Chapter 12: Surely a Happy Ending.

10.7K 1K 51
                                        

Han Xue bangun di ruangan putih familiar. Ini rumah sakit. Pria itu seharusnya membawanya kemari. Dia memutar leher, menoleh ke samping dimana tempat yang dia harapkan akan di duduki oleh seseorang, dan ternyata kosong. Kekecewaan melintas di matanya yang kuyu. Murid keemasan itu seolah kehilangan kecermelangan awalnya.

Sepertinya dia berharap terlalu banyak.

Oh benar, dia ingat rasa sakit di perutnya sebelumnya. Mengangkat ujung pakaian rumah sakit yang tipis dengan ringan, dia melihat sebuah luka tiba-tiba muncul di kulitnya yang putih mulus. Berwarna kemerahan, sepanjang jari, terkonsentrasi di bawah pusat tubuh. Ini, mungkinkah rasa sakit itu di akibatkan oleh luka ini? Kalau begitu, bukankah ini kurang ilmiah.

Tidak, itu tidak benar. Berbicara tentang logika dan ilmiah. Bukannya dia tidak melakukan perjalanan ke dunia lain, lalu kembali. Dia hanya bisa menyebutnya keajaiban yang menyakitkan.

Luka itu terasa begitu nyata tekstur yang bergelombang memberitahunya jika itu memang terjadi. Saat dia menekannya dengan keras, Han Xue merasakan ledakan rasa sakit yang sama seperti terakhir kali. Dia merintih, buru-buru melepaskan tangan, memeluk diri sendiri.

"Hei, kamu baik-baik saja?" Suara yang persis sama, mata phoenix sempit yang unik dengan wajah yang sama muncul di pintu.

Han Xue mengira dia berhalusinasi. Tapi tidak, pria itu memang berdiri di depannya, dengan rasa keterasingan yang tak dapat di jelaskan. Jelas itu tubuh yang sama, namun jiwa berbeda.

"Perutku... sakit..." Keluhan Han Xue benar-benar menyakitkan.

Pria itu lantas memanggil dokter untuk datang, sementara dirinya mendekat. "Tidak apa-apa, dokter akan memeriksa mu, bertahan sebentar lagi." Keringat dingin membasahi wajah Han Xue, menyakinkan bahwa dirinya tidak berbohong.

Dokter datang melakukan serangkaian pemeriksaan. Ada kerutan halus di dahi dokter itu yang menunjukkan sesuatu yang membuatnya bingung. Lama kemudian, dokter menyentuh luka itu dengan pelan, tetapi rasa sakit langsung membuat Han Xue berteriak.

Entah mengapa, melihatnya kesakitan seperti ini. Kemarahan memenuhi dada pria itu. Dia berkata, "dokter, anda menyakitinya!" Mungkin kata yang lebih tepat adalah lepaskan!

Dokter pria itu meminta maaf segera, memberi Han Xue penghilang rasa sakit. Dan tentu saja, itu tidak membantu. Han Xue yang disiksa sampai mati oleh rasa sakit yang belum pernah terjadi, meringkuk, menggigit bibirnya sebagai pelampiasan hingga pecah dan berdarah. Dokter terkejut, mengingatkan pria itu untuk segera mencegahnya melukai diri sendiri.

Tapi bagaimana?

Han Xue di peluk dengan postur familiar, sebuah tangan melingkari pinggang yang ramping dengan pas. Dia tertegun. Bukan karena kenangan di masa lalu, tetapi karena rasa sakit yang menyiksanya tiba-tiba berkurang.

"Ada apa?" Pria itu menyadari gerakan pria di depannya mandek mau tak mau bertanya. Apakah ini berhasil?

Dokter menyarankan agar dia melakukan pemeriksaan menyeluruh terutama untuk sumber rasa sakit di perutnya. Ketika hasil itu keluar, dokter dan perawat sangat terkejut, Han Xue sebenarnya memiliki bagian wanita di perutnya yang bisa melahirkan bayi(maksudnya hamil).

"Ini benar-benar aneh, tapi juga luar biasa." Meskipun ini bukan kasus pertama yang terjadi, namun untuk Han Xue yang mendadak mendapatkannya tentu merasa ini tidak logis.

"Dia bahkan tidak memiliki ini di pemeriksaan terakhirnya." Dokter yang sebelumnya merawat Han Xue yang koma ikut di panggil.

Berbanding terbalik dengan para dokter itu, Han Xue terbilang cukup santai. Seolah rasionalitasnya terganggu, dan dia telah terbiasa.

[END] He's Out Of The ScriptDove le storie prendono vita. Scoprilo ora