisa melanjutkan game mereka.

Mereka tetap diam hingga Jet akhirnya memutuskan untuk bertanya.

"Kalian yang baterai ponselnya masih penuh, tidak punya insiatif untuk menyalakan senter?"

Mendengar pertanyaan itu, Zass memutarkan bola matanya dengan malas.

....

Ejen Ali Fanfiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang