16

791 123 11
                                    

Takemichi mendengar semua itu, hanya bisa tertawa. Dia tidak memarahi Reiji, rupanya hati sudah mati. Lakukan apapun yang kau mau, mata biru yang sama seolah mengatakan semua itu.

17 tahun, sudah selama ini. Dia terlalu tua untuk ini, lelah di rasa. Male Omega bukan remaja tanggung seperti dulu. Takemichi menikmati hidupnya sekarang, tapi kebenciannya tersalurkan kepada putranya. Male-omega lain melakukan hal serupa.

Setidaknya Chifuyu masih peduli, jika ada satu rahasia yang mereka jaga ketat adalah takut kehilangan. Selain Inupi yang melahirkan dengan selamat, Chifuyu juga melahirkan anak kembar dan yang terkecil terlahir untuk meninggal. Ia takut kehilangan Ren apapun yang terjadi.

Yang lain terlalu sayang.

Tapi Takemichi berbeda, dia hampir membenci Reiji untuk alasan yang sama betapa dia membenci penyumbang sperma yang membuahinya. Beberapa kali Reiji di titipkan kepada Chifuyu karena kehadirannya yang sama, dulu. Dulu benar, setelah Reiji mampu memanggilnya dan mata biru yang sama dia miliki. Takemichi menangis meminta maaf karena telah mengacuhkannya.

Dia menangis begitu keras dan Male-omega percaya, Reiji memiliki ingatan sempurna tentang itu semua dan dia berakhir membenci Ayahnya lebih dari apapun.

Jika satu-satunya kematian yang mereka perlukan, Takemichi berharap itu bukan putranya. Dia tidak mengenal Mikey sebaik mengenal putranya yang dia asuh dan mulai ia sayangi hingga sekarang.

Bukan Reiji, tapi Mikey lah orangnya.

"Bukan kau juga Nana, sayang." Hakkai mengangguk pelan, lebih sensitif dari seharusnya karena dia satu-satunya yang melahirkan seorang putri terlebih Nana di sajikan sebagai Omega. Jika mereka hidup hingga tiga tahun ke depan, mereka akan menyiapkan sebuah pesta pernikahan untuk putra Chifuyu dan Nana.

Biarkan mereka menua dan melihat mereka tumbuh dewasa. Tetapi mereka tidak bisa melawati kematian yang berputar-putar di sekitar, Takemichi sendiri akan berjuang bersama putranya. Jika Reiji mati, dia akan menyusul tak lama kemudian.

Alam memang sedang tidak baik-baik saja, di tempat yang telah di sebutkan terdapat korosi dan huru hara tentang kekurangan pangan terdengar menakutkan. Alpha, pemangsa akan mencari sumber daya alam lainnya dengan mencaplok wilayah lain. Mereka bersifat seperti itu, satu-satunya wilayah yang cocok untuk di jadikan target paling awal adalah daerah pantai mereka. Selebihnya ada tiga ratus mil dari tempat mereka, begitu selanjutnya.

Sepertinya dalam waktu dekat, Ryusei memantau keadaan dan pulang lebih cepat dalam semalam lalu mengatakan hal yang sebenarnya. Kawanan Mikey memang sedang bersiap-siap, ada lebih banyak Alpha meskipun mereka kehilangan separuh untuk tinggal disana termasuk Wakasa yang hanya duduk di singgasananya menggantikan Shinichiro. Tapi putranya tidak, dia mengikuti Ayahnya dan Paman lainnya untuk pergi berburu.

Dan saudaranya disini akan saling bertarung. Darah ke darah, mereka menolak berdamai. Reiji pemimpin mereka dan Takemichi serta lainnya dipastikan ikut serta.

"Aku akan ikut!" Keputusan final Nana pada akhirnya setelah perdebatan yang alot.

"Dia berhak untuk pergi atau tinggal," Putra Kisaki bersuara, Ahli strategi Kisaki Yuuya. Alpha tertinggi di kelompok Reiji, sama seperti putra Takemichi. Dia tidak mirip sama putra lainnya, Yuuya tidak mirip dengan Kisaki kecuali warna matanya.

Ya, bicara tentang Gen Alpha sialan.

Nana mengangguk setuju. "Biarkan aku bertarung bersama kalian!" Mohonnya tegas, dia menolak untuk pergi dan bersembunyi seperti Omega dan Beta tua di kelompok. Omega muda ini dengan berani mengantarkan nyawanya untuk di bunuh, terlebih musuh itu Ayahnya sendiri.

RUN IN THE DARK [TOKYO REVENGERS - COUPLE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang