19. berubah?📌

1.2K 133 24
                                    

Happy Reading><


Aera tengah menyapu halaman depan rumah, banyak dedaunan yang berjatuhan disana. Ia juga mendengar suara kucing di area itu, lantas dirinya mencoba untuk mencari sumber suara hewan tersebut. Tak di sangka terdapat satu anak kucing yang terperangkap di selokan rumah. Buru-buru ia turun ke bawah dan memgambilnya. Kucing berwarna abu-abu itu terlihat kotor dan kurus, sepertinya kucing itu memang sengaja di buang.

Aera yang merasa kasihan lantas berinisial ingin merawatnya, ia membawa kucing tersebut ke dalam rumah sembari menggendong dan menepuk kepalanya pelan.

"Kamu kotor banget aku mandiin ya,"

meoww,,, meoww,,, meowww

"Aera!! kucing siapa lo bawa masuk," cetus Jay saat melihat Aera membawa seekor kucing.

"Kasihan nih kucing kayaknya di buang deh, kalau gue rawat boleh gak?"

"Gak! jauhin itu kucing dari gue," Jay menjauhi kucing tersebut, dirinya alergi dengan bulu kucing.

Hachimmm

"Tapi kasihan banget gak ada yang ngurus, gue rawat ya?"

"Gak Ra, mending melihara anjing menurut gue,"

"Please Jay, kasihan kalau dibuang lagi."

"Akkhh serah lo, tapi awas kalau nih kucing nyari gara-gara."

"Makasih Jay, yeyy punya kucing baru."

"Cepet mandiin sana, kotor banget."

Aera beranjak pergi ke kamar mandi untuk memandikan kucing berjenis kelamin jantan itu.
Bukan hal yang gampang karena kucing tersebut selalu mencakarnya saat dimandikan, wajar saja namanya juga binatang.

"Akhirnya kelar juga, lucu ya kamu," selesainya memandikan, Aera mengeringkan bulu kucing tersebut menggunakan hair dryer. Sungguh kucing tersebut menjadi sangat cantik dan lucu.

"Lucu kucingnya, gemoy," ucap Sunghoon muncul secara tiba-tiba membuat Aera terkejut.

"Hehee iya,"

"udah makan?" tanya Sunghoon,

"Gue?"

"Iyalah yakali kucingnya, lo lebih penting buat gue tanya,"

Aera mengangguk, mengapa Sunghoon menjadi perhatian seperti itu.

"Bagus deh," setelahnya Sunghoon pergi sembari mengusap halus rambut Aera, perempuan itu tercengang pasalnya lelaki yang kasar terhadap dirinya tiba-tiba berubah menjadi lembut.

•••

Jay merebahkan diri di sofa sembari melihat kartun kesayangannya, pororo. Walaupun sudah dewasa tapi ia masih suka menonton kartun anak-anak. Tak heran jika Aera menggelengkan kepalanya, pria yang terkenal dengan kejudesannya itu ternyata masih suka menonton serial kartun.

Aera memangku kucing tersebut di pahanya setelah memberi makan tadi. Tak henti-hentinya dia mengelus bulu halus itu.

"Suka banget lo sama kucing,"

"Iya lah lucu gini siapa yang gak suka?"

"Lucu kaya lo," sambar Sunghoon yang datang membawa beberapa cemilan dan mendudukan diri di samping Aera.

"Mau?" Sunghoon menawarkan cemilannya ke Aera yang masih setia mengelus kucing lucu itu.

"Makasih, gak usah."

REVENGE || Jay ParkDonde viven las historias. Descúbrelo ahora