❍ 𝟬𝟭𝟭𝟱

932 132 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen jika berkenan
Typo? Tandai dan beritahu^^

🖇·˚ ༘ ┊͙ℋ𝒶𝓁𝓅𝓎 ℛℯ𝒶𝒹𝒾𝓃ℊ ˊˎ

Mungkin menjadi siswi yang tidak terkenal namun berprestasi itu sulit. Dan ini terjadi pada sang tokoh utama yang tak lain adalah seorang (Name).

Gadis cantik, pintar, dan baik hati. Sosoknya selalu diidam-idamkan oleh banyak kaum Adam. Selain karena parasnya, ia juga memiliki prestasi yang menyaingi seorang tuan muda Mikage. Yang kini posisinya berada satu langkah di bawahnya.

Gadis itu duduk di perpustakaan. Dengan buku-buku yang ia baca di dalam sana. Sekedar menghilangkannya penat usai berbaur dengan dunia penuh manusia.

"Huftt...." Ia menghela nafasnya kasar. Tubuhnya terasa lelah setelah seharian penuh di serang oleh banyak sekali pelajaran.

Tubuhnya kemudian mulai ia gerakkan untuk merenggangkan otot-ototnya yang terasa tegang.

"(Name)?" Suara lembut itu menyapanya. Membuatnya menoleh dan menatap siapa yang datang. Tahu siapa yang datang, ia langsung berdiri dan membungkuk untuk memberikan salam.

"Ah, selamat siang, sensei," ucapnya dengan lembut.

Perempuan paruh baya itu tersenyum melihatnya. Tangannya lalu terangkat untuk menepuk pundak gadis itu lembut.

"Selamat siang juga. Bagaimana hari mu?" Tangan lembutnya mengangkat kedua bahu anak didiknya. Saat atas tubuhnya kembali naik, dapat ia lihat senyum lembut terpatri di bibirnya.

"Ah seperti biasanya. Orang-orang di sekolah ini melelahkan sensei," jawabnya dengan ramah.

Sang sensei, yakni Anri, terkekeh pelan. Ia mengerti dengan istilah anak zaman sekarang. Yakni Introvert. Selalu anti dengan orang-orang dan pasti selalu ingin menyendiri.

"Ara, energi mu seperti terkuras ya ketika berada di kerumunan para siswa," ujarnya sembari membuka beberapa buku yang di bawa olehnya dari ruang guru.

Sang empu menghela nafas berat. "Benar sekali sensei. Rasanya, energi ku, seperti terbagi-bagi kepada semua orang," jelasnya sembari memperagakan gerakan lelah.

Anri tertawa pelan melihat gerakan anak didiknya yang menirukan gaya lelah. Dimana kepalanya tersimpan di meja dengan tangannya yang tersimpan dimana saja.

"Oh iya. Sensei dengar, (Name)-chan sedang menjadi primadona sekolah ya?" Topik dengan sengaja olehnya di ganti agar tak menyebabkan terjadinya suasana canggung.

Dan pas sekali topik tersebut sedang panas-panasnya di sekolah itu. Apalagi kalau bukan (Name) yang akhir-akhir ini selalu mendapatkan banyak surat bahkan makanan ataupun barang dari orang tak di kenal.

Kebanyakan isi surat tersebut adalah ajakan untuk menjalin hubungan asmara. (Name) yang bodo amat dengan cinta tak peduli mau dari siapa surat itu berasal dan dengan enteng ia akan membuangnya.

"Hmm~" gadis itu mengangkat kepalanya dan menangkupnya menggunakan kedua telapak tangannya. "Itu sangat memuakkan bagi ku sensei. Mereka dengan seenak jidat mengajakku kencan bahkan mengajakku untuk menikah."

𝐌𝐲𝐬𝐭𝐞𝐫𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥 : 𝐌. 𝐑𝐞𝐨Where stories live. Discover now