-31-

1.4K 96 1
                                    

Perlombaan menyanyi berjalan lancar sesuai harapan semua orang. Beberapa dari mereka banyak yang memvideonya, mengabdikan momen kebersamaan mereka.

Bahkan, sampai ada yang berjoget ria saat teman satu kelas mereka bernyanyi, sungguh support system yang baik.

Benna mendapat juara 3, gadis itu memiliki suara yang bagus dan indah, apa lagi saat menyanyi lagu berjudul Enchanted milik Taylor Swift.

"Benna, selamat ya!!" Tania dan Dela menjabat tangan teman kelasnya itu.

Jasmine dan Malena hanya ikut-ikutan saja, mereka kan tidak begitu dekat.

"lo dicari kak Gama di belakang panggung" ujar Benna menyampaikan pesan dari kakak kelasnya itu.

"oke, makasih" Benna hanya mengangguk lalu berlalu dari sana.

Acara sudah selesai, waktu juga sudah menunjukan pukul 16.34 sore. Jasmine hanya diam, ia fokus dengan handphonenya yang tadi bergetar.

"eh guys, gue pulang duluan ya," Jasmine berlari kecil menuju bangunan sekolah.

Ia menaiki tangga dengan sedikit terburu-buru. Berlari ke kelasnya dengan senyuman yang terus merekah pada bibirnya, Jasmine meraih tasnya yang sangat ringan karena Jasmine tidak membawa buku atau pun peralatan sekolah.

"tuh bocah kenapa?" tanya Tania heran, Dela menggeleng tak tahu, sementara Malena sudah pergi menemui kakaknya.

Dari arah sekolah, tepatnya di belakang panggung. Jasmine berlari lagi, tak perduli jika nafasnya akan habis.

"LENA! MELATI BANGUN LEN, GUE SENENG BANGET" Jasmine menabrak tubuh Malena yang tadi sedang berbincang dengan Gama. Ia memeluk tubuh itu erat seolah-olah menyalurkan kebahagiaan yang sedang dirasakannya.

Sementara, Gama dan Malena saling bertatap mata. Bingung ingin merespon apa.

....

Jasmine kembali berlari saat kakinya sudah menginjak lantai rumah sakit. Tak perduli peluh yang membanjiri dahinya, dan seragam sekolah yang sudah acak-acakkan.

Ditangannya terdapat tulip putih yang tadi sempat ia beli. Dengan semangat, tangannya membuka kenop pintu ruangan milik kembarannya.

Ketiga orang yang berada di sana mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu. Jasmine membeku tak percaya.

Kembarannya, orang yang memiliki wajah yang sama persis dengannya kini tengah melihatnya sambil tersenyum dan melebarkan kedua tangannya.

Jasmine berlari memeluk Melati, tahu jika kembarannya belum pulih total, dengan hati-hati ia memeluk tubuh yang kini lebih kurus dari 3 tahun yang lalu.

"kak Mela! gue kangen banget sama lo," Jasmine tidak bisa untuk tidak menangis.

Rasanya, kado membahagiakan ini datang lebih cepat dari ulang tahun mereka berdua.

"Jasmine, aku juga kangen banget sama kamu" ungkap Melati.

Hendra dan Kenanga tersenyum tipis, akhirnya keluarga mereka lengkap meskipun tanpa bundanya.

Mereka kembali berbincang sampai Melati merasa lelah dan tertidur kembali di brankarnya.

"kak, tolong anterin gue pulang buat ganti baju," pinta Jasmine pada kakaknya karena hari sudah mulai malam.

Meskipun kota ini termasuk kota yang sangat ramai dan jarang sepi, kejahatan tetap ada di mana-mana tanpa memandang waktu.

"pulang sendiri, bawa motor kan? belajar mandiri lah" Jasmine memutar bola matanya malas.

love me back, GamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang