1.

3.2K 283 10
                                    

Sudah 9 tahun yang lalu mereka lulus dari SMA, sudah 9 tahun juga Rhama dan Vano menikah tetapi, Ezar masih tetap saja menyandang status jomblo lantaran dia gamon sama Yudhist yang kontaknya hilang entah kemana.

Kini penampilannya sudah sedikit lebih dewasa dan wajahnya bertambah ketampanannya tiga kali lipat saat lulus dari SMA.

Ia cukup menyesal dengan apa yang telah ia lakukan saat SMA dulu, rasanya ia ingin kembali ke masa lalu dan memperbaiki semua masalahnya dengan Yudhist.

"Yudhist, sekarang kamu di mana?" Ezar bergumam sambil menatap langit senja dari balkon kamarnya. Ia selalu hampir frustasi untuk mencari kontak Yudhist, tetapi demi bertemu cinta pertamanya, ia terus mencarinya dan melupakan rasa frustasi itu.

Suara dering ponsel berbunyi, terlihat nama kontak Cahya di layar ponselnya. Tanpa basa-basi ia mengangkat telfon itu.

"Kenapa bro?" tanyanya.

"Gue nemuin Yudhist di tempat gue ngajar"

Senyum itu mengembang di wajahnya, akhirnya setelah penantian dan pencariannya selama 10 tahun ia menemukan sosok itu.

"Dia jadi guru seni di SMA kita ini" ya benar, Cahya mengajar jadi guru di SMA mereka dulu, lebih tepatnya dia jadi guru BK. Gak nyangka kan lu pada orang kayak gini bisa jadi guru BK?

"Tapi keknya lu kalo mau deketin dia tanya-tanya dulu deh, soalnya dia kayak udah berkeluarga"

Perkataan itu membuat hatinya sedikit potek, dia gak nyalahin Yudhist kok, dia juga berhak punya keluarga sendiri.

"Udah punya anak kah?"

Cahya pun menjawabnya dari seberang telefon sana, "Udah, anaknya cowok, nurut banget kalo sama Yudhist.  Wajahnya hampir 11/12 kek lu cuma versi kemasan shacet"

"Ya udah ngab gue tutup dulu ya, kalo ada apa-apa yang mau di ceritain ngomong aja" panggilan telfon pun terputus.

Ya walaupun jauh dari ekpetasi yang ia inginkan, ia tetap bersyukur bisa bertemu orang tersebut sekali lagi. Siapa tahu ia bisa membenarkan kesalahpahaman yang melekat di antara keduanya selama 9 tahun ini.

"Ok, gue putusin untuk besok datang ke sana, toh tinggal cari alasan kangen sekolah" senyuman lagi-lagi tak luput hilang dari pemuda berusia 25 tahun tersebut.

~~~

Siang itu sesuai keputusannya, ia datang ke sekolah itu setelah rapat berakhir. Ah ya bagi yang gak tau, Ezar udah ganti pekerjaan jadi asistennya Vano di perusahaan, lumayan cuy gajinya gede plus bisa lebih bebas karena dia temennya Vano.

Pria berkemeja rapi tersebut melangkahkan tungkai panjangnya memasuki gerbang sekolahnya dulu, kenangan semasa SMA masuk dalam pikirannya untuk saat ini, ia sangat merindukan masa itu.

Tiba-tiba ada seorang guru yang tak sengaja menabrak dirinya, ia membawa anak kecil di gandengannya, tampangnya rapi dan ada kacamata bertengger di wajahnya yang rupawan.

Ia mengulurkan tangan pada pria tersebut, betapa terkejutnya dia saat merasakan tangan halus yang pernah ia genggam sebelumnya.

"Yudhist?"

Yudhist nampak kaget melihatnya berada di sini.

"Ezar? Ngapain di sini?"

Pandangan Ezar tak bisa berhenti luput dari wajah pujaan hatinya, "Gue iseng aja kemari, sekalian lihat-lihat sekolah"

Bukan Bapak Mu || BL (Slow Up) Where stories live. Discover now