Chapter 9 : Happy Ending....?

5.6K 501 3
                                    

"Selamat untuk kalian, ini memang hamil. Bayinya masih sangat muda, tidak disarankan untuk membuat ibunya terlalu lelah. Juga, kalian harus mengurangi aktivitas ranjang, oke. Selama melewati tiga bulan pertama, seks akan baik-baik saja, tetapi ingat untuk lebih ringan, hindari menyakiti bayinya." Saran seorang dokter wanita yang memeriksa Han Xue.

Lin Yu benar-benar lega, untungnya dia datang tepat waktu. Dugaannya tidak akan salah. "Xue Bao... Kamu benar-benar hamil anakku.." Dia memeluk pria itu dengan gembira.

Berbeda dengan reaksi Lin Yu, Han Xue masih sedikit terkejut. Fakta bahwa dia hamil agak diluar batas pemahaman. Seakan tiga pandangannya tentang dunia runtuh. Tapi, pelukan Lin Yu begitu nyaman, dia juga menikmati semua kasih sayang yang di berikan. Mungkin ini adalah yang terbaik untuk mereka.

"Mn. Dengarkan kata dokter." Balasnya setelah berhasil menyesuaikan suasana hatinya.

Mereka harus memberi tahu Lin Xiangyi, kejutkan dia akan menjadi seorang kakak.

Dokter memandang lega pada pasangan penuh kasih ini. Sebelum pergi dia menambahkan beberapa saran, mengingat konstitusi tubuh Han Xue yang lemah. Lin Yu mencatat semuanya dengan sungguh-sungguh dalam hati. Dia tidak boleh membiarkan kesalahan sekecil apapun terjadi.

-
Malam itu, Han Xue berpikir begitu keras. Ia sudah lama berada di sini, juga mengetahui perasaan asli Lin Yu untuknya, bukankah sebaiknya dia juga bisa jujur?

Lin Yu memandangi sosok Han Xue yang tenggelam dalam pikirannya, terkekeh pelan. Mungkin berita siang ini membuatnya begini. "Xue Bao, apa yang sedang kau pikirkan?" Dia memeluk, mencium selangka indah pria di depannya.

"Tuan Lin, aku.."

"Mengapa masih memanggilku tuan, hmm? Panggil aku seperti malam itu. Aku tidak ingin membuat ilusi hubungan kita menjadi kaku, oke."

Pria itu mengangguk, dia berbalik menghadap sang pria bermata phoenix. "Suami, aku memiliki sesuatu untuk dikatakan." Lalu dia menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang suami. "Berjanjilah untuk tenang, oke."

Tentu saja, pria itu mengangguk. Memberikan usapan-usapan lembut di punggung sempit Han Xue. Dia percaya apa yang di butuhkan saat ini adalah ketenangan. Dia mengangguk, bergumam. "Oke, aku berjanji."

Ada bunyi tarikan nafas pelan dari pria kecil itu. Menyiapkan hatinya, Han Xue sudah bertekad.

"Suami, kamu, apakah kamu mencintaiku?" Dia menatap Lin Yu dengan tatapan memelas, seperti kucing kecil yang ditelantarkan.

(Well, author mau pake kata, anak anjing, tapi kok kesannya agak gimana gitu, so pake kucing aja lah ya, kan lebih gemoy.)

Bibir tipis Lin Yu membentuk lengkungan senyum, "ini sudah jelas. Apakah Xue Bao tidak percaya?" Dia mendekatkan wajah mereka, menghembuskan nafas panas dan menggoda ke pihak lain.

Han Xue ingin sekali memukul pria itu, bisakah dia berhenti menggoda untuk sehari saja? "Bukan itu. Suamiku, jika aku mengatakan, pria yang kamu cinta berbeda dengan yang saat ini kamu lihat, bagaimana perasaan mu? Aku..." Bukan jiwa yang sama dengan pria yang kamu cintai. Mengapa begitu sulit untuk mengatakannya, ah.

"Kamu..." Ada jeda singkat di antara bibirnya. "Aku tidak peduli, bahkan jika itu adalah jiwa yang berbeda. Yang aku tahu hanyalah, aku, Lin Yu hanya mencintai pria bernama Han Xue, dari dulu hingga sekarang." Dia mencium kening Han Xue ringan, menangkup wajah mungilnya dengan kedua tangan.

Serius berkata, "jadi kamu ingin mengatakan itu saja? Izinkan aku bertanya, Xue Bao ku saat ini, apakah dia mencintaiku?"

Tatapan Lin Yu terasa seolah menelanjangi dirinya secara tidak sadar, dimana ada kesempatan baginya untuk berbohong. "Aku... aku mencintaimu!" Upps, dia terlalu berlebihan, tapi itu benar, ba.

[END] He's Out Of The ScriptTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang