CHAPTER 15 : How it ends

104 19 6
                                    


⭐️ Jangan lupa vote dan komen
Happy 3K readers semoga tetap demen, tetap slay....

mari kita reveal mantannya Hana
.
.
.
.

"Sumpah bisa ga si gausah nge-call gue sehari aja.."

"Stop asking about that..."

"Aku sudah tidak mau berhubungan denganmu lagi..."

"Please jangan ganggu akuu..."

"Stop asking..."

.
.
.
.

Kejadian itu ternyata membuat Hana trauma, really trauma. Dia gamau mengkontak mantannya lagi. Karena ada beberapa hal yang ia gamau cerita ke teman terdekatnya seperti Yena. Hingga akhirnya, setelah itu Hana menjadi seorang jomblo. Sebenarnya apa yang terjadi?

Mimpi tadi adalah sebuah flashback, bener-bener Hana takut rasanya ketemu si mantan. Hana pun terbangun dengan nafas terpenggal-penggal. Ia benci situasi ini, dan bener-bener, ia tidak mau mengingatnya lagi. Sebenernya apa yang telah mereka lakukan?

Hana mengedarkan pandangannya, tak lama kemudian pintu terbuka, ada mama Hana yang menghampirinya.

"Anak mama udah bangun?" tanya mama Hana yang melihat anaknya sudah bangun dari tidurnya. Hana pun mendelik kaga percaya, mamanya datang. Ia mengucak matanya berulang kali. Kemarin-kemarin papanya dateng sekarang mamanya datang, ada acara apa ini, kaga dibriefing tau-tau nongol saja.Ia pun melihat sekeliling, dan emang di rumah. Semalam emang Hana tertidur di taxi, tetapi kenapa Jeha tidak membangunkannya ya?

"Mama pusing lihat kamarmu nak.. kenapa kertas semua dilempar sana sini..." ucap mama Hana lagi, mama cerita kalau dari awal mama sudah give up dengan kelakuan anak perempuannya ini. Walaupun sebenernya skripsi sudah selesai sejak lama, tetapi ya mager aja membersihkan semuanya sampai tuntas.

Hana biasa aja, skripsi penting tetapi ya mager kamarnya. Mama Hana melihat kamar Hana, dan memang pada saat membersihkan kemarin, mama Hana melihat Hana foto bareng sama anak cowok. Tepat berada di meja belajar Hana.

"Mama mau nanya sama adek boleh?" tanya mama Hana serius dengan anaknya, Hana sendiri cuma masih setengah sadar aja sih. Hana cuma jawab, "Ada apa ma?" karena emang Hana baru bangun dan mamanya berada di sebelahnya menyambut pagi harinya itu. Mama menarik nafas pelan, dan ingin menanyakan banyak hal pada puterinya itu.

"Jeha itu beneran siapanya kamu?" tanya mama Hana.

.
.
.
.

Cerita yang belum diceritakan Hana mengenai trauma yang dimiliki. Jujur, Hana pun teringat malam itu adalah malam pertama dan terakhir baginya bersama seorang laki-laki. Sosok yang sangat disayangi Hana, yang ceritanya mendapatkan beasiswa keluar negri.
"Emmph.."

"Hmmmph.." desahan itu keluar begitu saja, Hana pun mendorong laki-laki itu karena sudah bergerak terlalu jauh, menurut Hana itu jauh.

"Hanaa, aku kira responmu baik.." ucapnya sambil mencari kenapa Hana melepaskan ciumannya, karena tangan laki-laki itu sudah membuka kancing kemeja Hana. Menampakkan buah dada Hana yang menurut si laki-laki itu sangat cocok dengan Hana. Lalu meraba dan meramas area sensitif Hana, terutama dada. "Kenapa berhenti Na..?"

Walaupun sudah terlanjur melakukannya rasanya hal ini memang baru pertama kali.

Hana pun merasa itu tidak nyaman, tatapan Hana berubah dan perasaan mereka berubah, pandangan Hana serasa takut. Ia takut yang ada di depannya. Hana merasa apa yang mereka perbuat itu lebih dari pacaran. He really likes skinship tetapi Hana tidak, Hana selalu menolak, tetapi badannya tidak menolak. Hana pun mengancing baju miliknya yang sudah terbuka sedikit. Hana pun melipat kedua tangannya di depan dadanya.

Dia mungkin lebih ganteng dari Jeha, mungkin. Menurut Hana, bedanya dia sama Jeha itu dari segi pembawaan. Si mantan terlihat lebih pinter dan ternyata agak-agak banyak maunya cuma kalau Jeha lebih sederhana dan apa adanya, saat ini sih begitu.

"Hanaa, kukira kita saling memahami satu sama lain.." tambahnya lagi, ia akan menggengam erat tangan gadis itu. Menatap gadis itu dengan raut wajah memelas. Mulai memeluk Hana dan mengelus punggungnya. "Kenapa kamu ga percaya sama aku? Aku akan kembali.." tambahnya lagi, tangan laki-laki tersebut malah kearah lain. Tangannya malah mengambil remot ac dan menutup ac di ruangan tersebut. Hana masih menangis, karena ia akan kehilangan kekasihnya saat itu. Si mantan pun mengecup telinga Hana, sambil mengelus rambut Hana pelan.

Hana saat itu masih m nangis, tetapi pikiran Hana hanya bisa menyampaikan"Bisakah kita berhenti saja kalau gitu??" Hana pun kembali menatap kearahnya, Hana pun melihat kearah laki-laki itu. Lelaki itu memutuskan untuk berhenti untuk tidak melanjutkan kegiatan tersebut.

Lelaki itu menggeleng, "Sulit untuk meninggalkanmu, cuma aku tidak mau jauh dari kamu Na.." katanya sambil menghela nafas, Hana dan laki-laki itu menyenderkan punggungnya di tempat tidur. Mendengarnya memang rumit, cuma Hana gamau.  Hana rasanya ingin berhenti, cuma dia juga masih sayang sama si kekasih ini.

Hana sudah sering mendapatkan rumor kalau si kekasih juga selingkuh. Entah itu benar atau tidak, karena apa yang dijelaskan Yena dulu, kalau si kekasih pernah jalan sama seseorang gitu cewek. Bahkan sampai pegangan tangan, bahkan nempel.

"Kamu percaya sama aku kan Na?" tanyanya kepada Hana sambil mencium kening Hana dengan lembut. Hana masih bimbang saat itu, ingin saja pergi. Cuma gatau ini dibawa kemana, "Let's sleep first, jangan nangis, aku akan kembali.." ajaknya untuk tidur, dan membawa gadis itu kedekapannya. Ia pun menutup Hana dengan selimut, tangannya masih menghapus air mata gadis itu juga.

Awalnya Hana percaya dengan omongannya, tetapi sejak saat ia diketahui memiliki pacar lagi di luar negri, rasanya Hana sudah tidak pernah percaya dengan yang namanya Jongseong. Walaupun sebenarnya pada saat ia kembali, Hana masih saja dihubungi olehnya.

.
.
.
.
"Jadi Jeha itu temen deket kamu dek?" tanya mama Hana lagi. Pikiran Hana pun kembali kearah mama. Hana tersenyum ketika mama menanyakan Jeha. "Emangnya mana udah ketemu Jeha?" tanya Hana.

Ternyata mama Hana cuma merespon, "Mama sebenernya kurang suka sama stylenya Jeha, walaupun sopan ya sopan. Tetapi mukanya mirip teman mantanmu nak, mama takut kamu trauma sama si mantan kamu. Mama pengen kamu kenalan sama temen mama punya anak. Mungkin lebih baik, tetapi terserah sama adek.." tambah mama lagi. Mama selalu menyinggung Jongseong terus. Hana udah memblokir Jongseong, tetapi kan mama Hana cuma kenal Jongseong kalau cowok yang resmi dikenalin dan dibawa ke rumah.

Mendengar semua hal itu, Hana cuma bisa bilang, berarti mama ga setuju kalau Hana dekat sama Jeha. Walaupun sebenernya Jeha itu sama seperti Hana yaitu sama-sama kuliah medis.



.
.
.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

jadi sebenernya ada apa?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


jadi sebenernya ada apa?

Choose your fav | ft. Boys Planet Where stories live. Discover now