Mendapatkanmu

36 4 0
                                    

Sejak kejadian itu, Angela mengurung diri di apartemennya. Dia sama sekali tak keluar apartemen. Bahkan panggilan dari Stev juga ikut diabaikannya. Angela masih tak ingin bertemu dengan Stev. Stev sudah berkali-kali ingin menjelaskan alasannya saat itu membawa Dev bertemu dengannya tapi Angela masih enggan mendengarnya.

Angela tentu masih trauma dengan perlakuan Dev terhadapnya. Ini kali pertamanya bertemu seorang lelaki yang mengejarnya dan memaksanya sedemikian rupa. Bahkan lelaki itu sampai marah dihadapannya dengan alasan yang Angela tak tau.

Apalagi perasaannya yang sangat aneh saat bertemu dengan Dev. Dia selalu merasa sesak didadanya. Ada perasaan sedih dan rindu disaat yang bersamaan. Ia sangat yakin jika ia dan Dev belum pernah bertemu sebelumnya. Tapi kenapa bayangan Dev selalu muncul dalam pikirannya?

TOK TOK TOK

"Angela! Aku tau kau ada didalam. Buka pintunya! Aku mencemaskanmu, darl. Jangan seperti ini!" teriak Stev dari luar.

Angela masih mengabaikan teriakan Stev diluar sana. Biar saja Stev diprotes tetangganya dan diusir dari sana. Angela tak peduli.

Suara ribut dari luar apartemennya terdengar. Sepertinya ada tetangganya yang melaporkan Stev karena membawa keributan. Angela masih bisa mendengar suara Stev yang berdebat dengan seseorang hingga akhirnya semua kembali hening. Angela menghela nafasnya.

Kenapa sejak Angela bertemu dengan seorang Jones hidupnya berubah tak tenang? Angela penganut ketenangan hidup. Ia tak suka hidupnya rumit hanya karena masalah diluar hidupnya. Selama ini Angela sudah merasa nyaman dengan kehidupannya yang teratur. Entah kenapa setelah munculnya seorang Jones memaksa Angela keluar dari gelembung kecil yang sudah dia pakai sejak dulu. Angela jelas tak ingin keluar dari zona nyamannya.

Sesosok iblis muncul dihadapan Angela. Tentu saja Angela tak mengetahui keberadaan iblis itu. Iblis tidak bisa dilihat oleh manusia, ingat?

Iblis itu memperhatikan Angela dengan seksama. Dia berjalan mengitari Angela dengan terus memandangnya tanpa henti. Seperti sedang menelisik lebih jauh tentang Angela.

"Rasanya akan sangat menyenangkan jika aku bermain-main denganmu. Tapi sayang sekali ternyata kau dijaga oleh malaikat agung itu"

Iblis berjongkok didepan Angela.

"Apa kau seistimewa itu hingga dijaga?"

"Sepertinya Tuhan akan menghukumku jika aku bertindak diluar batas"

"Tapi kau sumber mainan terbesarku demi membuat manusia itu murka. Aku sungguh menantikan wajahnya yang penuh dengan amarah. Pasti sangat menyenangkan"

Sang iblis tertawa kencang. Kesenangannya baru saja dimulai. Dia tentu tak akan menyia-nyiakannya.

"Aku akan kembali lagi nanti. Jika aku tak bisa mempermainkanmu secara langsung maka aku akan menggunakan manusia itu untuk melakukan sesuatu kepadamu"

Setelah mengatakan itu, sang iblis pergi begitu saja. Angela yang sedari tadi diam melamun langsung merasakan tubuhnya dingin dan bergidik ngeri. Seolah-olah ada yang mengawasi di dalam apartemennya.

Menepis semua ketakutan didalam dirinya, Angela bangkit dari sofanya dan menuju kamarnya. Dia lebih baik menggelung diri didalam selimutnya. Itu adalah hal yang menjadi rutinitas Angela selama mengurung diri. Tempat ternyamannya sekarang adalah kamarnya. Tak ada yang lebih nyaman dan tenang selain disana. Angela dengan bebas bisa melakukan apa saja di kamarnya termasuk tidur seharian.

Sebagai seorang introvert yang menyukai rasa tenang, kamar adalah sebuah tempat berlindung paling tepat disaat semua keadaannya menjadi kacau. Kamarnya ini sangat mengerti akan dirinya yang sedang bersedih dan butuh waktu menenangkan diri.

FALLEN ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang