15 • Putus?

783 84 8
                                    

"Ngapain lo nanya gituan sih." Mingyu menatap sinis Lisa yang baru saja bertanya mengenai minuman yang Jeonghan belikan padanya.

"Ya gue penasaran aja, soalnya gue liat Okta ngasih minuman ke lo." ucap Lisa berbohong. Keduanya berada di kantin sekarang.

Mingyu menghela napasnya. "Waktu itu gue lupa buat beli minum, terus gue tahu si Okta mau ke kantin jadi gue nitip." jawab Mingyu.

"Beneran?" tanya Lisa dengan nada menginterogasi.

"Iya." kesal Mingyu.

"Okay deh." Lisa sudah menemukan jawabannya, ia akan memberitahu Wonwoo bahwa itu hanya salah paham. "Terus.. ada orang yang ngungkapin perasaannya ke lo nggak Al?"

"Siapa?" Mingyu menoleh, menatap Lisa dengan bingung.

"Ya makanya gue nanya ke lo. Gue nggak tahu lah."

"Nggak ada. Emang kenapa sih lo nanya gituan ke gue?" Mingyu menggelengkan kepalanya karena terheran dengan sikap Lisa.

Lisa menggeleng. "Penasaran aja. Karena gue sebagai penggemar nomor satu hubungan lo sama Arka, gue harus tahu dong update-annya hubungan kalian berdua."

"Itu privasi bege." kesal Mingyu.

"Nggak buat gue." Lisa bangkit dari duduknya, ia lalu menepuk pundak Mingyu dan berjalan meninggalkan Mingyu yang masih sibuk menikmati mie ayamnya. Pemuda tan itu sendirian di kantin, ia lapar dan di jam pelajaran ini, malah pergi dari kelasnya untuk makan.

Mie ayam di mangkok itu telah dihabiskan oleh Mingyu, ia meminum es teh yang berada di sampingnya. Tatapannya lurus ke depan dan melihat Junhui yang sedang memasuki area kantin. Keduanya bertemu tatap dan Junhui malah menghampirinya.

Pemuda itu mendudukkan diri di seberang Mingyu. "Lo mau gue kasih surat pelanggaran lagi?" tanyanya pada Mingyu yang hanya terdiam dan menikmati es teh manisnya. "Udah berapa kali gue bilang jangan keluar pas lagi jam pelajaran, apalagi enak-enakan makan." lanjutnya.

"Terus ngapain lo di sini?" Mingyu memang sudah menghilangkan respectnya kepada Junhui sejak Junhui terang-terangan mendekati Wonwoo, dulu. "Lo juga sama aja kan kak? Mau beli makan."

"Gue ke sini buat ngecek, ternyata emang ada yang lagi makan." Junhui memutar bola matanya dengan malas.

Mingyu mendengus kesal. "Toh juga gue dah selesai." Mingyu bangkit dari duduknya. "Udahlah, gue--"

"Bentar.." Junhui membuat Mingyu menghentikan pergerakannya. "Sebentar lagi kan ada pemilihan ketua OSIS, gue minta buat lo jangan gangguin Arka." ucap Junhui.

Dahi Mingyu mengernyit, ia menatap Junhui dengan bingung. "Ganggu gimana? Gue kan pacarnya, lo baru sadar apa gimana sih kak?" Mingyu menatap sinis Junhui.

Junhui bangkit dari duduknya, ia menatap lekat Mingyu dengan kedua tangannya yang sedikit menggebrak meja kantin tersebut. "Gue cuma nggak mau Arka ke ganggu. Biarin dia fokus sama apa yang diharepin."

"Bangsat! Emang lo siapa bisa ngatur-ngatur gue huh? Mau gue ganggu Arka atau enggak, itu urusan gue sama Arka. Arka itu pacar gue!" seru Mingyu dan ia berjalan pergi meninggalkan Junhui yang belum sempat membalas perkataannya.

Junhui menghela napasnya kesal, ia menatap kepergian Mingyu dengan raut amarah. Benar-benar kesal terhadap Mingyu. Padahal ia sudah mencoba membuat Wonwoo begitu sibuk agar Wonwoo dan Mingyu saling menjauh, tapi tetap saja sepertinya rencananya tidak berhasil.

💧💫💧

"Al, lo dari tadi kenapa sih cemberut gitu terus?" tanya Wonwoo dengan wajah yang juga murung, ia tidak tahu apa yang terjadi pada Mingyu karena sejak siang tadi, kekasihnya itu terus menunjukkan wajah murungnya. Keduanya sekarang berada di rumah Mingyu, tepatnya di kamar Mingyu.

Kama KarsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang