ERASE ; pondphuwin

1. Perwira Siswa

Istirahat pertama ini harusnya semua anggota perwira siswa (PERSIS) berkumpul di ruangan yang digadang jadi markas mereka. Dalam gedung jurusan teknik elektro kelas 12.

Tapi anak PERSIS yang katanya 50% nya anak teknik elektro malah pada izin. Sok sibuk si tai! Padahal ujian udah selesai.

"Alaiwa?! Ini mulu yang Dateng, takut apa ya? dahal ga tiap ketemu gw nagih kas." Itu Satang nimbrung, dia sendiri baru dateng sekarang. Setelah 20 menit.

Winny setengah tidur ikut menimpal. "Najis! Pantesan si Phuwin stres mulu kalo ditagih rekap keuangan gak sesuai target! Lu kerjanya ga efektif' laki bukan sih?"

"Biji Lu semua! Diem!"

Phuwin tersenyum karena Chimon membantu meredam situasi.

Sebagai komandan angkatannya, ia sebenarnya sudah muak. Setiap ketemu ingin teriak Pelerr, tapi harus profesional.
"Ok makasih Chim." Ucapnya lalu menghela nafas panjang.
"Ga capek capek saya lihat keadaan PERSIS angkatan kita ini, gak kompak. Kumpul sekarang cuma 12 orang, kas bolong, ruangan bau, yakin gak ada yang suka kencing disini?"

"Ga inget si gua."
Ujar Neo lalu dipelototi satu ruangan, ia cuma ketawa bodoh.

"Neo ANJINGG LU YA BANGSAT SRLAMA INI! PESINGG!"
Jimmy mulai merasa valid atas omongan orang kalo mereka gak cocok temenan, kejorokan Neo makin melayang bebas dipikirannya yang dokter banget itu.

"Udah udah ges. Lu juga Phu, ngomongnya apa anjir kayak gitu!? Lanjut cepet."

"Huhh"
"Jadi kan, kita udah senior nih. Otomatis alumni amanah ke kita untuk mulai pengawasan selama libur panjang. Terutama anak teknik listrik tuh!"
"Selama libur kita bakal tetep siaga kalau ada yang berulah, jangan sampe nama sekolah ke seret. Paham?"

"Mau bikin plan gak? Gua denger Pond deket sama anak-anak listrik. Kali aja dia bisa jadi koentji!" Neo.

Smirk on someone in the room, and its Phuwin. Ngeremehin emang. "Gak usah ngandelin orang yang kumpul rutin dalem setahun hadirnya aja cuma lima kali."

"Yowes, terserah bapak komandan krubbbbbb berewerewerereeereewessere"

"Uss ussss diem."
Jimmy menyentil telinga temannya itu, tubuhnya nyaman berselonjor.

Keparat kalau khun Phuwin marah, dih lagian selama sekolah disini dan satu jurusan, Jimmy yang membantu Phuwin dalam mapel kejuruan.

Sok mamenn kalo mau ngamuk nilai mu menjadi taruhan.

"Intinya semua kalo saya panggil, nama, atau satu kata aja di grup, kalian semua harus siap."

Semua mengangguk setuju. Sebenarnya ini adalah tugas berat, ditambah libur panjang ini harusnya mereka punya hak seperti siswa-siswi lain, yaitu pulang kampung. Tapi dimana ada hak, pasti ada kewajiban. Sekali masuk PERSIS, hidup lo bakal dipenuhi pekerjaan menjaga Martabat Sekolah.

...

"Ey, PALMM!" Yap nickname Pond saat SMP.

"Mark, Milk? Buru-buru gua cuk. WhatsApp aja ya,"
Baru keluar itu motor Pond, belum dia naik, kedua kakak beradik reseh itu langsung nyerobot kunci motor Pond.

*Duo tengil yang bakal ngeramein story enih ni bang kenalin

"Hm? Ada apaan si? Kayak serius amat."

"Phi Force ngajak kita ketemuan, lu kan kayak deket sama Phuwin,"
"Bisa gak bujuk dia buat dateng?"
Milk masang muka memohon, sementara Mark udah nunjukin hp nya, keliatan ada invitation chat dari Phi Force.

Deket apanya KONTOLLL liat muka satu sama lain aja gak mau. Ini sudah kesekian kali buat Pond, diandelin anak-anak alumni OSIS SMP, gara-gara dia sama Phuwin kebetulan satu organisasi lagi di SMK ini. PERSIS.

Mukanya udah males, Pond naik ke motornya dan Mark yang lengah akhirnya kunci motor itu balik ke tangannya. "Gua usahain. Tapi gak janji!"
"Bye krubbbb!"

Di sudut sana, gak jauh.
Yang jadi topik pembahasan tiga orang tadi-Phuwin berdiri mengamati. Dengan wajah gak suka.

"I thought you are different from them."