31 - Garis Terdepan

109 17 2
                                    

BYEFRIEND BY HAZNA NUR AZIZAH

Instagram : @hsnrzz_ & @hf.creations

****

Bila kau butuh telinga tuk mendengar

Bahu tuk bersandar raga tuk berlindung

Pasti kau temukanku di garis terdepan

Bertepuk dengan sebelah tangan

Garis Terdepan-Fiersa Besari

"Gini aja, deh. Lo lupain aja opsi pertama saran Bu Wita, dan jalankan misi untuk opsi yang kedua."

Yona menengadahkan kepalanya menatap langit-langit kamar. Kalimat Lukas yang dikatakan saat berada di pondok tadi berputar-putar seperti gasing. Itu anak maunya apa, sih? Menyuruh Yona untuk tidak merisaukan status jomlonya, tetapi menyarankan Yona untuk cepat-cepat jadian dengan Sagara. Padahal belum tentu Yona menyukai Sagara. Iya, kan?

Iya. Seharusnya iya. Yona tidak mungkin menyukai Sagara lebih dari seorang teman. Atau lebih tepatnya, tidak boleh.

"Ya, nggak boleh. Gue nggak boleh suka sama Sagara. Dia, kan, cuma teman plus rekan satu organisasi. Sama kayak Lukas, Rendy, Keiko, dan yang lain." Yona meyakinkan hatinya yang mulai kebat-kebit sejak Lukas mengutarakan ide konyolnya.

"Iya, sih, belakangan gue memang dekat dengan Sagara karena sebuah ketidaksengajaan, tapi bukan berarti dekat yang PDKT gitu, lho ...."

Yona hanya berempati pada hidup Sagara yang tidak semenyenangkan kehidupan remaja seusianya. Bayangkan saja, Yona umur enam belas tahun masih memikirkan berapa uang saku yang akan diberikan ibunya di hari esok, sedangkan Sagara di umur yang sama sudah berpikir untuk membahagiakan orang-orang di sekitarnya. Yona jadi merasa malu mengingat dirinya yang masih begitu sering menyusahkan orang tua dan saudara-saudaranya, tanpa pernah memikirkan balas budi.

Hufffttt ... napas berat terembus. Sejurus kemudian, Yona memutuskan untuk bangkit dari kursi. Sebelah tangannya yang terkepal diangkat tinggi-tinggi. "Mari perbaiki diri!" ucapnya menggebu.

Urusan cinta bukan hal yang harus dipusingkan saat ini. Nanti juga kalau jodoh datang sendiri.

Yona bergegas membongkar tas kuningnya untuk mengeluarkan tugas-tugas sekolah dan pekerjaan OSIS. Cewek itu bertekad akan memperbaiki diri dan inilah titik awalnya.

Sebelum menyelesaikan tugas-tugasnya, Yona menulis sebuah kalimat di atas kertas berukuran 40×30cm dengan tinta biru menyala.

NGGAK PERLU JADI POWER RANGERS KALAU MAU BERUBAH, CUKUP JADI DIRI LO YANG LEBIH UPGRADE AJA!

Begitu bunyi tulisan yang Yona pajang di dinding kamarnya.

^^^

Sagara duduk di bawah pohon manga, mengamati Syahnaz yang duduk anteng di atas ayunan berbahan dasar besi, tak jauh dari tempatnya meneduh. Hari sudah beranjak sore, tapi Syahnaz belum mau beranjak dari tempat itu.

Hari ini mereka mengunjungi taman di dekat taman kanak-kanak yang ada di kompleks mereka. Sengaja ingin mengenang masa kecil. Dulu, bersama Salma, Syahnaz dan Sagara rutin mengunjungi taman itu. Salma duduk di ayunan tempat sekarang Syahnaz duduk. Sedangkan Syahnaz dan Sagara bermain perosotan.

Meski saat itu Sagara dan Syahnaz sudah memasuki usia Sekolah Dasar, bagi mereka bermain di taman bersama Salma adalah hal yang membahagiakan. Buktinya sampai sekarang mereka masih sering mengenang.

Mengenang senyum Salma yang dibekukan oleh kamera. Mengenang kebersamaan mereka yang tak lekang dimakan usia. Mengenang ... apa saja yang seharusnya dikenang.

BYEFRIENDWhere stories live. Discover now