I'm Mafia(End)

Epilog.

Flasback.

"Nggak lucu anjing!." Ratu sudah hampir menerjang kearah Shani yang kini di dekap oleh Noela yang malah cekikikan. Begitu juga Shani yang lemas tak berdaya akan kelakuan kakaknya yang ngeprang semua orang di ruangan itu.

"Minggir Shan, gue mau tembak Kakak lo yang bajingan itu." Geram Ratu. Noela masih enggan melepaskan pelukannya dari Shani, mereka kini rebahan diatas lantai.

"Kak, aku beneran bakal tembak kepala Kakak kalo becanda kayak gitu lagi serius deh." Shani masih mengatur nafasnya yang ngos-ngosan. Mata Noela mulai sayu, badannya serasa remuk, belum lagi ternyata salah satu peluru anak buah Ramon berhasil mengenai pinggang belakangnya, niatnya bukan ngeprank, tapi beneran mau membawa paksa Shani keluar dari sini, tapi sayangnya pistol adiknya itu cuma ada satu peluru dan malah mleset mengenai tembok.

"Kamu mau ikut Kakak nggak?." Bisik Noela lemas. Shani mencoba melepaskan diri dari Noela, dan akhirnya berhasil, di tatapnya wajah Noela yang semakin pucat. Shani mengerjap khawatir, "Mending aku obatin dulu luka Kakak ya." Shani sudah hendak berdiri, tapi lengannya di cekal oleh Noela.

"Percuma." Hela Noela pelan, kepalanya tiba-tiba pusing, pandangnya mulai mengabur. "Kakak minta maaf untuk semua dosa yang sudah kakak buat untuk kamu, untuk orang-orang terdekat kamu..Kakak begini karna kakak sayang sama kamu." Shani seakan teringat, ia meraba seluruh tubuh Noela, lalu tanganya menyentuh area basah di pinggang Noela sebelah kanan, begitu Shani mengangkat tangannya, ada noda merah yang ternyata itu darah Noela.

Wajah Noela meringis, lalu mulai memejamkan kedua matanya. Shani panik bukan main, air matanya meluncur. "Kak, kakak gaboleh mati-" Shani menoleh ke belakang, pada Ramond dan Ratu yang masih berdiri menatap diam kearahnya.

"Ra, Kak Noe terluka..Tolong panggilin ambulan." Shani sudah menangis, ia mencoba membangunkan tubuh Noela. "Kak, bangun Kak..Jangan kayak gini." Shani memeluk tubuh Noela yang sudah pucat pasi.

Ramon dan Ratu saling pandang. "Percuma Shan, kamu lupa rumah kita jauh dari kota?." Ucap Ratu pelan, ia menghampiri tempat Shani, lalu mengusap bahu Shani, mata Ratu menatap wajah Noela, tangan kanan nya menyentuh denyut nadi Noela yang sudah tidak ada kedutan disana.

"Dia udah nggak ada Shan."

Mendengar ucapan Ratu, tangisan Shani semakin menjadi. Di guncangnya tubuh Noela dan berharap Kakaknya itu bisa membuka mata, atau ngeprank kayak tadi, tapi hasilnya nihil.

"Tujuan dia kesini sebenarnya ngajak kamu mati Shan, kamu tertipu daya sama bujuk rayu Kakakmu yang gila akan kekuasaan ini..Aku yang ngisi satu peluru di pistol kamu, dan aku yakin seandainya isi pelurunya lebih dari satu, kita semua bakalan tewas..Kamu lupa siapa Noela?." Shani tertampar oleh ucapan Ratu. Shani menggeleng mencoba untuk tidak percaya oleh ucapan Ratu, lalu suara Ramon menyadarkan dirinya.

"Lima belas anak buah aku tumbang..Kalo tujuan dia kesini baik-baik, dia nggak perlu lawan anak buah aku Shani." Ucap Ramon.

Kematian Noela menggegerkan semua publik. Apalagi ketika publik mengetahui jika Noela mati di tangan adik kandungnya sendiri yang telah lama menghilang. Berita duka itu di sampaikan sendiri oleh kepolisian terbesar Indonesia, sebelumnya, Noela memang menjadi buronan karna kasusnya yang sering bersiteru dengan anggota porli Indonesia.

Kedua orang tua Shani ternyata juga tidak lagi terlibat kasus oleh anak sulungnya. Noela di duga memberontak sejak hilangnya Shani, sering membuat kekacauan di beberapa daerah. Setelah jasad Noela di kebumikan, Shani mengadakan jumpar pers bersama kedua orang tuanya, menginformasikan jika kematian Noela memang di sengaja. Shani sengaja menyampaikan berita itu agar supaya semua musuh Noela tidak lagi mengincar Noela, jika seluruh publik tau Noela mati di tangan adiknya sendiri, publik tidak akan menganggap jika keluarga Alzahmair masih anggota Mafia.