-22-

1.3K 109 1
                                    

Jasmine menatap jalanan kota kelahirannya, selalu ramai memang.

"nanti lo pulang sama pak Dio! inget, kalau mau mampir, kabarin semua orang dulu!" perintah Kenanga dibalas gumaman Jasmine.

Bahkan, mereka berempat sampai membuat grup khusus perizinan Jasmine jika ingin keluar. Tapi, Jasmine tetap lah Jasmine, gadis itu lebih suka handphonenya sunyi tanpa ada notifikasi, ya kecuali dari Gama sih.

"denger gak?" tanya ulang Kenanga.

"ck, iya denger!" balas Jasmine malas.

Dirinya merasa jika ayah dan kakaknya semakin over protective terhadapnya hanya karena kecelakaan kecil itu.

Bahkan semalam, setelah meminta membawa mobil pada Hendra, pria itu menatap tajam anak bontotnya.

"kalau gue punya cowo, boleh berangkat sama pulang bareng cowo gue gak kak?" tanya Jasmine tersenyum, dirinya sambil membayangkan naik motor bersama Gama.

"jangan kepikiran buat pacaran sama Gama" loh? kakaknya cenayang ya?.

"apasih? emangnya kenapa? masa iya masalah percintaan Jasmine, kakak yang atur, gamau ah" jengah Jasmine.

"gue bilang jangan ya jangan, nurut aja kenapa sih?" balas Kenanga tak mau kalah.

"kasih alesan yang jelas dong! kalau kaya gini gue gamau nurutin perminta-"

"Gama suka sama orang lain, ngerti? paham gak adek?" Jasmine melongo tak percaya.

"engga usah sok tau! siapa coba yang disukai sama Gama?! kakak? jangan ngarep deh, kakak sendiri yang bilang cuma nganggep Gama itu adek kakak," cetus Jasmine.

"bawel lo! udah sana turun, gue mau berangkat," usir Kenanga, tidak ingin terlalu pusing karena mendengarkan ocehan Jasmine yang super duper cerewet.

"ck, sabar kek! lengan gue masih sakit" dumel sang adik pada kakak yang mendorongnya keluar dari mobil.

Tanpa mengucapkan salam perpisahan, Jasmine menutup pintu mobil kakaknya dengan keras sampai beberapa murid Bina Bangsa yang baru sampai terkejut dan melihatnya tak heran.

"pagi Jasmine, lo udah baikan?" Andre  tiba-tiba berjalan di samping Jasmine yang kini tersenyum lebar.

"wah, emang gue kenapa kak?" tanya Jasmine tak jelas.

"hah? Jasmine?! kecelakaan itu bikin lo jadi hilang ingatan juga?!" Andre memukul pelan jidat Jasmine.

"aduhh kak, gue gak kenapa-kenapa," Jasmine menyentak tangan Andre.

"sok kenal banget sih!" decak gadis itu sebal, Andre hanya tertawa keras.

"gue pengin temenan sama lo" ungkap pria itu secepatnya.

"ada syaratnya!" Jasmine mendapat ide yang bisa melancarkan bisnisnya.

"gue tau, Gama kan?" Jasmine segera mengangguk dan tersenyum misterius, begitu juga dengan Andre.

Orang-orang di sekitarnya yang hanya bisa terheran-heran melihat kedua anak itu adu senyum yang aneh.

....

"Ndre, gue bingung," Andre menatap Gama yang jarang sekali curhat padanya.

"kenapa? sini cerita sama gue,"

Kelasnya memang sedang jam kosong karena sang guru sakit.

"ga jadi" Andre memutar bola matanya malas.

"gue gak mau maksa lo, cerita aja kalau udah siap" ujar Andre, kini giliran Gama yang menatapnya.

"tinggal bilang lo juga gamau dengerin sekarang, pake alesan cerita kalau udah siap" Gama memang hapal sekali sikap sahabatnya itu.

love me back, GamaHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin