9 - I Hate Monday

133 21 0
                                    

BYEFRIEND BY HAZNA NUR AZIZAH

Instagram : @hsnrzz_ & @hf.creations

****

I hate Monday

Because ...

Hari Minggu berakhir terlalu cepat. Senin datang terlalu bersemangat. Yona masih terpekur di atas ranjang yang sudah berkeriut karena kayu yang termakan usia, padahal matahari sudah mengintip dari celah tirai yang menutupi jendela. Yona enggan beranjak dari kasurnya karena alasan yang begitu banyak, alasan yang paling kuat adalah karena ini hari Senin.

Pertama, Yona benci Senin karena ada pelajaran Matematika. Kedua, Yona benci Senin karena rotasi tempat duduk yang menjadi tradisi di kelasnya, padahal Yona sudah nyaman duduk di bangku nomor dua dari belakang, tepat di sebelah dinding yang enak untuk bersandar. Ketiga, Yona benci Senin karena harus berangkat lebih pagi untuk alasan keempatnya membenci hari Senin, upacara. Sebenarnya Yona tidak membenci kegiatan upacara, malah senang bisa berlama-lama di luar kelas. Namun, Senin ini berbeda. Alasan Yona membenci hari Senin selanjutnya adalah karena ... KENAPA HARUS GUE YANG JADI PEMIMPIN UPACARA???

Menjadi petugas upacara bukan hal yang asing lagi bagi pengurus OSIS Akasia, apalagi upacara di SMA Akasia hampir dilaksanakan setiap Senin dan setiap peringatan hari besar nasional jika tidak ada kendala seperti hujan dan badai. Harusnya Yona tidak ada masalah ketika ditunjuk menjadi petugas upacara. Sayangnya, untuk posisi pemimpin upacara, Yona sedikit keberatan. Zona amannya adalah menjadi ajudan pembina upacara atau masuk barisan paduan suara. Suara Yona terlalu cempreng untuk menyiapkan barisan dan akan melengking aneh jika dipaksakan.

"Bangun, bangun, bangun, bangun, ayo bangun, bangun ayo bangun." Seperti abang tukang bakso pada animasi Adit dan Sopo Jarwo yang membangunkan Bang Ringgo, Bapak menabuh mangkuk dengan sendok sebagai pengiring lagu bangun tidur yang ia nyanyikan.

Yona yang sebenarnya sudah terbangun, menggeliat malas. Matanya yang berbelek mengerjap. "Yona sudah bangun, Pak, cuma malas mandi. Hari ini jalan-jalan, yuk, ke pantai atau ke gunung. Biar Yona ada alasan untuk bolos sekolah." Kepada bapaknya, Yona bergelayut manja. "Ya, Pak?"

"Ngada-ada kamu!"

Satu lemparan bantal mendarat di wajah Yona. Gadis itu pun pasrah ketika diseret keluar kamar untuk siap-siap berangkat ke sekolah.

I hate Monday, air pun terasa lebih dingin dari biasanya. Menyebalkan!

^^^

Upacara bendera dilkasanakan di halaman tengah SMA Akasia yang biasa digunakan untuk berolahraga. Siswa dan siswi berbaris terpisah menghadap timur dan selatan, sedangkan para guru berbaris di selasar kelas, belakang podium-enak tidak kepanasan.

Yona meneguk ludahnya susah payah. Tangannya yang mengepal di sisi tubuh sudah basah. Bagaimana jika Yona membuat kesalahan? Bukan hanya malu, Yona juga harus menanggung omelan Sagara yang pedasnya melebihi cabai jalapeno.

Tenang, Yona. Lo pasti bisa! Ini hukuman buat lo yang isengin Sagara sampai pincang.

Pengatur upacara memasuki lapangan upacara. Sekarang, tiba saatnya upacara dimulai.

"Siap ... grak."

Upacara berjalan tanpa kendala pada lima belas menit pertama. Ketegangan Yona mulai berkurang karena suaranya tidak secempreng yang ia kira. Meski masih jauh dari kata bulat, setidaknya tidak ada yang tertawa setelah mendengar suaranya.

Akan tetapi, ketenangan Yona tidak bertahan lama. Karena tak lama kemudian, Pak Yuno-guru BP, menyeret murid-murid yang beratribut tidak lengkap untuk dibariskan di depan. Yona mungkin akan bersikap biasa saja jika ia tidak melihat Leon ada di antara murid-murid yang melakukan pelanggaran itu.

BYEFRIENDWhere stories live. Discover now