17

1.3K 138 22
                                    

Takuya bangun untuk tampak seperti hari biasanya, dia akan pergi ke pantai untuk mencari ikan lalu pulang untuk memasak, berulang-ulang seperti itu. Malam harinya dia akan melihat salah satu dari putra kembar Inupi datang menjemput Tatsuya, kadang putra Takemichi ataupun teman lainnya. Mereka akan berurutan dari satu Minggu ke minggu lainnya. Tapi kali ini dia menemukan mereka bersiap-siap dengan senjata tajam di tangan serta ketegangan yang beraroma busuk.

Takuya ketakutan, melepaskan Tatsuya tanpa tangisan adalah hal yang meremehkan. Sebagian dari dirinya tidak menginginkan hal itu, terlebih jika berakhir dengan kematian. Lawan mereka adalah Alpha veteran, predator alami yang memang telah berlatih bukan separuh dari anak-anak yang baru saja beranjak dewasa diasuh oleh Ibu Omega mereka tanpa pelatihan. Meskipun semuanya terlihat dapat di andalkan, Tatsuya masih dibawah mereka.

Lagipula yang Tatsuya lawan adalah Ayah biologisnya sendiri. Berdiri dibelakang Alpha pemimpin, surai yang mencolok serta tatapan itu. Ia perlu memutar tubuhnya dan muntah kebelakang dengan Takemichi menggosok lembut bahu.

Takuya tidak kuat.

Tidak, dia bukan Takemichi yang bisa memasang wajah acuh tak acuh itu. Dia bukan pula Inupi yang terlihat tak tersentuh ataupun Kisaki yang sangat marah.

Tatsuya sama dengan Chifuyu dan Hakkai. Meleleh air mata mereka.

Ketika pembicaraan sia-sia itu datang dari pihak Alpha lain yang ingin mengambil wilayah. Suara protes Tatsuya ada diantara suara beta dan Alpha muda lain di sekitar semakin membuat Takuya pucat pasi.

"Aku tidak bisa, Takemichi." Dia menangis pilu, mencengkram bahu sahabatnya dengan kuat.

"Itu terserah mereka, Takuya. Mereka yang memutuskan."

Tangis Takuya semakin menjadi.

Dia diam-diam tahu bahwa bahu dan jemari Takemichi gemetar serta dingin. Hidup tak mudah bagi kita para Omega, kegelapan akan selalu mengintai dan hidup mereka seperti waktu pinjaman. Selalu seperti itu, Omega tanpa Alpha akan diintimidasi, dikucilkan, tak jarang kasus pemerkosaan, dijual belikan atau hal-hal hina lainnya. Sama halnya Omega yang telah di klaim namun tak di akui.

Mereka tahu hal ini.

Putra dan putri mereka buktinya.

Semua anak-anak telah menjadi dewasa.

Hidup dalam tanya siapa Ayah mereka lainnya, dengan semua itu. Mereka benar-benar saling peduli dan berakhir tahu bahwa mereka tidak diinginkan. Reiji contohnya, Takemichi hampir membencinya karena mereka mirip.

Bagaimana tidak?

Dua Alpha yang sama saling berhadapan. Yang membedakan adalah warna netra keduanya.

Jika kain yang melilit di wajah terbuka, apa yang akan Sano Manjirou katakan? Apakah dia akan terkejut? Panik? Marah? atau tidak merasakan apa-apa.

"Menyerah saja nak, kalian masih bisa menempati tempat ini tapi kami yang mengaturnya. Jadi tidak ada kematian yang sia-sia." Suara Mitsuya sehalus biasanya melontarkan diplomasi agar keduanya sama-sama untung meskipun hanya akan menjadi Mikey yang memiliki itu semua, Mitsuya surai lavender-nya lebih pendek dari sebelumnya dan perawakannya lebih matang. Alpha tampak sehat— tampilan terhenyak para Shiba semakin melunturkan semangat Omega lain.

"Aku tidak terima," Pekik Nana hilang kesabaran, air mata berkaca-kaca. Saat moncong tombak dia acungkan dan tubuhnya dengan gegabah berlari ke depan, Ren bergerak secepat mungkin menangkapnya. "Nana!" Membuat mereka berguling dan terengah-engah dalam pergulatan itu. Putra matsuno berada di atas melihat kesedihannya dan ikut menangis, ia menggeleng pelan ketika melihat veil yang menutupi wajah ayu Nana terbuka, hingga tetesan air mata itu mengalir ke pipi Nana dan Omega muda tertegun lantas mengigit bibirnya dalam tangisan pendek.

"Kenapa?" Ia terisak.

Ren menggeleng lagi.

Mereka kemudian berdiri oleh Paman Chifuyu yang datang ke arah mereka. Merapikan veil yang jatuh dari wajah Nana tetapi membiarkan wajah putranya terbuka.

Menghadapi masa lalu yang kelam dan gelap berbentuk Ayah Alphanya.

"Kalian tidak bisa menghindari takdir ini, jika bukan kami yang mati. Ini akan menjadi kalian, kematian tak jauh dari kita semua."

Dia berjalan dari kerumunan perlahan-lahan ke depan dan berdiri di samping Reiji seperti Ayah biologisnya yang berdiri di samping Pemimpin Alpha.

Jika mereka terlihat terkejut.

Penghuni tempat sebenarnya tidak menghakimi.

Mereka terikat darah.

Reiji mengangguk, tampak tidak terganggu oleh apapun.

Mereka akan mati hari ini.
























—tbc
22.April.2023

RUN IN THE DARK [TOKYO REVENGERS - COUPLE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang