CHAPTER 6: Chemistry

217 26 4
                                    

Menuju final boys planet nihh.. mari kita update
⭐️ jangan lupa vote

.
.
.

Sekitaran hari Sabtu sih, ceritanya Hana bilang oke ke si Leejeong buat jalan-jalan ketemuan. Sebenernya sih lebih ke mengikuti jadwal Leejeong, karena dia pas kosong hari Sabtu. Katanya ga ada event kalau siang dan emang gabut.

Cuma tetep aja, si talent picky ini suka memilih tempat yang cukup jauh dari rumahnya begitupula dengan Hana, ternyata alasannya juga biar impas sama-sama jauh. Maka beberapa client agak memberikan testi buruk sama dia, cenderung akhirnya memilih untuk video call. Karena Jeha selalu merahasiakan tempat ia tinggal.

Kemarin sempet nelpon dan bilang "Biar sama-sama tahu, jarak rumah masing-masing jauh, jadi sama-sama butuh effort." kata-kata si Leejeong yang masih Hana ingat saat telpon bareng.

Namanya Lee Jeonghyeon, yang biasa dipanggil Jeha. Entah nama asli, nama palsu, nama samaran pokoknya Jeha. Nama Jeonghyeon katanya terlalu panjang.

Jeha bukan tipe-tipe romantis, karena pas di chat minta ketemuan di tempat yang dekat rumahnya saja ia menolak, lalu dekat rumah Hana juga menolak. Ia juga menolak kejutan dll, bahkan Hana pengen ngedumel menyesal membayar Jeha sebagai talent yang ia bayar untuk mutualan + meet up. Hana sebenernya juga belum pernah ketemu si Jeha. Baru pertama kali sejak beberapa hari yang lalu chat sama Gyuvin sama Jeha juga. Kalau sama Jeha ga pernah video call juga.

Saat ini, Hana memasuki kafe yang dibilang Jeha buat ketemuan. Hana cuma pakai kaos hitam celana panjang aja, karena gatau mau dibawa kemana jadi jaga-jaga pakai celana panjang.

Ya kalian tahu, Jeha ini tipe-tipe on time, tepat di hadapan Hana ketemu seseorang yang Jeha. First impressionnya adalah dia ganteng, definisi ganteng no embel-embel imut, atau istilah lain. Barusan Hana pengen muji penampilan Jeha eh, dia malah ngomel. "Telat sepuluh menit darimana aja?" katanya sambil melihat jam tangannya, mana sok cool pula. Jeha saat ini pakai kaos putih , sama celana jeans. Sangat santai, kayak abang-abang jalan. Siapa sangka dia berondong tapi kurang ajar. Hana baru tahu kalau Jeha ini kelahiran 2002.

Jeha pun tertawa sekilas melihat muka terkejud Hana, "Maaf-maaf ga gitu ga gitu, duduk dong." katanya menyuruh Hana untuk duduk di hadapannya.
Berbeda dengan Gyuvin yang memanggilnya sebutan kak, kalau Jeha tipe-tipe gak mau embel-embel 'kak'. Katanya kayak diajak jalan tante-tante. Jeha orangnya agak-agak ga sopan tapi yaudahlah.

"Nama gue Jeha, atau Lee Jeonghyeon. Kerjaan mahasiswa, belom dapet kerja yang layak. Kerjaan sampingan sih gak ada, hobi balapan sama jalan-jalan. Pesan minuman aja dulu atau makan hehehe.." ucapnya santai. Dia kayak bocah baru pertama kali ngajak cewek nge-date, kagak ada manly-nya. Hana pun menurunkan ekspetasinya pada Jeha.

"Alamak, aku udah ngomong di chat. Bahkan ditelpon." ucap Hana ga terima masak perkenalan ulang.

Jeha cuma bilang kalau dia mau ngajak pergi, tapi sebelum pergi Hana diminta cerita alesan mesen talent dia. Kali aja ada butuh permintaan aneh, pikir Jeha saat itu. Jeha orangnya santai, cuma beberapa client bilang dia ga profesional. Karena dia terlihat santai.

.
.
.
.

