36 - Kabar Buruk Yang Tertunda

90 17 2
                                    

BYEFRIEND BY HAZNA NUR AZIZAH

Instagram : @hsnrzz_ & @hf.creations

****

Gue:

Kenapa, Gar? Kenapa?

Untuk merayakan keberhasilan bazar sekaligus refreshing dari padatnya tugas-tugas, atas usul Yona, seluruh anggota OSIS Akasia yang jumlahnya tidak lebih dari lima puluh akan berwisata ke pantai.

Pukul tujuh pagi, rumah Keiko sudah dipadati anak-anak OSIS Akasia. Tiga Elf terparkir rapi di halaman rumah orang tua Keiko yang tak lain adalah pemilik Elf-elf itu. Keiko sendiri berdiri di depan mobil pribadi keluarganya, sedang berunding bersama empat sopir yang bertugas mengantar teman-temannya dengan selamat sampai tujuan.

"Lewat rute itu nggak terlalu jauh, Pak?"

Suara Keiko terdengar ketika Yona turun dari boncengan Lukas. Bangun kesiangan adalah alasannya datang terlambat. Cengiran lebar terbit ketika Yona menghambur ke arah teman-temannya. Cewek itu memisahkan diri dari Lukas yang juga langsung bergabung bersama cowok-cowok lainnya.

"Kenapa telat, Yon? Kemarin aja semangat banget," tanya Ratih, sebelah tangannya mengalung di bahu Yona.

Masih dengan cengiran yang tak kunjung surut, Yona menjawabnya dengan kata, "biasa" yang diucapkan sambil tertawa.

"Bangun siang gue, packing sampai pagi soalnya."

"Emang sorenya lo ngapain aja?"

"Biasa ...."

Jawaban Yona membuat Ratih berdecak sebal, begitu juga dengan Luna dan Ayumi yang juga bergabung.

"Biasa lo tuh, yang kayak apa, Yon? Kita mana tau."

Yona yang saat ini mengenakan kaus polos berlapis kemeja kebesaran mengaduh saat Ratih menarik telinganya. "Sakit ihhhh! Biasanya gue itu gangguin Kalingga sama jaga toko. Puas lo pada!" Cewek itu bersungut-sungut sembari mengusap telinganya yang memerah.

"Kalingga adik lo, Kak? Cakep, nggak?" Tau-tau Luna menyambar. Kacamata yang bertengger di hidungnya bergerak-gerak ketika matanya berkedip-kedip seperti orang kelilipan.

"Adik gue udah punya gebetan. Dia nggak suka sama yang lebih tua."

"Yaaaahhh ...." Bukan cuma Luna, Ayumi pun ikut mendesah kecewa.

"Kenapa jadi bahas adiknya Yona, sih?" Ratih yang nggak suka sama berondong jelas murka. "Masih mending ngomongin abang-abang sopir yang ganteng itu."

Semua pasang mata mengikuti arah telunjuk Ratih yang menunjuk salah satu sopir berusia muda yang penampilannya kece abis.

"Mata lo tajam ya, Kak, kalau soal cogan?" cemooh Ayumi.

"Boleh juga. Nomornya kosong delapan berapa?"

Di saat Ratih, Luna, dan Ayumi heboh membicarakan sopir tampan itu, mata Yona justru terfokus pada sosok jangkung yang berada di sebelah kanan mobil. Memakai kaus polos yang dibalut kemeja, nyaris serupa dengan apa yang Yona kenakan.

Degup jantung Yona berubah kencang saat si jangkung itu sadar sedang diperhatikan. Senyum canggung terulas, baik di bibir Yona maupun Sagara.

^^^

Pengurus Harian alias PH OSIS Akasia menempati mobil yang sama, yakni mobil keluarga yang dikemudikan oleh sopir pribadi Keiko. Kursi sebelah sopir diduduki sang pemilik mobil. Dua di belakangnya ditempati Ratih dan Yona. Di belakangnya lagi ada Ayumi dan Luna. Sisanya Sagara, Lukas, dan Rendy yang tidak terima harus duduk di belakang cewek-cewek rempong yang tak berhenti menggosip.

BYEFRIENDWhere stories live. Discover now