"Jadi lo milih gue karena hal itu?" ucap Jeha sambil menegukkan minuman, lalu melahap roti. Jeha merespon dengan tatapan 'yaudah'. Tidak syok dan tidak begitu wow aja.

Jeha dari awal sudah tahu aja sih ceritanya, karena Gyuvin. Cuma mau nge-test aja sebenernya ceritanya itu serumit apa. Jeha menyimpulkan kalau Hana lagi diajak balikan sama si mantan, lalu mamanya merekomendasikan temannya punya anak untuk keluar kencan bareng. Hana katanya udah selesai kuliah cuma ga diceritain kuliah apa, tetapi intinya dia masih kondisi libur makanya dia mengajukan part time sana-sini. Sambil nunggu kebijakan kampus.

Perasaan Hana sama mantan katanya udah ga bisa ketolong, soalnya si mantan katanya sudah punya pacar pas masih sama Hana. Ya singkatnya adalah selingkuh, ribet sekali.

"Gue ga bisa bantu, kalau tiba-tiba jadi orang terdekat bahkan kekasih. Kalau kita ga ada chemistry.." katanya santai dan memang ada benernya. Kalau tiba-tiba pura-pura dan gak ada chemistry sama aja ketahuan. Mereka harusnya nyaman akan satu sama lain.

"Kita butuh chemistry?" tanya Hana sekejab, mengedipkan matanya bolak balik. Respon Hana hanya dianggap lelucon sama Jeha. Jeha cuma berharap Hana cepat tanggap dan menceritakan tentang dirinya, sebelum kalau berhadapan dengan orang tua Hana, ia sama sekali tidak tahu sama sekali tentang Hana.

"Tetep saja perlu chemistry walaupun sebenernya gak perlu. Itu hanya poin plus.." katanya lagi. Hana ya kayak nyimak.

"If you want built a chemistry with me , then you should know me first.." kata Jeha dengan tatapan khasnya.

.
.
.
.

Setelah beberapa saat Jeha dan Hana pergi ke suatu tempat. Bahkan ia pernah bilang kalau ia baru 2 kali ketemu client, maksudnya meet up.

"Jadi lo sebenernya bukan picky?" tanya Hana sambil berjalan di sebelahnya. Si Jeha cuma bilang kalau dia itu sibuk, karena kuliah medis dan kalau stress dia balapan sama kak Jianyu.

"Jianyu juga orangnya sama dia aktor dan model iklan, dikira picky padahal dia dulu kayak Jiwoong. Jiwoong itu aktor terkenal." ucapnya menjelaskan tentang temannya yang bernama Jianyu. Jianyu dekat dengan Jeha karena sama-sama suka balapan.

"Kalau lo sendiri?" tanya Jeha ke Hana.

"Gue kuliah terus cari kerja part time sambil nunggu kabar kampus." jawab Hana lagi.

"Maybe, kamu akan lebih nyambung kalau ngomong sama si ranking 1 atau ranking 2. Yang ranking satu itu Sung hanbin, dia multitalenta, bisa musik, bisa kerja, kayaknya seumuran sama lo." ucap Jeha, merasa mungkin Hana dan Hanbin memiliki kesamaan yaitu sama-sama ada jiwa fighter.

Jeha cerita kalau dia sebelumnya sempat diamukin client juga. Ya mau gimana, kaga dibriefing langsung sat set sat set, Jeha belom kenal clientnya malah disuruh jadi pasangan kondangan. Jeha kan gatau tentang si client itu. Well, itu sialnya Jeha.

"Well, lo suka jalan-jalan apa di rumah?" tanya Jeha.

"Di rumah.." jawab Hana enteng. Hari ini biasanya dia ga part time, cuma senin sampai Jumat.

"Mau netflix and chill di apartemenku?" tanya Jeha, yang sukses membuat Hana kayak orang speechless.

"Mau netflix and chill di apartemenku?" tanya Jeha, yang sukses membuat Hana kayak orang speechless

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Yakin cuma nonton aja?"

[NEXT?]
⭐️ jangan lupa vote biar cepet aku update thank you

Choose your fav | ft. Boys Planet Where stories live. Discover now